Chapter 5

657 43 2
                                    

Samantha POV

Entah kenapa kakak menyeringai dan mengeluarkan...

Masker kaneki yang aku belikan untuk kakak dan sebuah pisau lipat!

Astaga

Untuk apa dia melakukan itu??

Aku melihat kak crisshy dengan secepat kilat dia mecolok mata penodong itu.
Lalu dia merobek robek pipi penodong itu. Kemudian dia mengeluarkan sebuah pisau dapur, dan sesegera mungkin menikam perutnya beberapa kali. Lalu dia mengiris telinga penodong itu menggunakan pisau lipat.

Mungkin kak crisshy belum puas. Ia merobek tubuh penodong itu dari dada sampai perut menggunakan pisau.

"Mati saja kau" ucap kak crisshy.

Dia mengeluarkan isi perut dan mengambil ginjalnya untuk dipotong dadu.

Aku tak bisa berbuat apa apa.

Kak crisshy lalu mendekatiku dengan bau amis darah di hoodie hitam yang aku belikan untuknya.

"Kamu gapapa??" tanya kak crisshy. "I..y.a k..a...k" gagapku. "Ayo kita pulang, dan tidak usah takut. Aku menyayangimu adikku. I'll never kill you" ucap kakakku.

Sesampainya dirumah aku langsung naik keatas dan menuju kamarku.

Aku masih tak percaya.

Kakakku psikopat??
Tidak mungkin.

Aku psikolog dan dia psikopat. Bagaimana bisa??

Aku menangis dikamar selama beberapa jam. Lalu tertidur.

Crisshy POV

"Tidak, tidak jane kau harus kuat" tangisku "Crisshy maaf aku tidak bisa menepati janjiku bahwa kita akan selalu bersama. Sahabatku maaf aku harus pergi" ucap jane.

Jane tiba tiba sudah tewas ditanganku. Ia dibunuh oleh pacarnya sendiri. Dikarenakan jane meminta untuk memutus hubungan bersama pacarnya.

"Awas saja kau michael lihat saja nanti" ancamku

Aku terbangun.
Itu hanya mimpi.

Aku menangis, aku teringat sahabatku yang dibunuh oleh pacarnya sendiri. Sudah 3 tahun ini aku mencarimu michael.

Aku ditinggal pergi oleh sahabatku.
Aku frustasi.
Aku stress.

Lalu aku tidak sengaja membunuh kucing, tetapi aku senang melakukan itu. Lama lama aku membunuh manusia.

Aku ingin berhenti tetapi tidak bisa. Setiap ada yang mengancamku aku membunuhnya.

"Jane I miss you" ucap ku dengan sedih.

Aku ingin mandi, tapi aku malas. "Nanti saja deh, aku ingin tidur lagi" ucapkku

Samantha POV

Krinngg kringgg

"Ah Holy Shit, Fuckin Alarm" kesalku "oke daripada aku marah marah seperti itu dipagi hari aku akan mematikan alarm" tambahku.

Aku melihat berita berita di Hp ku sambil mengumpulkan nyawa. Dan aku menemukan artikel tentang pembunuhan yang dilakukan kakak pada malam itu. Aku teringat kejadian itu lagi.

Darah yang keluar dari perut itu, sepertinya enak.

"Apa? bicara apa tadi aku ini??" ucapku tidak percaya.

Aku bangun dari tempat tidurku lalu merapihkan kamarku.

Aku berolahraga di dalam kamar. Lari lari kecil gituu.

I'm A Psycho(path)logy [Not Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang