19(little girl)

479 36 5
                                    

AUTHOR POV
.
.
.
.
.
Aku tidak ingin merasa takut- namun aku tidak bisa melawan masa laluku~
.
.
.
.
.
'laaa. Laa.. lalala..'

Gadis kecil itu kini mulai menyanyikan nada-nada yang ia ciptakan sendiri. Kaki kecilnya melangkah mengikuti tiap ketukan nada yang ia nyanyikan, rambutnya yang ia biarkan tergerai berayun-ayun karena hentakan kakinya.

Dan sesekali tampa memperdulikan orang di selilingnya ia meloncati bebatuan kecil yang ia anggap sebagai rintangan seperti di dalam film kartun kesukaannya tiap sepulang sekolah.

Gadis kecil itu masih sibuk dengan kegiatannya, membiarkan semua orang memandanginya sambil tersenyum melihat tingkahnya yang terlihat sangat menggemaskan.

Sesekali orang-orang menyapanya dan hanya dibalas dengan senyuman manis dan lambaian tangan. Membuat semua orang yang berlalu lalang semakin tersenyum lebar karenanya.

" uh- enak begini kok dibilang serem? Kan asik kalo pulang sekolah bisa main di taman sebentar. Mama ada-ada aja deh. " gumam gadis kecil itu pada dirinya sendiri.

Ia menghentikan langkahnya, lalu mulai melompat untuk melewati batu yang berukuran lumayan besar di depannya.

" Hup,, yes!! satu rintangan berhasil di lewati oleh princess Soonbi. Hahaha " ujar gadia kecil itu seraya bertepuk tangan bahagia dengan hasil lompatannya.

Ia kembali berjalan, merentangkan tangannya dan mulai bernyanyi lagi.

Brukk,,

Tampa sengaja gadis kecil itu menabrak seseorang yang berukuran lebih besar di hadapannya, membuat keseimbangan tubuhnya hancur dan kemudian tersungkur jatuh kebelakang.

Gadis kecil itu mengeluh kesakitan, lalu berusaha bangkit dari posisinya bermaksud untuk membersihkan baju sekolahnya yang kotor.

Namun, sebelum ia berdiri sebuah uluran tangan terarah padanya. Gadis kecil itu mendongak memandangi sosok laki-laki yang berusia sama dengannya. Laki-laki itu tersenyum lembut, ia bersyukur gadis di depannya tidak menangis karena terjatuh.

" kau tidak apa-apa? " tanyanya pada gadis itu.

Tak ada jawaban. Gadis itu membisu sambil menepukkan kedua tangannya yang terkena debu jalanan.

Gadis itu bangkit dari posisinya, tak memperdulikan laki-laki yang kini terlihat bingung dengan sikapnya. Laki laki itu menarik lagi uluran tangannya, lalu kembali tersenyum pada gadis di depannya.

" kau tidak apa-apa? " tanyanya lagi berusaha memastikan apakah gadis itu tak terluka.

Gadia itu masih membisu, ia mulai mengebas rok pendeknya lalu merapihkannya agar terlihat lebih rapih dari sebelumnya.

Dia tidak ingin ibunya mengomeli dia karena melihat baju kotornya.

" aku tidak apa-apa. Terima kasih " ucap gadis itu sedikit membungkuk lalu melanjutkan langkahnya lagi.

Laki-laki kecil itu masih terkejut dengan sikap cuek gadis yang baru saja menabraknya.

Ia menoleh, bermaksud melihat keadaan gadis itu. Langkah kaki gadis itu tampak terpincang-pincang. Sepertinya kaki kanannya keseleo sehingga dia harus menyeret kakinya sendiri.

Laki laki itu melangkah, bermaksud untuk menolong gadis yang tampak kesakitan itu. Namun ia mengurung niatnya , mengingat kalau gadis itu baru saja menolak bantuannya. Jadi ia hanya akan mengikutinya dari belakang, memastikan kalau dia akan baik baik saja.

" uh-dasar kaki jelek! Kenapa bisa keseleo sih? Kan cuman jatuh biasa, , urgh " runtuk gadis kecil itu pada dirinya sendiri. Ia tak menyadari kalau sedari tadi ia diikuti dari belakang.

UNLIKED HIGHSCHOOL(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang