Akan ada alasan dari setiap perbuatan. Jangan menilai tanpa memahami.
☁☀☁
Letta membuka matanya, suara orang-orang membangunkannya. Ia menyadari bahwa dirinya ada di sebuah ruangan tertutup yang cukup besar. Dengan memegangi kepalanya yang terasa sakit, ia mencoba bangkit.
Matanya mencoba mengenali apa yang ada di hadapannya. Orang-orang yang tertidur dan beberapa yang merintih kesakitan. Ada perempuan-perempuan berpakaian putih yang membantu memberikan obat dan juga menyuapi orang-orang yang sakit dengan semangkuk bubur.
Gadis itu memperhatikan tubuhnya, ada tumbukan dedaunan yang ditempelkan pada lengan dan kakinya. Saat ia mengalihkannya, terlihat bekas-bekas luka yang sudah mulai membaik. Kini, Letta merasa tenggorokannya terasa kering. Ia haus, tetapi itu justru mengingatkannya pada apa yang terjadi.
Ia dan adiknya jatuh ke sungai saat dikejar-kejar oleh gagak. Tentu saja, ia langsung berdiri kala mengingat Ludov. Ia harus mencari Ludov. Memperhatikan setiap wajah di dalam ruangan itu, ia berharap ada adiknya. Akan tetapi, ruangan itu hanya berisi para perempuan.
"Nona, kau belum sembuh. Apa yang sedang kau cari?" tanya salah satu perempuan berpakaian putih yang mendekati Letta.
"Di mana para laki-laki?" tanya Letta yang justru mendapatkan reaksi bingung dari perempuan itu. Ia kemudian sadar bahwa pertanyaannya seperti seorang yang sedang mencari laki-laki untuk bersenang-senang. "Maksudku, ruangan tempat para laki-laki berada. Aku mencari adikku."
Wajah perempuan bermata sayu itu sedikit kaget. "Kau mencari pemuda yang ditemukan bersamamu?"
Letta mengangguk semangat, ada harapan jika Ludov selamat.
"Mari, biar aku antar," ajaknya yang kemudian berjalan ke satu-satunya pintu di ruangan yang remang itu.
Di luar, ternyata terdapat lorong. Letta merasa seperti berada di sebuah ruang bawah tanah. Melihat perempuan itu yang sesekali memperhatikan kanan dan kirinya membuat Letta penasaran. Di lorong itu hanya ada perempuan-perempuan berseragam sama sepertinya yang lalu lalang membawa barang-barang.
"Ini sebenarnya di mana?" tanya Letta seraya melangkah lebih cepat agar berada di samping wanita itu.
"Di ... Oppidum," jawab perempuan itu dengan ragu-ragu.
Sebelum Letta menemukan di mana letak Oppidum di otaknya, telinganya mendengar suara teriakan yang tertahan. Gadis itu tahu kalau suara yang berasal dari balik pintu di sampingnya adalah suara Ludov. Perempuan di sampingnya membuka pintu. Letta kaget saat melihat apa yang ada di dalam sana.
Ludov dikekang di atas tempat tidur. Kaki dan tangannya terikat. Mulutnya disumpal.
"Apa yang terjadi?!" seru Letta yang langsung mendekati adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sora Rain
FantasíaSetiap bintang di atas kubah Lattera mengendalikan satu bagian dari alam dan isinya. Orang yang diberikan kepercayaan oleh bintang mampu mengendalikan satu bagian dari alam itu. Mereka disebut Zerlok. Satu dari empat Zerlok yang tersegel bangkit lag...