Rebellious Personality

61 10 0
                                    

" Rambut lo makin coklat. "

" Gak usah banyak bicara. Langsung to the point aja! "

" Sebenernya kan lo yang nyariin gue. Kangen? Masih belum cukup ketemu setiap hari? "

" Gue nggak setiap hari ketemu sama lo. " Cibir Natalie, " Eh.. Gue boleh kan istirahat sebentar? "

Kalau saja aku bisa baca apa yang ada di pikirannya, aku pasti tidak perlu menghabiskan waktu untuk bertanya. " Istirahat apa? "

" Bodoh! Gue males ke mansion nanti malem. " Raut wajahnya terlihat kesal. Dan... Kenapa dia menyebutku 'bodoh'?!

" Ooh.. Ok! " Jawabku malas. " Natalie Megan... Natalie Megan. "

" Kenapa lo? "

" Natalie Megan.. Natalie.. Megan. " Satu pukulan kencang mendarat di lenganku, dan seharusnya sekarang aku berteriak kesakitan. " Aaaa!! Apa yang kau lakukan?! "

" Tentu saja memukulmu! Lagian kenapa lo sebut nama gue terus? Terlalu bagus? "

" Bukan bukan. Tadi gue sempet baca pikiran Eve dan dia nyebut nama lo terus. " Ujarku sambil memegangi lengan kiriku yang masih sakit.

" Haha... Masih sakit, pak? " Nada mengejeknya sangat aku benci. Kenapa keahlian mengejek harus ada pada dirinya?!

" ... Lo ada hubungan apa sama Eve? " Tanyaku yang semakin tidak tahan pada gadis ini.

" Heh? Eve siapa? Gue nggak pernah punya hubungan sama orang bernama Eve. Mungkin lo salah baca pikiran kali. "

" Ya... Mungkin gue salah. " Daripada emosiku semakin meningkat, aku memutuskan untuk meninggalkannya.

" Yo! "

" GUE BAHKAN BARU SAMPAI DAN LO-- " Aku menarik nafas sejenak untuk menenangkan pikiran, " Ada apa? "

" Tolong sediakan theater! " Kenapa harus dia yang muncul?!

" Sebenernya siapa lo?! " Tanyaku cukup keras.

" Bagian dari diri Casey. " Seharusnya aku sudah mengetahuinya.

" Bagian dari diri Casey, haruskah gue menyediakan theater di asrama ini? "

" Nova Camille. Ya! " Aku bahkan tidak pernah bertanya siapa namanya!!

" Alasan? "

" Disini membosankan. Terutama karena aku tidak bisa keluar dari tubuh Casey. "

" Ah.. Ya ya nanti gue pikirin! " Jawabku cuek. Nova berbalik badan dan berlalu pergi. " Woy! " Dia sama sekali tidak berniat untuk kembali. Sialan!

***

Author P.O.V

Eve melamun di pinggir tempat tidurnya. Ia merasa kehilangan sesuatu dalam dirinya. Dan rasanya aneh jika bagian dari dirinya itu tidak ada.

" Hi, Evelyne! Jangan melamun dong! " Sapa seorang gadis yang tiba-tiba saja masuk.

Eve menoleh dan menjawab dengan lemas, " Hai Lauren... Haha. "

" Kamu sakit? Kenapa lemes gitu? Suara kamu juga jadi datar banget. " Ujar Lauren cemas.

" Nggak kenapa-kenapa kok.. " Jawab Eve masih bertopang dagu.

" Senyum dong! Liat aku nih! " Ucap Lauren sambil tersenyum lebar ke arah Eve. Sedangkan Eve hanya tersenyum kecil, bahkan hampir tidak terlihat. " Btw, ceritain aja. " Pinta Lauren santai.

" Aku..... Jarang senyum ya?! Jarang ketawa ya?! " Tanya Eve tiba-tiba, nadanya terdengar sedikit memaksa.

" .... Maksudmu? " Tanya balik Lauren bingung melihat Eve.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang