Chapter 15

275 23 5
                                    

Halo~
Maaf author jarang update
Gara gara sibuk(?):v
.
.
.
" @resa_qinwon:
1.umur thor 14 tahun
2. kelas 2 atau 3 smp
benar atau salah thor :D"

Jawaban kamu benar XD
Umur author 14th
Terus lebih tepatnya author kelas 9 wkwk.
Udah ah basa basinya
Ini dia chapter 15 XD

***

Lalu...

Dengan samar samar aku mendengar suara Peter yang memanggil Ichigo. Aku sudah tak sabar ingin makan spaghetti, sudah lama aku tak makan spaghetti. Tak lama kemudian Peter kembali.

"Ichigo bilang, daging cincang untuk saus spaghetti nya tidak ada." ucap Peter yang menatapku tajam. "Lalu kita harus bagaimana??" lanjut Peter.

"Beli saja yuk di supermarket langgananku, tidak jauh kok hanya berjarak 5 blok dari rumahku." jelasku kepada Peter.

"Tapi kau masih sakit, luka lukamu juga belum kering. Aku saja yang membelinya ya??" ucap Peter memohon.

"Yasudah, kau ingin memakai motor atau mobil??" ucapku sambil membuka dompet dan mengambil sejumlah uang, lalu memberikannya kepada Peter. Peter sahabat yang paling mengerti aku.

"Terserahmu saja Sam." ia menerima sejumlah uang dari tanganku. "Motor saja ya? Soalnya motorku sudah berada di dekat gerbang rumahku. Jadi kau tidak perlu membuka garasi." ucapku.

"Oh iya kunci motornya ada di laci itu." ucap Sam

Peter POV

Aku mengambil uang yang diberikan Sam, lalu aku membuka laci yang ditunjuk oleh Samantha. Dan ternyata benar disana ada kunci motor, aku pun mengambil kunci itu dan pergi untuk membeli daging cincang. Aku menyalakan motor dan beranjak pergi meninggalkan rumah Sam. Akhirnya aku melewati blok yang pertama, lalu yang kedua, ketiga, keempat, dan yang kelima. Benar saja disana ada toko daging.

Aku mematikan motorku a.k.a motor Samantha dan memarkirkannya di parkiran khusus pembeli toko daging itu. Saat membuka pintu toko itu, aku mencium bau amis daging daging yang masih segar. Baunya enak sekali.

'Tolong... Jangan sekarang."

Jangan.. Jangan.. Aku harus kuat.. Aku tak boleh membunuh sekarang. Sekarang masih siang Pete masih siang.

Tanpa sadar tubuhku sudah berkeringat dingin dan wajahku memerah. Ett, memerah bukan berarti aku blushing tetapi aku sedang menahan rasa membunuhku ini. Lalu aku menghampiri penjual daging yang sedang memotong daging dagingnya. Sepertinya ia memotong daging ayam.

"Permisi pak, apakah anda menjual daging sapi cincang?" tanyaku sambil melihat penjual daging itu memotong daging ayam. Oh tidak Peter jangan.

"Kau ingin membeli berapa kilo nak?" ucap penjual itu sangat ramah.

"1kg saja, tidak usah banyak banyak."

Ia mengambil beberapa potongan daging segar dan menimbangnya. Lalu ia mengambil pecincang daging. Penjual daging itu memasukan potongan daging kedalam pecincang daging dan menggilingnya.

I'm A Psycho(path)logy [Not Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang