Halo! Pertama kali nulis di wattpad nih. Gugup? udah pasti! Cuma karena udah ketulis, jadi nanggung banget kalo ga di post. Semoga ada yang baca. Yang mau kasih kritik dan sarannya boleh banget, so ditunggu ya!!
Selamat membaca!!🌸🌸🌸
Drrtt Drrtt...
Siapa lagi ini yang sms ganggu kerjaan gue aja. Bara mengambil hape yang berada di saku celananya."Bar ga kuliah lo?" sms dari Dion bikin gue inget klo ada kelas hari ini.
"Iya iya ntar lagi gue otw" buru-buru gue balas sms dari Dion.
Kerjaan di cafe tinggal dulu aja deh dari pada telat ke kampus, ini kelas terakhir dan besok udah libur musim panas. Titipan umii udah beres, tinggal tiket balik nih. Ntar sore deh jalan beli tiket pulang sekalian balik ke asrama.
Beberapa sapaan diterima Bara ketika hendak keluar cafe miliknya tersebut. Bara yang dikenal ramah itulah yang membuat pegawainya merasa nyaman bekerja di cafenya. Namun tidak jarang juga para pegawainya menerima beberapa omelan dari Bara. Bara benar-benar tau kapan saat ia harus serius maupun bercanda.
Sesampai ia di luar cafe, ia langsung mengendarai sepeda motor yang ia beli dengan hasil keringatnya sendiri.
••
Sampai di depan kampus, ia langsung memarkirkan motornya dan sedikit bergegas untuk menuju ruang kuliahnya. Ketika sudah mulai dekat, Bara pun melihat keberadaan sohibnya di dalam kelas yang sedang berbincang dengan wanita-wanita yang mengelilinginya. Mengingat Dion yang keturunan Indo-Arab, maka Bara tidak heran melihat pemandangan di depannya saat ini. Bara mendekati sahabatnya itu dan berniat untuk menyapanya."Woy!" sapa Bara sambil menepuk bahu Dion.
"Weeeh bro! Wo bist du gewesen?" tanya Dion sambil bersalaman khas para lelaki
"Dari cafe lah, kemana lagi emang hidup gue" jawab Bara sambil terkekeh
"Jadi balik lo?" tanya Dion teringat kabar sahabatnya itu ingin kembali ke tanah air.
"Jadi lah. Ntar pulang kampus gue baru mau beli tiketnya"
"Lah terus cafe lo gimana bro?"
"Ya tutup lah. Siapa emang yang mau ngawasin kalo gue ga ada?" jawab Bara sambil menaikkan salah satu alisnya.
Dion dengan pedenya menunjuk dirinya sendiri. Lalu tawa keduanya pecah, karena mereka berdua pun tau bahwa Dion bukan tipe lelaki pekerja seperti Bara. Tak lama kemudian dosen pengajar mereka datang, dan pelajaran dimulai.
••
Akhirnya kelar juga kelas hari ini, langsung beli tiket aja deh terus balik ke asrama. Kota ini sudah makin banyak aja mataharinya. Pertanda summer is coming!"Wey bro, yakin nih ga mau summer break disini aja?" sapa Dion tiba-tiba.
"Jadilah, emak udah kangen berat sama gue" ucap Bara dengan pedenya.
"Yakin kangen sama lo? Bukan sama titipannya yang lo beli kemaren bareng gue?" Dion berkata dengan nada meremehkan dan diikuti tawanya.
"Sialan lo! Gue duluan deh ya. Awas lo bakal kangen gue ntar!" ucap Bara sambil terkekeh dan meninggalkan sahabatnya itu.
"Najis! viel Spaß!!" Dion berteriak kepada Bara yang sudah berada jauh darinya.
Bara langsung mengendarai motornya untuk membeli tiket kembali ke tanah air tercintanya, yang sudah lama ia rindukan.
••
Sesampainya di depan pintu asrama Bara di kejutkan dengan nada dering yang ia khususkan untuk keluarganya. Dan melihat situasi seperti ini, siapa lagi keluarganya yg menelpon Bara kecuali wanita nomor satunya. Umii.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coincidences
Romansa"mesti banget gitu gue ikut liburan emak emak gini. oh please, tau gini mending gue stay di hotel aja" - Zahratushita Ihatra "duh panas banget sih. ga bisa apa umii minta orang aja buat cek galeri?!" - Aldebaran Razendra Kebetulan? Ada yang bilang i...