4✨

67 3 0
                                    

Hoiii! Dikarenakan author yang sibuk verifikasi data buat masuk univ, ide yang mabur mabur dan sakit kepala yang tak terhingga, jadi agak telat post kali ini.
Gapapa ya? Tetep baca ya? Cukup idenya aja yang mabur, readernya jangan ( ' ▽ ' )ノ
Selamat membaca, readers tercintakuu

🌸🌸🌸

Bara POV

12.46 wita
Bara akhirnya mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang ia tanyakan pada Umii kemarin. Bara berada di Malang untuk mengurus beberapa masalah di galeri aksesoris yang dimiliki keluarganya. Hari-hari begitu melelahkan dan membosankan bagi Bara. Bara yang sedang mengistirahatkan tubuhnya di kasur -setelah mengurus galeri seharian-, mengambil hp yang berada di saku celananya.

Melihat notifikasi yang begitu penuh, Bara menghembuskan nafas beratnya. Sejatinya Bara tidak terlalu suka berhubungan melalui sosial media, maka dari itu semua hubungan yang mengharuskan dirinya untuk LDR tidak pernah berjalan dengan baik. Bara mulai mengecek notifikasi dari aplikasi Line yang berjumlah 1.413

Grup, Get Rich, beberapa chat dari Akun Official, Dion, Rafiq, teman-teman asrama, dan mantan-mantan. Oke, gue harus mulai darimana nih. Mungkin dari Dion dulu, not bad lah.

Dion:
Bro, sampe indo selamet kan lo?
Bar, lo pasti bakal nyesel summer break di indo. Disini summer breaknya rame banget, apalagi di pantai
Nih bro gue kasih liat pemandangan indah dari tempat gue
(Foto)

Bara yang membaca Line dari Dion memutar bola matanya dengan malas, sampai ia membuka foto yang dikirim oleh sahabatnya itu. Foto yang melihatkan beberapa tubuh wanita-wanita yang hanya di balut dengan bikini mini, sedang berjemur dan bermain air di pantai. Bara yang melihat pemandangan itu hanya  dalam foto, meneguk liur dengan kecewa.

Shit! Enak banget sih idup ni anak. Kalo gue tau bakal gini summer break disana dan kalo juga bukan Umii yang minta gue pulang, 100% gue ga bakal balik ke Indo!! Bara langsung mengetik untuk membalas chat sahabatnya itu.

Bara:
selamet lah gue, sahabat macem apa lo
haha gimana kalo chat ini gue tunjukin ke nyokap lo? kan kebetulan rumah kita deket dan pasnya lagi nyokap lo lagi di indo

Bara kemudian menutup ruang obrolan dengan Dion sambil terkekeh dan melihat chat dari mantannya satu persatu, tidak ada yang istimewa. Awal chat yang sejenis "hai" "hey, Bar" "apakabar, Bar?" atau yang lebih frontal lagi "Bar, balikan yuk?" "Bar, lo kmn kok ga prnah ngabarin gue lagi :((" atau ada juga yang menggunakan trik lama "eh sorry bar kepencet" "maaf bar, hp gue tadi sama ade gue" dan lain-lain.

Sampe kapan sih ini cewe-cewe gini terus ke gue, ga capek apa mereka gitu terus dan ga jarang juga gue cuekin? Belum ada nih silsilahnya Aldebaran Razendra bertekuk lutut sama cewe, oke except Umii. Cek chat dari Rafiq deh.

Rafiq Al-Rasheed:
(foto)
Thankyou very much, Bar! I'm getting married!!

Bara tersenyum bahagia melihat foto yang dikirimkan Rafiq. Tergambar seorang wanita cantik dengan hijabnya berdiri di tengah-tengah lilin yang berbentuk love dan Rafiq yang berlutut mengenakan cincin kepada wanitanya. Kapan gue bisa gini ya. Giliran gue yang pengen serius malah ga ada yang sreg. Nyari istri mang ga segampang cari pacar.

Bara:
Happy for you, buddy. Don't forget to inviting me, okay!!

Scroll scroll, eh siapa nih.. Deg! Oh shit! Tau darimana juga ini cewe Line gue! Masa kali ini gue harus ganti Line lagi, sinting ni cewe.

Listya Diba:
Baraaa i found youu
(kiss) (kiss)

Bales apa ya? Ah gausah dibales lah di read aja, siapatau dia capek gue giniin terus dia nyerah. Kasian, tapi ni anak ga bisa dijadiin temen sih. Ini cewe ga ngerti bahasa manusia kali ya. Heran gue.

CoincidencesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang