1. Introduction

297 11 0
                                    

Yo ssup!

Chapter ini semua-nya gue rombak. Jadi maaf ya kalau yang udah baca versi pertama. Hehehe.

Happy reading!

Sebelum bell masuk, Rafa nongkrong bersama teman dekatnya. Raka, Brian, dan Daffa, mereka juga teman dekat Rafa selain Raka. Brian, tubuhnya sixpack Daffa, Rafa dan Raka memanggil-nya Agung Hercules. Entah darimana nama itu menjadi Brian terkenal.

Kemudian Daffa, cowok ini sangat manis. Dia juga setia menjadi jomblo. Cowok ini paling muda diantara teman-temannya, karena ia lahir di akhir bulan.

"Sekarang, target lo siapa Rak?" Tanya Daffa kepada Raka yang sedang melihat sekeliling.

"Itu tuh," tunjuk Raka kepada seorang cewek berambut coklat sedang bercanda bersama teman-temannya. "Namanya, Shanin." Jawab Raka lagi.

"Bukan-nya lo udah deketin dia terus dia gak suka sama lo?" Tanya Brian sedikit meledek Raka.

"Ya gue berusaha lah, gue yakin dia bisa deket sama gue." Ujar Raka

"Makanya, jadi orang tuh jangan playboy-playboy banget. Liat tuh, Shanin aja anggap lo brengsek," ujar Rafa

"Yaelah, lo kayak gak pernah ngerasain jadi gue aja." Ujar Raka santai. Memang, Raka itu tipikal yang suka mainin cewek.

"Itu temen-nya Alexa tau," ujar Brian. Alexa adalah gebetan Brian, mereka sudah kenal lama tapi belum jadian.

"Bro, deketin gue sama dia kek." Ujar Raka dengan nada memohon kepada Brian

"Deketin sana sendiri, masa gue yang comblangin lo berdua?" Brian memutar bola matanya.

"Yaelah, Bri. Sekali ini aja deh, gue janji gak bakal gonta-ganti lagi," Raka menunjukkan dua jari yang artinya peace.

Entah janji omongan Raka itu benar atau tidak, Brian pun mengangguk.
"Yaudah, nanti gue bilangin Shanin." Jawab Brian.

"Asik, thanks bruh!" Raka menepuk-nepuk bahu Brian.

------

Seorang cewek keluar dari American Muscle nya memasang wajah berseri-seri. Anak-anak memberi jalan kepada dia sembari melihat sinis kepada-nya, entah itu haters atau semacamnya.
Namanya, Sandra Alissa Maureen, Cewek kelas 11 IPA, tipikal cewek yang memiliki body goal , rambut sedikit bergelombang, dan wajah-nya yang menjadi tipikal para lelaki.

Sandra berjalan menuju teman-temannya yang sedang berkumpul dikursi taman Welton Brend.

Sampai disini, Sandra berbincang-bincang kepada teman dekat-nya : Shanin, Chemara, Laura dan Alexa. Sandra senang sekali mempunyai teman seperti mereka karena mereka tidak seperti cewek yang rempong dengan make up. Lihat saja, wajah mereka semua Natural.

"Guys, nanti malem kalian mau nggak nemenin gue dirumah? Gue sendirian." ucap Alexa

"Bokap nyokap lo emang kemana?" Tanya Sandra sembari mengayun-ayunkan kakinya.

"Mereka lagi sibuk sama perusahaan yang di Brazil." jawab Alexa.

"Yaudah, nanti kita temenin. Besok juga kan libur. Kita nginep aja gimana?" Usul Shanin

"Wah, bener juga tuh Lex! Ayo dong nginep, entar gue bawa minuman deh!" Ujar Laura

"Maksud lo, bawa bir sama alkohol?" tanya Chemara kepada Laura

"Iya, Chem. Oiya Lex, Dirumah lo gak ada siapa-siapa kan?" tanya Laura memastikan

"Gak ada kok. Udah lo bawa aja, gue cuma bisa minum kalo lagi clubbing doang." Ujar Alexa tidak kalah antusias.

Sandra menggelengkan kepalanya. Memang, teman-temannya sebanding dengannya. Mereka suka clubbing kalau lagi stress. "Gila lo semua, gue jadi kepengen kan," Sandra tertawa.

"Yaelah San. Biasanya kan, lo juga suka minum bareng kita. Anak-anak yang lain juga nggak tau ini," ujar Shanin

"Yaudah, entar malem ya!" Ucap Alexa. "Jangan lupa bawa makanan, nanti kita party bareng," sambung Alexa lagi.

"Iya nanti gue bawa pizza deh," ujar Sandra sembari tersenyum manis.

"Gue bawa coke deh," sambung Chemara

"Yaudah bawa aja yang mau bawa makanan. Okay?"

"Okay."

-----

Bell pulang sudah berbunyi.

Rafa, Raka, Brian dan Daffa sudah berada didepan mobil kesayangannya. Seperti biasa, Raka menunggu targetnya yaitu Shanin, sembari celingak-celinguk sampai cewek itu lewat didepan-nya. Kalau Rafa, hanya memainkan iPhone-nya sembari duduk di kap mobilnya. Brian juga sedang menunggu Alexa untuk mengajak-nya pulang bareng. Daffa? Jangan ditanya, ia sedang modus dan menggodai anak kelas 10. Rafa, Raka dan Brian terkadang suka malu dengan Daffa yang begini.

"Hai, Bri." Tiba-tiba Alexa muncul didepan Brian yang sedang bengong. "Eh, Hai. Lo pulang bareng siapa?" tanya Brian langsung

"Gue pulang sendiri. Emang lagi nggak bawa mobil," jawab Alexa menggaruk kepala-nya yang tidak gatal.

"Ayo bareng gue," Brian menarik tangan Alexa. Mau tidak mau, Alexa harus ikut.

"Wait, wait, wait. Lo udah ngajak dia aja, kita gimana ini?" Tanya Rafa bingung.

"Lah lu gimana sih Raf? Kan kita naik ini," ujar Raka sembari menunjuk mobilnya.

"Oiya lupa. Yaudah have fun lah." Rafa masuk kedalam mobilnya.

"Ayo, Lex." Brian masuk kedalam mobilnya diikuti oleh Alexa.

Brian mulai menyetir.

"Sebenernya, lo gausah anterin gue pulang juga nggak pa-pa kok, Bri." Alexa membuka pembicaraan

"Lo kenapa sih, ngehindar terus dari gue?" tanya Brian.

Alexa diam. Awkward pun terjadi.

"Ngehindar? Enggak tuh, biasa aja." Jawab Alexa menatap jalanan yang sedikit macet.

"Yakin?" Tanya Brian memastikan. Alexa mengangguk.

"Oiya. Bri, nanti kan gue dirumah sendirian, nah gue udah ajak temen-temen gue buat main. Lo mau ikut nggak?" Ajak Alexa

"Boleh tuh, tapi insha allah ya." Ujar Brian

"Okay."

Bagus lah, daripada awkward kayak tadi. Batin Alexa. Sebenarnya, ia hanya basa-basi mengajak Brian nanti malam.

-----

"Mending yang ini aja, rasanya enak." Sandra menunjuk sebuah makanan.

"Ini aja, lebih mantep!" Tunjuk Laura kepada makanan disebelahnya

"Ah, labil lo. Udah ini aja," Shanin menaruh makanan yang di rebuti oleh teman-temannya di keranjang belanja. Ya, mereka sedang berbelanja untuk makanan dan minuman untuk nanti malam.

"Semua-nya jadi Rp.200.104 ribu," ujar pelayan kasir.

"Nih mbak," Sandra mengeluarkan uang dari dompet-nya.

"Terima kasih,"

Setelah, semua makanan dan minuman sudah kebeli, sekarang mereka kerumah Laura untuk mengambil alkohol.

"Yah, ini kurang cuma 30ML." Ujar Shanin setelah melihat botol Heineken.

"Yaudah nanti gue sama Chemara beli deh. Gue punya fake-id buat beli alkohol," ujar Sandra

"Gila lo, San. Buat apaan coba?" Ujar Shanin kaget

"Berisik lo, udah yuk balik." Sandra masuk kedalam mobilnya

"Bye guys, gue duluan ya!" Pamit Laura karena rumah dia beda arah

"Bye,"


The Race [STOPPED PERMANENTLY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang