Enter the Dark World

10.6K 968 12
                                    

Pada malam yang sudah ditentukan Kate berjalan menuju gedung olahraga sendirian. Dia berharap tidak ada yang memperhatikannya. Malam itu kelas Vampir ditiadakan. Katanya Mr. Vladimir terserang flu vampir dan harus beristirahat. Namun Kate berpikir, sepertinya Mr. Refflint sengaja meniadakan kelas tersebut.

"Siapa kau? Apa keperluanmu datang ke sini?" Seseorang berjubah hitam menghadang Kate.

"Aku disuruh datang ke sini oleh Mr. Refflint." Jawab Kate sambil memberikan secarik kertas yang diberikan oleh Mr. Refflint pada hari sebelumnya.

"Silahkan masuk, Nona. Ikuti saja lorong ini ke lapangan utama. Mari saya antarkan." Kata orang berjubah hitam itu lagi.

"Terima Kasih." Balas Kate.

Kate menelusuri lorong ditemani si penjaga tadi. Keadaan di situ gelap. Dia hanya mengandalkan cahaya bulan yang masuk dari jendela.

"Chatrene!" Sebuah suara memanggil dari arah samping.

"Siapa itu?" tanya si penjaga.

"Ini aku, Darren." jawab Mr. Nattmor yang sejak tadi bersembunyi di balik bayang-bayang.

"Darren, kau sudah lama menunggu di sini? Kenapa tidak masuk ke dalam?"

"Aku sebenarnya menunggu gadis itu. Biar aku saja yang mengantarkannya masuk."

"Tapi Darren tugasku...."

Mr. Nattmor memotong perkataannya "Aku tau apa tugasmu Henry. Berjagalah saja di depan. Aku akan mengurus gadis ini."

"Baiklah." Henry menyerah dan memninggalkan Kate dengan Mr. Nattmor berdua.

Mereka berdua meneruskan perjalanan mereka. Kate merasa sedikit aman berada di dekat Mr. Nattmor. Sepertinya dia memenuhi janjinya dengan baik.

"Apa saja yang kau bawa di sakumu?" tanya Mr. Nattmor.

"Hanya ponselku dan tongkat sihir." jawab Kate.

"Ubah mode ponselmu ke airplane mode! Kau tidak mau mengambil risiko ponselmu disita karena tiba-tiba berbunyi pada saat ritual."

"Mungkin lebih baik dimatikan saja."

"Jangan dimatikan! Kalau ada sesuatu yang buruk terjadi akan butuh waktu lama untuk menyalakannya kembali."

"Apakah akan terjadi hal buruk?" tanya Kate.

"Ada beberapa kemungkinan. Salah satunya yang paling aku tidak inginkan adalah kau terjebak dengan dunia sihir hitam."

"Aku akan masuk ke dunia itu mulai malam ini."

"Yang ku maksud adalah jangan sampai kau masuk terlalu jauh dan kehilangan jati dirimu sesungguhnya. Sihir hitam dapat mempengaruhi orang yang menggunakannya secara emosional."

"Aku akan berusaha. Kau bisa melakukannya dengan baik. Bantu aku untuk melakukannya." pinta Kate.

"Ya akan kulakukan semampuku. Aku janji." Mr. Nattmor berkata dengan sungguh-sungguh.

Mereka sudah sampai di lapangan utama. Sebenarnya itu lapangan basket. Mereka mencari tempat duduk di tribun. Mereka duduk di tengah-tengah, tidak terlalu depan juga tidak terlalu ke belakang.

Banyak murid yang ada di situ. Mereka saling berbincang satu sama lain. Beberapa ada yang memainkan tongkat sihir mereka sambil merapalkan mantra mantra sederhana.

Tiba-tiba pintu lapangan indoor itu terbuka. Mr. Refflint muncul dari balik pintu. Dia memakai jubah hitam di atas kemeja lengan panjang yang biasa dia gunakan. Dia melihat ke sekeliling tribun. Lalu dia berjalan tepat ke tengah-tengah lapangan.

"Selamat malam semua, aku berharap kalian dalam keadaan baik. Malam ini kita kedatangan satu anggota baru. Dia adalah seorang gadis yang memiliki potensi yang besar. Tanpa membuang waktu lagi, marilah kita sambut murid atau teman kita, Chatrene Winters dimohon untuk maju ke sini sekarang!"

Kate memandang Mr. Nattmor. Mr. Nattmor memberi isyarat untuk maju. Kate pun berdiri dari kursinya dan berjalan ke lapangan. Orang-orang memandanginya dan memberikan tepuk tangan. Mr. Refflint menyambut Kate dengan senyuman penuh misteri.

"Selamat datang Chatrene. Selamat bergabung. Aku tau kau pasti akan datang. Sesuai tradisi untuk penyihir baru yang bergabung dengan kami, dia harus menyerahkan tongkat sihirnya. Nah Chatrene, boleh aku meminta tongkatmu?" pinta Mr. Refflint. Kate mengambil tongkat sihirnya dan memberikannya ke Mr. Refflint.

Mr. Refflint mengambil tongkat itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Dia mengambil sebuah kuali berisi ramuan dan memasukkan tongkat itu ke dalamnya. Orang-orang yang ada di sana bersorak riuh saat tongkat itu dimasukkan ke dalam kuali.

Setelah beberapa menit Mr. Refflint mengambil tongkat sihir itu dari dalam kuali, lalu dia menyeka sisa-sisa ramuan yang membasahi tongkat itu. Kate memperhatikan dengan saksama hal-hal yang dilakukan Refflint kepada tongkat sihirnya. Setelah selesai Mr. Refflint memberikan tongkat itu kepada Kate.

Kate merasakan sensasi aneh saat dia memegang tongkat itu. Ada suatu hal dalam dirinya yang memaksa untuk dikeluarkan. Sisi gelapnya.

"Lama-lama kau akan terbiasa." bisik Mr. Refflint.

"Pertemuan kali ini dibubarkan. Kembali lagi pada pertemuan berikutnya! Selamat malam."

Orang-orang berhambur meninggalkan tempat itu. Kate yang masih berdiri diam di tempatnya memandang ke sekeliling tribun untuk mencari Mr. Nattmor. Kate mendapati Mr. Nattmor sudah berdiri di sampingnya.

"Ayo ku antar kau pulang ke asramamu." ajak Mr. Nattmor.

Di saat mereka sudah jauh meninggalkan gedung olahraga, Mr. Nattmor langsung menyeret Kate ke ruangannya. Kate mencoba melawan tapi tenaga vampir itu lebih kuat dari tenaganya.

"Maaf soal yang tadi," kata Mr. Nattmor saat mereka sudah berada di ruangannya.

"Apa yang dia lakukan pada tongkatku?" Tanya Kate sambil meletakkan tongkatnya di atas meja.

"Tongkatmu sudah diisi dengan sihir hitam." Katanya muram.

"Lalu bagaimana aku mencegah pengaruhnya. Seperti yang kau katakan." Mr Nattmor membuka lemari kayu dan mengeluarkan sebuah botol obat.

"Minum ini. Efeknya tidak permanen. Jika aku memberikan padamu walaupun dalam botol kecil teman-temanmu pasti curiga. Lagipula ini dapat menyebabkan efek samping. Aku lebih memilih mengajarimu untuk mengendalikan sisi gelapmu." Dia mencampurkan setetes obat itu dan memberikannya kepada Kate.

"Terima kasih." kata Kate.

"Sekarang aku akan mengantarkanmu pulang ke asrama."

Sesampainya di depan asrama Miss Selen sudah menunggu di depan asrama.

"Chatrene, kamu pulang larut. Apakah hukumanmu berat?" tanya Miss Selen cemas.

"Tadi Chatrene bertemu denganku dan kami berbincang cukup lama. Jadi aku mengantarkannya pulang. Maafkan aku." Timpal Mr. Nattmor.

Miss Selen menghela napas. "Ya sudah Chatrene, segera masuk ke kamarmu. Kau pasti butuh istirahat."

"Baik Miss Selen. Terima kasih." Kate memohon diri untuk pergi ke kamarnya.

Cerita tentang perkelahian Kate memang sudah tersebar ke penjuru sekolah. Kate menjadikannya alasan untuk keluar malam. Alasannya dia harus dihukum karena perbuatannya. Sebenarnya Kate merasa agak tidak enak untuk berbohong, tapi dia harus melakukannya.

Wah sudah sejauh ini ya. Tak kusangka begitu cepat berlalu. Untuk mencari kesombongan diri. Lupa segala yang kau ucapkan. Kau tinggalkan daku...

Eh, kok malah lagunya Chrisye? Ah lanjut saja.

Pergilah kasih kejarlah keinginanmu... Selagi masih ada waktu.

Ah sudahlah. Kok jadi begini ya saya? #karokelagugalau

Wymond Academy [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang