Welcome New Soldier

1.1K 117 8
                                    

Liburan musim dingin hampir usai. Mrs. Silvermist mengajak anak-anaknya beserta Kate untuk membeli beberapa keperluan sekolah. Mereka hanya berencana untuk membeli beberapa barang yang sudah habis seperti tinta atau beberapa perlengkapan sekolah yang rusak. Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Mrs. Nattmor dan Nessa.

"Apa kalian sudah mempersiapkan pakaian untuk pesta dansa nanti?" tanya Nessa kepada Rose dan Kate.

"Aku akan baru akan minta Mom untuk membelikannya. Pasti acaranya seru." jawab Rose.

"Di Wymond Academy juga ada pesta dansa?" tanya Kate.

"Tentu saja, Kate. Sama seperti sekolah menegah pada umumnya. Kau pernah ke pesta dansa?" tanya Nessa.

"Biasanya aku memilih untuk tetap tinggal di kamarku. Aku muak dengan para murid populer yang memperoloku karena aku tidak berdandan seperti mereka." jawab KAte.

"Mungkin mereka yang terlalu banyak memakai riasan wajah sehingga kulit wajah mereka dua kali lebih tebal." ujar Edward yang tiba-tiba muncul menghampiri mereka.

"Ed, sudah beberapa kali aku bilang supaya tidak menggangguku letika sedang bicara dengan orang lain!" seru Nessa kesal.

"Sepertini ya tidak bisa, Ness. Entah kenapa aku senang menggodamu."

"Untung saja aku belum marah. Jika aku marah aku akan mengubahmu menjadi seekor monyet!" ancam Nessa.

Edward hanya tertawa mendengar ancaman saudara kembarnya. Dia pun segera pergi menjauh sebelum Nessa bertambah marah. Nessa sendiri sudah mengeluarkan ancang-ancang untuk menyihir Edward.

Mereka pun melanjutkan kegiatan belanja mereka. Setelah acara belanja selesai, mereka pulang ke rumah masing-masing. Mrs. Silvermist memanggil Kate untuk bicara dengannya dan Mr. Silvermist. Kate mengikutinya ke perpustakaan.

"Chatrene Winters, apa pendapatmu setelah kau tinggal di sisni?" tanya Mr. Silvermist.

Kate menjawab, "Saya merasa nyaman tinggal di sini. Keluarga ini menyambut Saya dengan baik. Saya sangat bersyukur sudah bertemu dengan keluarga ini."

"Apa kau benar-benar merasa senang berteman dengan Sam, Rose, dan yang lainnya?"

"Saya senang bisa berteman dengan mereka. Akan tetapi, saya masih merasa kurang enak kepada Ricky karena kejadian beberapa hari yang lalu. Saya salah karena terlalu terbawa emosi saat itu."

"Masalah itu akan terselesaikan dengan sendirinya. Kalian masih remaja. emosi kalian memang belum stabil dan meledak-ledak." Kata Mrs. Silvermist.

"Bagaimana menurutmu jika kau bergabung dengan The Hunters?" tanya Mr. Silvermist.

"Saya?" tanya Kate ragu.

"Ya, aku sudah membicarakan ini dengan Nattmor. Dia sudah setuju. Jadi, aku tinggal tunggu keputusanmu."

"Saya merasa kurang layak. Semua yang ada di sini direkrut karena orangtua mereka juga bagian dari The Hunters. sedangkan saya buan siapa-siapa."

"Tidak ada istilah "bukan siapa-siapa" karena setiap orang memiliki suatu peran yang dia jalankan. Hanya saja orang itu belum tahu siapa dirinya." Kata Mr. Silvermist.

Akhirnya setelah berpikir Kate akhirnya menyetujuinya. Mr. Silvermist menjabat tangannya dan memberinya ucapan selamat datang. Sebagai tanda selamat datang Mr. Silvermist memberi Kate sebuah kotak yang berisi seperangkat ponsel candybar untuk keperluan komunikasi dan sebilah pisau lipat kecil. Kate mengucapkan terima kasih sebelum memohon izin untuk meninggalkan ruangan.

Tanpa sengaja Kate berpapasan dengan Sam saat dia ingin kembali ke kamarnya. Dia menarik tangan Kate dan mengajaknya untuk mengobrol berdua saja di sebuah ruang kecil.

"Apa-apaan?" tanya Kate kesal.

"Sstt... jangan berisik. Nanti Rose dengar." kata Sam sambil menutup mulut Kate.

"Baik, memangnya ada apa sampai aku harus ditarik dan kita bersembunyi seperti ini? Sakit tahu!"

"Aku minta bantuanmu. Tolong ajari aku."

"Mengajarimu apa?"

"Pelajaran sekolah."

"Apa yang kau pikirkan? Kau ini dua tingkat di atasku. Mana mungkin aku bisa melakukannya."

"Well, menurut informasi yang aku dapat, kau bisa mengerjakan soal-soal yang merupakan soal tingkat tiga bahkan tingkat empat."

"Tunggu, darimana kau tahu? Siapa yang menceritakan itu? Rose, Hwa-Jae, atau Harry?" tanya Kate.

"Itu tidak penting." jawab Sam. "Setidaknya temani saja aku belajar."

"Baiklah." ujar Kate. "Bisakah kita keluar dari sini?"

"Tentu." Sam mempersilakan Kate keluar terlebih dahulu.

Kate mengambil kotak yang terjatuh di lorong saat Sam menariknya. Kotaknya masih dalam keadaan tertutup.

"Apa itu?" tanya Rose yang tiba-tiba keluar kamar.

Kate menjawab, "Ini hadiah selamat datang di The Hunters."

Rose langsung memeluk Kate. "Selamat ya! Kau akhirnya resmi bergabung."

"Terima kasih, Rose."

"Pasti isinya senjata pertamamu. Coba buka kotaknya. Aku mau lihat." pinta Rose.

Kate membuka kotak itu dan mengambil pisau lipat kecil di dalamnya.

"Pisau lipat, sangat fleksibel." komentar Rose.

"Ya, mungkin karena aku lebih mahir berkelahi dari jarak dekat. Tidak seperti kalian yang bisa menembak dengan bagus."

"Haha... itu biasa saja." ujar Rose.

"Ngomong-ngomong lebih baik kita mempersiapkan barang-barang kita. Besok kan kita akan kembali ke sekolah." saran Kate.

"Aku sedang melakukannya tadi. Sebaiknya kau juga bersiap."

"Aku akan ke kamarku dulu."

"Sampai jumpa."

Wymond Academy [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang