The Hunters

1.2K 136 2
                                    

Acara makan malam sudah selesai. Berapa tamu pulang dan sebagian lagi masih tinggal untuk mengobrol. Mr. Silvermist terlihat sedang berbicara dengan Mr. McJackson dan Mr. Arsenic.

"Di mana Dia? Bukankah seharusnya Dia sudah datang? Dia bahkan melewatkan makan malam." Tanya Mr. McJackson.

"Tunggulah sebentar lagi. Dia mungkin belum menyelesaikan semua pekerjaannya. Ingat, Dia kan tidak suka jika pekerjaannya belum selesai." Kata Mr. Arsenic.

Mrs. Silvermist bergabung dengan mereka. "Aku sudah menyuruh anak-anak untuk pergi ke lantai atas." katanya.

Tiba-tiba terdengar suara bel. "Itu pasti Dia. Biar Aku saja yang membukakan pintu." ujar Mr. Silvermist.

Mr. Nattmor memakai setelan jas menunggu di balik pintu. Mr. Silvermist mempersilakannya masuk.

"Maaf Aku terlambat. Ada banyak pekerjaan yang masih harus diselesaikan."

"Tidak apa-apa, Darren. Aku mengerti pekerjaanmu. Menjadi guru memang sulit."

"Itukah alasanmu tidak mengajar lagi, William? Aku sudah menjadi guru selama beberapa dekade dan Kau sudah mau pensiun." Ledek Mr. Nattmor.

"Ayolah, Aku hanya mengambil cuti satu semester saja. Semester depan Aku akan kembali."

"Sebaiknya begitu. Anakmu bisa mengajar dengan baik, tetapi Kau lebih baik. Lagipula Refflint mungkin akan senang jika Kau kembali."

"Jangan bahas pria itu di sini. Ayo, yang lain sudah menunggumu."

Mr. Nattmor dan Mr. Silvermist kembali ke ruang makan. Di sana beberapa orang sudah menunggu mereka. Beberapa menjabat tangan Mr. Nattmor. Setelah itu mereka duduk kembali.

Mr. Silvermist yang duduk di ujung meja berkata, "Selamat datang di pertemuan The Hunters tahun ini. Seperti biasa, ada yang ingin menyampaikan sesuatu sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai program kerja.".

Mr. Nattmor mengangkat tangannya. Mr. Silvermist mempersilakannya untuk bicara. "Aku mendapat laporan tentang aktivitas sihir hitam yang menurutku ada hubungannya dengan kematian siswi di sekolah. Beberapa orang menjalankan sebuah ritual di sekolah." lapor Mr. Nattmor.

"Apakah laporanmu dapat dipercaya? Bagaimana kau tahu jika ritual itu benar dilaksanakan?" tanya Mr. Hayato.

"Jika kalian tidak percaya, kalian bisa bertanya langsung kepada orang yang memberitahuku hal ini. Kebetulan dia ada di sini."

"Baik, siapa di antara kalian yang melihat hal itu?"

Tidak ada yang menjawab. Semua orang terdiam membisu.

Mr. Nattmor tersenyum, lalu berkata, "Hayato-san, maksudku dia ada di sini, tetapi bukan di ruangan ini. Dia ada di lantai atas."

"Tunggu! Maksudmu dia adalah salah satu siswa?" Tanya Miss Selen kaget.

"Iya."

"Kalau begitu kita harus mengajaknya turun dan berbicara di sini. Siapa anak itu?" Tanya Mr. McJackson.

"Chatrene Winters. Dia salah satu anak asuhku. Namun, dia tidak tahu jika itu adalah sebuah ritual. Dia hanya mengintip sedikit saat itu." Jawab Mr. Nattmor.

Mrs. Silvermist bertanya-tanya, Bagaimana bisa dia tanpa sengaja melihat hal seperti itu. Dia terlihat seperni anak yang baik.

"Dia melihatnya sepulang Kelas Vampir yang diadakan pada malam hari. Sepertinya dia hanya ingin berjalan-jalan sebelum pulang dan tidak sengaja melihat itu. Dia berada di tempat yang salah dan waktu yang salah." Jelas Mr. Nattmor.

"Kalau kau memanggilnya untuk turun, kau harus memanggil semuanya. Jika benar dia ketahuan mengintip, maka anak ini sudah ditandai oleh organisasi sihir hitam. Biasanya mereka mengincar orang terdekat anak itu untuk dijadikan sandera. Itu artinya anak-anak kita juga berada dalam bahaya." Kata Mr. Do.

Semua yang ada di sana berbisik riuh. Beberapa menyalahkan Kate atas tindakan cerobohnya.

"Tuan dan Nyonya, jangan kalian menyalahkan anak ini. Seperti yang Nattmor katakan, dia berada di tempat dan waktu yang salah. Sekarang kita harus mencari cara supaya anak-anak kita terlindung." Kata Mr. Silvermist.

"Buat mereka belajar melindungi diri mereka sendiri," ujar Mr. McJackson. "Itu hal terbaik yang bisa mereka lakukan. Kita tidak bisa terus menerus melindungi mereka. Sudah waktunya mereka belajar. Dulu, pelajaran bertahan hidup dan berperang diajarkan kepada remaja. Entah mengapa sekarang tidak diajarkan. Mungkin karena para orangtua mengira perang sudah usai. Tidak akan ada apapun yang terjadi. Namun, aku tidak setuju dengan itu."

"McJackson, kau hidup pada generasi yang berbeda. Dulu dan sekarang tidak sama." Bantah Mr. Masaru.

"Menurutku itu tidak ada salahnya." ujar Mr. Silvermist. "Sayang, tolong panggilkan mereka kemari." pinta Mr. Silvermist kepada istrinya.

Mrs. Silvermist mengangguk, kemudian pergi ke lantai atas. Beberapa menit kemudian dia kembali bersama Sam, Rose, Harry, Ricky, Ryou, Hwa-Jae, Edward, Nessa, dan Kate. Mereka dipersilakan duduk di kursi sekeliling meja.

"Anak-anak, kalian pasti selalu penasaran dengan apa yang kami bicarakan di sini. Hari ini kami akan mengajak kalian ke dalam pembicaraan kelompok ini. Aku harap kalian bisa mengikutinya dengan serius karena jika tidak, kalian mungkin bisa berada dalam bahaya." kata Mr. Silvermist.

Sam dan teman-temannya langsung berpandangan satu sama lain. Kata bahaya membuat telinga mereka lebih awas dari sebelumnya.

"Kelompok ini dinamakan "The Hunters". Kami menyelidiki kasus-kasus sihir hitam dan berusaha meminimalisir dampaknya. Kalian pasti menganggap ini bercanda, tetapi ini nyata. Salah satu dari kalian sudah melihat ritualnya, tetapi tidak menyadarinya. Sekarang aku minta Chatrene Winters menceritakan apa yang kau lihat malam itu!"

Semua pandangan tertuju kepada Kate. Dia menelan ludah dan melirik ke arah Mr. Nattmor. Mr. Nattmor memberikan isyarat untuk berbicara. Kate akhirnya menceritakan semuanya secara detail tentang apa yang dia lihat malam itu.

"Kita sudah mendengarkan kesaksiannya. Sekarang ada satu hal yang perlu dikhawatirkan. Winters tidak aman karena organisasi sihir hitam pasti melacaknya. Kondisi yang lainnya tidak akan jauh berbeda karena kalian bisa jadi digunakan untuk menangkap Winters. Oleh karena itu kami memutuskan untuk melatih kalian untuk mempertahankan diri kalian sendiri. Kami akan mengajarkan teknik pertahanan diri yang tidak diajarkan di sekolah. Untuk itu kalian akan menginap di sini selama pelatihan berlangsung. Mengerti?"

Semua anak hanya bisa mengangguk. Mr. Silvermist melanjutkan, "Baik, kemasi barang kalian malam ini karena pelatihannya akan dimulai besok. Pertemuan dibubarkan."

Semua orang bangun dari kursinya dan membubarkan diri, kecuali Kate yang masih duduk terdiam. Dia mengutuk dirinya sendiri atas tindakan bodoh yang dilakukannya.

Ricky yang sebelumnya duduk di samping Kate berbisik, "Bagus sekali, Winters. Kau merusak acara liburanku."

Ingin rasanya Kate menangis, tetapi dia tetap berusaha agar air matanya tidak keluar. Mr. Nattmor menarik kursi di sebelahnya dan berkata, "Jika kau ingin menangis, menangis saja. Namun, jika kau tidak ingin orang lain melihat, jangan menangis sekarang."

"A...aku tidak..."

"Sstt... sudahlah. Ini bukan sepenuhnya salahmu. Kau tidak sengaja." ujar Mr. Nattmor. "Sebaiknya kau kembali ke kamar dan istirahat karena besok akan melelahkan." kata Mr. Nattmor. Dia memberi Kate sebungkus permen sebelum pergi untuk menghiburnya.

"Kau sangat perhatian terhadap anak itu." Kata Mrs. Nattmor saat keluarga itu pulang.

"Aku yang mengajukan beasiswa untuknya. Jadi aku bertanggungjawab atas dirinya." Balas Mr. Nattmor.

"Darren, kau memang pria yang baik. Walaupun mereka hanyalah anak asuhmu, tetapi kau memperhatikan mereka seakan mereka anakmu sendiri."

"Aku menginginkan sebuah keluarga, Violet."

Wymond Academy [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang