Acara musik pagi itu dipenuhi penonton. Membuat acara outbox itu begitu meriah oleh suara gemuruh penonton—kala artis yang mereka nantikan naik ke atas panggung untuk mempromosikan film yang dibintanginya.
“Diptaaa!” teriak para penonton histeris kala artis yang dipanggil Dipta itu memberikan senyum.
Orang lain biasa menyebutnya Dipta. Dia bernama asli Pradipta Bagaskara, seorang artis yang sedang populer saat ini. Wajahnya rupawan. Alis tebal yang menghiasi mata indahnya, ditambah hidung mancung, bibir seksi—yang semakin menambah ketampanan wajahnya.Senyum ramah yang selalu diperlihatkan di setiap kesempatan pun membuat kaum hawa berteriak histeris, mengelu-elukan namanya.
“Wuah, rame banget hari ini, yah! Ayo, Dipta, sapa para penonton!” ucap pembawa acara musik tersebut, Andhika Pratama.
“Pagi semua!” sapa Dipta.
“Pagiii!” teriak para penonton dengan kompak.Acara itu pun dilanjutkan dengan obrolan-obrolan ringan seputar film yang dibintangi Dipta. Setelah mempromosikan filmnya, Dipta pun turun dari panggung dan langsung disambut oleh asisten pribadi—yang langsung memberikan air mineral kepadanya. Dipta menerimanya dengan tersenyum geli.
“Kenapa kamu selalu memberikanku air mineral, Nadia? Bahkan, tadi aku tidak terlalu banyak bicara,” protesnya. Namun, dengan suara sarat akan kasih sayang.
“Mau tadi banyak bicara atau tidak, kamu harus tetap banyak minum. Itu baik untuk kesehatanmu,” jawab perempuan yang bernama Nadia itu.
“Oke, baiklah, Calon Ibu Dokter! Aku akan meminumnya. Namun, ngomong-ngomong, bukannya kamu ada kuliah hari ini?”
“Ya. Hehehe….”
“Ya sudah, ngapain masih di sini? Cepat berangkat kuliah sana! Aku menjadikanmu asisten pribadi, bukan untuk bekerja. Namun, untuk menemaniku, supaya fans tidak curiga,” ucap Dipta dengan suara pelan, yang hanya bisa didengar oleh Nadia.“Baiklah, Bapak Superstar! Kalau begitu, aku berangkat kuliah dulu. Namun, antarkan aku sampai ke mobil, yah!”
Dipta tersenyum gemas dan mencolek hidung mancung kekasihnya itu.
“Bay, gue nganterin calon ibu dokter ini ke mobilnya dulu, yah!” izin Dipta kepada Bayu, manajernya.
“Ya, tapi, jangan lama-lama! Habis ini masih ada segmen lu,”jawab Bayu.
Dipta hanya mengangguk. Lalu, melangkah beriringan menuju mobil Nadia—yang terparkir tidak jauh dari lokasi.Nadia pun masuk mobil, diikuti dengan Dipta. Sesudah pintu mobil tertutup, mereka berpelukan.
“Belajar yang benar, jangan memikirkan aku terus!” ujar Dipta sambil mencium kepala gadisnya itu.
“Aku janji, akan belajar yang benar. Namun, kalau soal tidak memikirkanmu, aku nggak janji.” Nadia tersenyum kuda dan mendapatkan belaian sayang di kepalanya.
“Oke. Soal yang satu itu, aku tidak keberatan,” ucap Dipta, yang langsung mendapatkan ciuman dari kekasihnya itu.
“Kalau begitu, Bapak Superstar, aku berangkat dulu. Keluar sana dari mobilku!”
“Jadi, ngusir, nih?” goda Dipta.
“Kalau nggak diusir, nanti Kak Bayu nyusul lagi ke sini, karena artisnya lama nggak nongol-nongol.”Dipta pun keluar dari mobil setelah mencium kening kekasihnya itu, Kekasih yang mewarnai hari-harinya. Nadia Prameswari nama gadis itu. Mahasiswa fakultas kedokteran dan juga teman masa kecilnya.
***
Di belahan bumi lain, tampak seorang gadis cantik sedang tersenyum memerhatikan layar laptopnya, yang sedang menampilkan acara musik Indonesia. Di mana artis yang sedang digandrungi banyak wanita itu sedang melakukan tantangan dubsmash di panggung outbox. Membuat teriakan penonton makin riuh.
Dipta begitu memesona dan menghipnotis kaum hawa dimana pun berada. “Kau akan jadi milikku. Tunggu aku, My Prince!” gumam gadis cantik itu sambil tersenyum manis.
Senyuman manis gadis itu terhenti kala melihat teleponnya berbunyi. Panggilan masuk dari sang kakek. Dengan malas, ia pun mengangkatnya.
“Pulang ke Indonesia, Deeva! Sudah cukup kamu tinggal di sana,” ucap kakeknya.
“Aku akan pulang, tetapi kakek harus bisa menjamin kebahagiaanku,” jawab Deeva.
“Kebahagiaan apa pun yang diinginkan cucu Kakek, akan Kakek kabulkan.”
“Aku bagian dari keluarga kalian, kan? Kalau begitu, aku ingin, bukan hanya diakui, tetapi diberikan kasih sayang, layaknya keluarga.”
“Kakek menyayangimu. Apa itu tidak cukup? Kamu tahu alasannya kenapa mereka seperti itu? Berhenti meminta hal yang mustahil!”
Deeva tertawa terbahak. Namun, matanya memancarkan kesedihan yang mendalam. “Aku tahu, aku hanya seorang manusia yang tidak diinginkan siapa pun. Bahkan, ibu kandungku membuangku, kan, Kek?” tanya gadis itu lirih.
“Pulanglah dan jangan berpikiran macam-macam! Kakek tunggu di Indonesia.”Tut. Tut. Tut. Sambungan telepon itu pun terputus. Membuat Deeva menghela napas berat. Ia harus kembali ke tanah air, tanah kelahirannya. Tanah ia dibesarkan dan dilukai oleh sebuah kenyataan, yang membuatnya menjadi seorang wanita antagonis.
Kedalaman hati seseorang siapa yang tahu. Di kehidupan ini, yang bertampang jahat belum tentu jahat. Yang bertampang baik, belum tentu baik. Itu hanya sebuah identitas untuk mengenali antar manusia satu dan yang lainnya.
Deeva mengetik sebuah pesan di ponselnya. Setelah jemarinya lincah menari-nari di layar ponsel, ia terdiam. Ia seperti berpikir, tetapi tidak berapa lama, ia pun menyentuh send, sehingga pesan itu terkirim.
To : grandpa
Aku ingin Pradipta Bagaskara menjadi milikku, apa pun caranya.
Karena, itu kebahagiaanku. Ia sumber kebahagiaanku.Tidak berapa lama, balasan pesan pun diterima. Deeva membaca dan menyunggingkan senyum manisnya.
From : grandpa
Dia akan menjadi milikmu kalau memang dialah yang membuatmu bahagia. Pulanglah!Deeva bangun dari ranjangnya, lalu memasukkan baju-bajunya ke dalam koper. Setelah semuanya selesai, ia pun bersiap-siap. Kini, tubuh jenjangnya terbalut dress putih yang panjangnya di bawah lutut dan berlengan pendek.
Rambut hitam panjangnya dibiarkan terurai, menjuntai sampai ke pinggang. Kaki jenjangnya pun dihiasi heels hitam yang kontras dengan kulit yang seputih susu. Mata tajamnya ia bingkai dengan kacamata hitam. Membuat gadis bernama Adeeva Afsheen Hardinata itu begitu menawan.
Kakinya melangkah meninggalkan apartemen yang sudah lima tahun ini ia tinggali. “Selamat tinggal, Paris! Doakan, supaya aku mendapatkan kebahagiaan yang tidak pernah didapatkan selama ini!” gumam Deeva dan langsung masuk ke dalam mobil yang akan membawanya ke bandara—dan pesawat di bandara, yang akan membawanya ke Indonesia.
Gadis itu menarik kopernya dengan langkah begitu anggun. Diinginkan. Hanya itu yang aku inginkan di dunia ini. Bila itu mustahil, biarkan aku mendapatkannya! Bagaimanapun caranya, aku datang, Calon Suamiku, gumamnya dalam hati.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/47530326-288-k110381.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikah
Storie d'amoreKeterkaitan cerita #1 (TIDAK TERSEDIA DI TOKO BUKU,NOVEL SUDAH DI TERBITKAN, UNTUK PEMESANAN LANGSUNG HUBUNGI PENULISNYA) Adeeva Afsheen Hardinata, gadis cantik dari golongan keluarga terhormat dan kaya raya, dikelilingi keluarga yang terlihat sanga...