"Hmm... Ada monster pertama ya?" Gumamku sambil menunjukkan sebuah evil smile di wajahku.
Aku menaruh lenteraku di lantai dan membiarkan cahaya pijarnya menerangi lobby mansion tua ini. Aku mempererat genggaman pisauku sambil tersenyum miring, "Mari kita coba misi pertama."
"RAWR!!" Suara berat dari monster itu ingin cepat-cepat kuhilangkan dari pendengaranku!
Monster besar itu berlari dengan kencang ke arahku, "Tapi tidak cukup kencang, pecundang!" Aku berlari juga ke arahnya. Melewatinya melalui celah besar di antara kedua kakinya.
Sambil berlari aku memegang pisauku dengan posisi ujungnya tidak menghadap ke arahku. Alhasil, kaki kiri monster itu tersayat cukup dalam. Darah kental langsung berhamburan keluar dari luka sayatannya.
Aku berbalik badan menatap monster yang juga sudah berbalik badan menghadapku. Terlihat dari wajahnya yang pucat, sepertinya darahnya berkurang banyak! Aku jadi bisa mempersingkat waktuku di lobby ini.
Aku berlari lagi ke arah monster itu dan meloncat ke perutnya, "Jangan pernah mengalihkan pandanganmu dariku!!" Segera aku menusukkan pisauku. Darah segar langsung bermuncratan ke arahku. Shit! Badanku jadi penuh dilumuri oleh darah monster ini!
Ah! Pisauku susah sekali di tarik! Dengan terpaksa aku bergelantung dengan hanya berpegangan pada pisauku, mengingat jarak ketinggianku sekarang menuju lantai cukup tinggi. Tak lama tubuh monster itu bergoyang dan roboh ke lantai. Aku jatuh ke lantai cukup keras. Tapi, tidak akan melukaiku sama sekali!
Aku menarik pisauku dan tak lupa mengambil lentera yang berada tak jauh dariku dan si monster payah itu. Aku kembali berjalan menuju ke kedalaman lobby yang panjang ini. Kenapa anginnya keras sekali?! Bloody hell! Api lenteraku mati!
Tapi kenapa masih terlihat ya? Aku baru sadar ada secercah cahaya yang masuk ke dalam mansion tua ini. Aku mengikuti arah cahaya itu dengan pandanganku. Dan kudapati ada sebuah jendela besar di situ. Ternyata sedang bulan purnama ya?
Aku segera mengeluarkan korek api dari dalam saku dan menyalakan apinya. Lenteraku menyebarkan cahaya pijar lagi dan sekarang aku bisa melihat dengan jelas. Ngg.. Mungkin aku sudah sampai di ruang tengah?
"Gelap sekali ruangan ini!!"
"ERRRR!!!" Shit! Ucapanku kok dibales sih?! Apa ada monster kedua?!
Oke, sekarang dia terlihat. Apa itu?! Haha, hanya monster kecil saja! Aku menaruh lenteraku di lantai dan menyiapkan pisauku.
"Kemari kau monster kecil!" Teriakku dengan nada meledek. Dia terlalu kecil untuk dimasukkan ke dalam daftar monster.
Dia berlari ke arah ku. Aku sekarang semakin jelas melihat wujudnya. Tubuhnya di penuhi oleh luka-luka. "RAWWRR!!"
Auman 'monster' itu menyadarkanku ke kehidupan nyata. Aku menggenggam erat pisauku dan bersiap-siap ingin menusuknya. Aku berlari juga ke arahnya dan menusuk matanya. Dia hanya meringis kesakitan. Suaranya terlalu keras untuk di dengar oleh 'manusia' lemah.
Dia mundur beberapa langkah sambil menutup kedua matanya. Ini akan sangat gampang. Aku berjalan cukup cepat ke arahnya dan hendak menusuk kepalanya. Aku mengangkat tanganku ke atas. Ujung pisauku sudah menghadap ke pelipisnya. Senyuman miring terukir di wajahku.
"AAH!" Apa ini?! Gempa kah?! Mansion tua ini bergetar hebat. Aku sampai hampir kehilangan keseimbangan.
Aku menatap kembali ke depan. What the fvck?! Monster itu berubah menjadi besar! Ya, walaupun lebih kecil daripada monster yang aku temui di lobby tadi. Aku menegakkan tubuhku bersiap-siap ingin menerjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission
Misterio / SuspensoBerjuta misi sudah menunggu di depan mata. Hanya lentera dan sekotak korek api yang menemani menuju sebuah mansion tua. Menghadapi atau mati di situ adalah dua pilihan yang di berikan oleh seorang pria misterius. Bertemu berbagai makhluk aneh dan me...