Sayang kamu akan terlambat kebandara ya ampun. Unnie sudah menghubungimu .. ..jennie mengingatkan lisa tapi nafsu lisa yang tinggi membuatnya tidak bisa di tahan..
" iren akan mengertii sayang.. Aku tidak mau merindukan mu nanti. Aku harus menuntaskan ini... 1 minggu itu lama ya tuhan..
Lisa terus menggoyangkan pinggulnya mencoba mendapatkan kenikmatanya ..
" seperti tidak di kejar waktu lisa melepaskan 3 ronde bersama jennie pagi ini.. "
" aku tau kamu lelah makasih sayang , tidurlah . Lisa membuka kedua paha jennie dan menjilatinya untuk membersihkanya . Kamu tidak perlu mengantarkan aku kebandara yaa.. " iren akan menemaniku ke bandara..
" lisa memakai pakaiannya dan mengecup jennie , Kembali membuka paha jennie dan lisa menjilati lagi sebelum dia benar benar berlari keluar rumah.
" dan yah di luar rumah jennie sudah ada mobil iren yang baru tiba .. " mihh... Ucap lisa saat tau iren kesal.. Dia tau bibir iren yang terlihat tenang ada kemarahan..
Aku sudah bilang menginab saja dirumah jennie tapi kamu memaksa menginab dirumahku. Jadi seperti ini kan. Ayok cepat kamu nanti terlambat..
Yaaa.. Lisa masuk kemobil di ikuti iren dan sulgi sopirnya.. " sulgii selama aku pergi. Aku percayakan semua padamu. Dan kamu iren jangan bandel. Kamu dan jennie pergi harus dengan para bodiguard.
Tidak ada bantahan. . ..
Iya pih , ya ampun , sini biar kurapikan bajumu. Iren mengkancingkan hem lisa . Dan merapikan dasi nya. " seperti anak kecil lisa memeluk iren dan menatap iren. Mih unyu please..
Ya tuhan lisaa... Ada sulgi disini.. Iren memukul pelan bibir lisa..
" lisa menatap sulgi dan menyuruh sulgi keluar. Setelah itu lisa dengan cepat menutup korden mobil dan menaikan kaos iren dan melahap melin iren...
" apa tadi malam kurang sih pih.. ..
Tidak menjawab , lisa hanya terus menikmati melon iren .. Melahab asi untuk leo.. .. menggunakan rok adalah rekomendasi dari lisa.
" setelah mulut masuk kedalam melon. Tangan lisa mengobrak abrik titik sensitif iren. " dua jarii lisa berhasil masuk keluar dengan bebas. " seperti di kejar waktu jari lincah itu begituu cepat..
" pihh ya ampuh , aku mau keluar pih. " ..teriak iren yang tidak di tahan.
" lisa membalikan iren dan membuka cellananya dan dalam sekejab lisa memasukan juniornya kedalam. ..
Akkkkkkkkhhhhh... ..teriak iren yang tidak di pedulikan iten dan lisa.. Uh..
Yaas lisa ah ah plok plok.. .. ..
Kasar keras cepat itu yang mereka lakukan. Hingga hanya beberapa menit mereka berhasil melepaskan. ..
Kamu gila.. . Ucap iren memakai celana dalamya lagi.
" kamu tidak perlu ikut kedalam. Disini saja.. Lisa mengecup bibir iren dan bsrlari keluar mobil..
" berdiri di depan sulgi mengambil kopernya. " pergilah bawa iren pulang. " jangan mengantarku.
Hatii hatii lis.. Ucap sulgi yang mendapat anggukan dari lisa.. ..
" iren merapikan penampilanya dan menatap lisa yang mengedipkan matanya sambil berlari masuk kedalam di ikuti para bodiguardnya..
" ... ..setelah melihat menjauh sulgi masuk kedalam mobilnya dan mengantar iren untuk pulang.. ..bear , bagaimana kabar joy... Ucap iren sambil membaca majalahnya..
" dia beberapa minggu lagi dia akan melahirkan anak pertama kami ren. " rencananya setelah kepulangan lisa aku akan cutii..
" oh baiklah , maaf kami selalu merepotkanmu. Nantii setelah dia kembali aku akan membawa lisa berkunjung kerumah kalian.. Kasih kabar saja kami ok..
Ya tentu ren. ..dan tidak lama mereka sampai dirumah . " iren mulaii masuk kedalam rumah dan merebahkan dirinya di kamarnya. "
Hingga terdengar notivikasi dari ponsel nya. Dia melihat jennie yang mengirimnya.... ...
Unnie apa kamu free , ngopii yuk tiba tiba saja aku merasa ingin sarapan denganmu..
" ya ampun jennie. Baiklah ok akuu akan menjemputmu. ..
Biar aku yang kerumahmu unnie. Suruh supir unnie menjemput anak anak saja yuk...
Baiklah. Kita akan menelfon lisa nanti. " ucap iren mengahiri percakapan.. ..
" seteah itu iren pergi mengganti pakaianya yang telah di kotori tangan suaminya dan bersiap menunggu jennie. ..
" hingga tidak lama mobil jennie telah tiba di rumah iren. " ..
" unnie lihat tiba tiba sekali mobil ku kempes. Bawa mobilmu ya.. ..ucap jennie berdiri di samping mobilnya..
" yaa ya baiklah , ok marii kita lakukan. Jennie menurutku kenapa kita pergi tanpa supir saja. " lagian lisa sangat crewet..
Baiklah.. Jennie pun mengikuti iren dan masuk kedalam mobil iren. .. Mobil mewah dua kursi pas buat anak muda seperti kita kan jennie.. Ucap iren di ikuti tawa jennie .. Yaaa... Hanya itu yang jennie katakan..
" miss.manoban.. Anda tidak bisa membawa mobil sendiri. Ucap sopir jennie dan iren..
Diam lah. Sebelumnya saya juga membawa mobil sendiri. " diam jaga rumah jangan ikuti kami. Ucap iren menjalankan mobilnyaa.. ..
" karena takut dengan iren dan jennie mereka memutuskan menelfon sulgi yang berada di sekolah liam dan emmie..
" mobil yang di tumpangi jennie dan iren melejit masuk kedalam moll. Mereka masuk kedalam sebuah restoran dan mulai ngobrol dan memesan makananya..
" hampir dua jam mereka berada di restoran itu hingga ponsel iren fan jennie berdering bersamaan dan ternyata telfon grup dari lisa...
" unnie suamimu menelfon , ucap jennie melihat ponselnya.. ..
" yak jennie kim manoban dia juga suamimu . Jangan ngaco deh.. Jennie pun hanya tersenyum dan menyuruh iren yang mengangkat..
" dia pasti akan marah marah ke kita doang. Ucap iren kepada jennie sebelum mengangkat panggilanya..
Yakkk bae iren kim jennie. Jangan membuatku stres ya kalian. Kemana kalian sekarang. Biar sulgi atau alek menjemput kalian..
Ya ampun pih. Aku dan jennie hanya ingin pergi sarapan. Tidak akan ada yang terjadi . Kenapa kamu sangat posesif sih..
" ok ok baiklah. Cepat pulang setelah sarapan. Kamu tau aku baru sampai ini masih di bandara dan kalian sudah membuatku kawatir..
" maaf .. Aku akan menunjukan gambar padamu.. . Sekarang sudah ya..
Baiklah.. ..
Dan saat itu juga iren mematikan panggilanya dan mengirimi foto dia dan jennie...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa yang melihat itu hanya tersenyum dan kembali memasukan ponselnya kedalam sakunya.. ..
