13. Deal

147 18 0
                                    

Sudah tiga jam lebih, Rafa memukul samsak yang berada di hadapannya. Pikirannya kosong, hanya ada Sandra yang terus terlintas di pikiran Rafa. Kaus putihnya dan pelipisnya sudah basah karna keringat. 

"Sialan!" desis Rafa di pukulan terakhirnya.

Rafa mengingat kata-kata Joe tadi pagi saat disekolah.

Jam istirahat kedua, Rafa memilih untuk tidak bergabung dengan keempat temannya itu. Karna, Rafa mempunyai urusan kecil yaitu; menemui Joe di belakang gedung sekolah yang sepi dan jarang ada orang disana. Rafa tau jelas apa yang akan Joe katakan nanti.

"Gue kira lo lagi ngapel sama Sandra," celetuk Joe saat Rafa baru sampai di hadapannya.

"Buruan deh, lo mau ngomong apaan?" tanya Rafa.

Joe berdeham. "Seperti apa yang gue liat nyaris setiap hari lo deketin Sandra Gue selalu cemburu dan pengen ngehajar lo. Tapi, itu terlalu dini buat gue karna gue mau buat perjanjian dengan lo,"

"Apa itu?"  tanya Rafa.

"Kalo lo sampai gagal ngejagain Sandra dari gue dalam waktu dua bulan ini. Gue bakal sentuh dia dan membuat lo sangat marah kepada gue. Dan, jika lo berhasil jagain dia, gue nggak akan mengganggu hidup lo dan Sandra lagi. Gimana?"

Rafa menghela napasnya kasar. "Kenapa lo sangat ingin menghancuri hidup Sandra, sih?"

Joe tersenyum tipis. "Bukan urusan lo."

Tangan Rafa gatal ingin memukul wajah Joe tapi ini bukan saatnya. "Kenapa lo ngebuat perjanjian ini dalam jangka waktu dua bulan?"

Lagi-lagi, Joe tersenyum palsu. "Karna gue bakal gangguin hidup lo dan juga Sandra dalam cara apapun, makanya, lo stay disamping Sandra jangan ninggalin dia sendirian ada gue loh, Raf. Lo mau pujaan hati lo itu tersentuh dengan gue yang--mungkin brengsek?"

Kedua tangan Rafa mengepal keras. "Gue terima perjanjian kita. Tapi, tolong jangan sentuh Sandra sedikit pun. Lo boleh maki-maki gue atau ngehajar gue tapi jangan Sandra."  ujar Rafa. Lalu dia pergi meninggalkan Joe.

The Race [STOPPED PERMANENTLY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang