Discovery of a Surprise

81 14 6
                                    

Evelyne P.O.V

Kamar ini terasa sepi. Apa karena aku sendirian? Seharusnya dari awal aku nyari teman sekamar. Bodohnya aku melupakan itu! " Bosan... " Aku dari tadi hanya berbaring di atas kasur. Aku masih malas bergerak.

" Mm... Masih bangun nggak? " Aku menoleh begitu mendengar suara ketukan pintu yang di ikuti oleh suara seorang laki-laki.

" Yaa... " Aku dengan terpaksa beranjak dari kasurku dan menuju ke depan pintu kemudian membukanya. " Ada apa Arthur? "

" Eve.. Mana Casey? " Aku memiringkan kepala tanda bingung. Arthur hanya celingak-celinguk berusaha mengintip ke dalam kamar.

" Ca... Sey?--- OH IYA CASEY DIMANA?!! " Teriakku dengan sangat kencang hingga membuat Arthur kaget setengah mati lalu segera menutupi daun telinganya.

" Sst! Masih jam 5 pagi, Evelyne Mckenzie. " Ucap Arthur bersamaan dengan aku yang telah berhenti berteriak.

" Eh.. Kamu hafal nama aku? " Tanyaku dengan wajah datar.

" Ya sayang--- "

" Ah uh! Diem bego! " Seruku seraya cepat-cepat menutup mulut Arthur saat ada 2 orang laki-laki yang berjalan tepat di depan kami. Untunglah mereka masuk ke kamar 105. Nantilah aku akan menyapa tetanggaku.

" Lepasin dong Eve... " Pinta Arthur sok manis. Aku jadi geli ngeliat dia. Jangan-jangan ini yang di rasain sama Casey pas aku ngegoda dia? Rasanya emang aneh. Merinding juga.

Aku melepaskan tanganku dari mulutnya dengan pipi yang mengembang, " Nggak usah manggil aku 'sayang' lagi! " Ucapku cukup keras. Arthur malah tertawa puas di depanku. Oke, dia punya rencana apalagi sekarang?

" Apapun untukmu, sayang~ " Aku langsung menampar pipinya cukup keras. Fix, ini bukan sinetron.

" Aku mau nanya... " Ucapku berusaha mengalihkan pembicaraan yang menggelikan ini.

" Yes! Karena efek satu ruangan dengan Bozz lebih dari 10 menit. Lo jadi amnesia sementara, Eve. " Ini... Kebiasaan banget Nathaniel muncul tiba-tiba.

" Dasar lu... Gue baru aja mau jawab pertanyaan dari Eve sayang! "

" Apa lo! Asal manggil Eve 'sayang'. Emang dia mau sama lo!? "

" Yee mau lah! Gue kan udah tampan, romantis pula! "

" PD-an amat sih! Nggak mungkin!! "

Aku hanya menatap mereka berdua yang terus bertengkar dengan wajah datar. Arthur ke-PD-an, dia bahkan belum tau apakah aku mau sama dia atau nggak. Sedangkan Nathaniel? Bingung ah!

" Hahaha!! Jones sih! Sabar ya... " Arthur nggak mikir dulu kalau ngomong sama Nathaniel si pengatur dunia virtual ini? Dasar emang dia, asal ceplas-ceplos aja.

" Casey is mine. " Ooh...

" What?!! Casey punya kamu? " Nathaniel mengangguk sebelum aku menyelesaikan kata-kataku. Oh ya, dia kan sudah tau apa yang mau aku ucapkan. " Yang bener aja. " Sindirku.

" Dia udah cium. " Sekali lagi aku memiringkan kepala. Cium? Sebentar, aku harus cerna dulu kata-kata itu. " Dia cium gue bego! "

Oke, aku terkejut dengan ucapan Nathaniel. Kamu bisa baca pikiran kan Nath? Nathaniel kemudian mengangguk, aku mencoba menelan ludah dan kembali membatin. Casey ada di belakang kamu.

" Haiii Casey~ Abis darimana? " Tanyaku sambil seperti biasa memeluknya.

" Ngg... Nggak ada. " Jawabnya dengan cepat setelah jeda yang cukup lama. Aku yakin tadi dia sedang berpikir.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang