part 9

18K 400 2
                                    

Saat ini Cakka dan Shilla sudah berada dikamar mereka.
Shilla sudah mengambil keputusan untuk berpisah dengan cakka, meski sakit ia mencoba menahannya, dadanya terasa sesak seperti ditimpa ribuan benda berat, hatinya sakit bagai ditusuk jutaan jarum, ia tak sanggup harus berpura-pura kuat, air matanya menetes membanjiri wajah cantiknya, ia tak perduli akan cakka yang menatap nya dengan tatapan iba.
" kenapa kamu lakukan ini shil, kenapa kamu berbohong pada Ayah dan Bunda, aku gak ngerti sama jalan fikiran mu shil, sebenarnya apa sih yang kamu rencanain? " tanya cakka
" lalu aku harus bagaimana kka, aku harus bagaimana? Apa aku harus bilang sama ayah dan bunda kalau aku hamil, sehingga kita terus terjebak dalam pernikahan konyol ini, sampai kapan aku harus pura2 kuat dengan sikap kamu seperti ini kka, sampai kapan kamu akan menyembunyikan hubungan kamu dengan oik " ucap shilla dengan nada agak meninggi
" sudahlah kka, gak usah bahas masalah ini lagi, aku sudah urus surat perceraian kita, aku sudah tanda tangani surat itu, dan ini suratnya " shilla menyerahkan map berwarna hijau kepada cakka.
" secepat ini shil " cakka tak menyangka shilla benar2 berniat ingin segera mengakhiri rumah tangga mereka.
" buat apa berlama-lama, lusa aku juga sudah tidak tinggal dirumah ini lagi, aku akan ikut Ray pulang ke Jogja " ucap shilla dengan air mata yang mengucur sangat derasnya, semua ini terasa berat untuknya, sangat berat! Sementara Cakka hanya memandangnya dengan tatapan yang sulit di artikan, senang atau bahkan kehilangan?
***
" bunda, ayah gak menyangka kenapa bisa begini " ucap ayah cakka
" bundaa juga yah, kita yang salah, sebelum mereka menikah seharusnya kita periksakan keadaan mereka dulu, kalau begini jadinya kita bisa apa? " ucap bunda cakka yang duduk dimeja rias.
" bund. Bagaimana dengan nasib shilla, ayah kasihan sekali melihatnya "
" mungkin cerai jalan yang terbaik, Bunda ingin punya cucu yah, dari Darah daging cakka, shilla tidak bisa memberikanya, lantas kita harus seperti apa? yang harus kita lakukan adalah cakka harus segera menikah lagi "
" apa bunda tidak memikirkan bagaimana perasaan Shilla, bundakan juga seorang wanita " ucap ayah
" sudahlah yah, bunda malas berdebat, lebih baik kita tidur " bunda cakka merebahkan badannya keranjang berukuran king size itu.
***
" ok shil, besok lusa gue bakal jemput loe, loe siap2 yah, kita berangkat ke jogja " ucap Ray dan mematikan sambungan telpon nya dengan shilla
" ahhh, kenapa dengan shilla? Hufhh. . Shilla, yaa cuma dia yang satu-satunya gue punya, " batin Ray.
***
" jadi beneran kita bakal liburan di luar negri " girang ify tak percaya menatap 4 tiket yang berada di tangannya saat ini.
" iya sayang, kita bakal honeymoon ke Paris, bareng Angel dan Gabriel juga " ucap Rio mengelus rambut ify dengan sayang
" ahh suamiku. . Kamuu romantis sekali. . Terima kasih sayang " ify memeluk rio dan mendaratkan satu kecupan di pipi Kanan Rio.
***
Di ruang makan, Angel sedang menyiapkan beberapa makanan untuknya dan suaminya.
" ayoo makan sayang " ajak angel sambil mengambilkan nasi kepiring iel
" iyaah sayang, kamu bikin aku betah dirumah tau gak sih, setiap hari masakin kayak begini, masakan kamu enak lagi, kalau tau nikah seenak ini dari dulu deh akuu nikah sama kamu " goda iel
" ahh kamu sayang, udah gak usah gombal terus, ayo buruan makan "
" oh ya sayang, aku punya kejutan buat kamu nih "
" kejutan apa? " tanya angel
" minggu depan kita honeymoon yah ke paris bareng Rio dan Ify, aku udah pesan tiketnya " ucap iel
" ha?? Yang bener kamu yank, yaa Ampunn romantis bangett sih, kamu tauu banget akuu sama ify pingin banget ke paris. " angel tersenyum senang
" akuu cuma mau buat istriku yang cantik ini bahagia menjadi nyonya Steven damanik " -iel
" bahagiaa bangett, aku bahagia sayang " angel memeluk iel.
***
Dimalam yang sama, Alvin dan sivia sedang makan berdua di rumah Sivia, sivia sudah memasakkan semua makanan kesukaan Alvin.
" sayang, aku tadi dapat sms dari angel dan Ify, mereka mau liburan ke paris " ucap Via
" wahh bagus dong, kan mereka pengantin baru " ucap alvin
" akuu juga mauu kak , via mau bangett ke paris " rengek via
" iaa, tapi tunggu bayi kita gede dulu yaa dan aman dibawa jalan2 " jelas Alvin
" ahh, kamuu mah,, gak mauu!! Aku maunya secepatnya, kalau nungguin anak ini lahir masih lama, masih berbulan-bulan lagi " rengek via.
" iyaa sayang, tapi kan kamu lagii hamil, kamu gak boleh pergi jauh2, bahaya buat kandungan kamu " alvin mengelus perut buncit Via, namun via memalingkan wajahnya dari Alvin
" jangan ngambek dong, aku janji deh setelah kita nikah, bayi ini Lahir , aku bakal bawa kamu honeymoon kemana aja " alvin mengangkat jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf ' V '
" akuu mau nya bareng sama sahabat2 kuhh kak " rengek Via
" sayang, kamu kan lagii hamil, kasian dedek bayinya , lagian kamu sama dokter juga gak boleh berpergian jauh sayang " bujuk Alvin, namun Via masih menampakan muka cemberutnya.
***
"Hueekkkk. . . Huekkkk. . . " shilla merasakan mual diperutnya, padahal ini sudah menunjukan pukul 11 malam, biasanya ia hanya merasakan mual di pagi hari saja, namun kali ini perutnya benar2 mual, ia berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua yang bergejolak dalam perutnya.
" hueeekkk. . .hueekkkk. . " shilla memuntahkan semua isi dalam perutnya, yang keluar hanyalah cairan kental ludah dari dalam mulutnya. Cakka yang awalnya sudah terlelap tidur pun segera menuju kamar mandi, dimana shilla sedang memuntahkan isi perutnya.
" shilla. . Shilla. . Kamuu kenapa?? Mual yaa? " tanya cakka dengan nada khawatir.
" hueekkk. . Huekkk. . "
Cakka menepuk punggung shilla pelan sambil memijit leher belakang shilla, mencoba membantu shilla mengeluarkan isi perutnya
" hueekkk. . Huekkk. . "
" aduhh, gimana dong, aku bangunin bunda dulu yaa " ucap cakka segera pergi meninggalkan Shilla, namun shilla menahan pergelangan tangan Cakka dan menggeleng
" jangan kka, jangan bangunin bunda, nanti bunda bisa tau kalau aku Hamil " ucap shilla menggeleng lemas.
" akuu gak papa kok kka, aku baik2 aja, ini biasa dialami ibu Hamil " ucap shilla lemas
" huekkk. . Huekkk " badan shilla semakin lemas dibuatnya, shilla segera membasuh muka dan mulutnya dengan air yang mengalir di westafle, shilla seakan merasakan kakinya lemas, tak mampu menopang tubuhnya, hampir saja ia terjatuh dilantai kalau saja Cakka tidak dengan sigap menopang tubuh shilla. Cakka menggendong shilla ala bride style dan membaringkannya di ranjang mereka.
" gimana masih mual? " tanya cakka
" sedikit " jawab shilla
" nih, kamu minum dulu " cakka menyodorkan segelas Air putih kepada shilla , shilla mengambilnya dan meminumnya.
"Awww " ringis shilla yang merasakan nyeri diperutnya
" kenapa lagi? "cakka menatap shilla khawatir
" uhhh. . Nyerii sedikit " shilla menghembuskan nafasnya. Cakka membungkukkan badannya dan mendekatkan kepalanya di perut shilla yang masih datar
" sayang, jangan nakal yaa, kasihan tuh mamanya kesakitan " cakka mengelus perut datar shilla, shilla hanya tercengang atas apa yang di lakukan Cakka.
" kamuu baik-baik di dalam ya, jaga mama ya, jangan nakal-nakal didalam sana, jadi anak yang pintar " ucap cakka lagi, kali ini ia mengecup perut datar shilla yang ditumbuhi jabang bayinya. Shilla hanya tersenyum menahan tangis melihat sikap lembut Cakka.
" andaikan saja. . " batin shilla, ia kemudian menggelengkan kepalanya kuat.
" tidakk. . Tidakk. . akuu tidak boleh berandai-andai kata andaikan hanya akan menyakiti perasaanku jika itu tak mampu terwujud " tanpa sadar shilla meneteskan air matanya, lalu ia mengelap dengan kasar menggunakan telapak tangannya.
Cakka kembali mensejajarkan posisinya dengan shilla, ia saat ini sedang berbaring di samping kiri shilla.
" gimana?? Udah baikan perutnya? " tanya cakka, sementara shilla hanya mengangguk dan tersenyum
" sudah, terima kasih " jawab shilla tersenyum manis
" yaudahh sekarang kamu tidur ya, atau kamu pingin makan sesuatu? " tanya cakka
Shilla mengerutkan dahinya bingung dengan perubahan sikap cakka yang tiba2 lembut kepadanya.
" kamuu kenapa shil, kok kayak orang bingung " tanya cakka yang melihat shilla mengerutkan dahinya.
" gakk, aku gak papa kok, aku gak pingin apa apa kka, aku cuma mau istirahat aja " ucap shilla
" yasudah sekarang kamu tidur ya " cakka tersenyum manis pada shilla
" cakka kesambet setan apaan sih " batin shilla, ia pun segera memejamkan matanya.
Cakka menatap shilla yang sedang pulas tertidur, wajahnya begitu damai dan tenang, tangannya menyampirkan anak rambut shilla yang menutupi wajah cantiknya di belakang telinga shilla, kemudian ia memberanikan dirinya mengecup lembut dahi shilla , dan tangannya melingkar di pinggang shilla sambil sesekali mengelus perut datar shilla, ia pun tidur dalam keadaan mendekap shilla. Entah angin apa yang membuat Caka bisa bersikap selembut ini dengan shilla
Bersambung...
see you next part ✌

APA!!! DIJODOHKAN ??? PART 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang