Chapter 8

6K 690 7
                                    

Author POV

Mata Lay membelalak menatap jari jari Yoorin yang dengan manisnya menekan tuts tuts piano secara bergantian, menghasilkan melodi yang lembut dan indah.

"Kau hebat" ucap Lay. Yoorin yang mendengarnya hanya membentuk sebuah senyum yang tipis. Sangat tipis.

Yoorin POV

"Sejak kapan kau belajar main piano? Aku tidak tahu kau sehebat itu. Apakah orangtuamu juga bisa bermain piano?" Jleb. Aku merasakan sesuatu tertusuk di dadaku.

Orangtua? Bahkan aku ta- aish, bisakah kita tak membahas ini?

"Tidak" jawabku singkat sambil menundukkan kepala. Aku dapat merasakan penglihatanku membayang dikarenakan oleh mataku yang sudah berkaca kaca.

"Hey, kau kenapa?" Lay mungkin menyadari aku mataku yang siap mencurahkan air mata.

"Gwenchana. Aku pulang dulu" ucapku, seraya bangkit dan keluar dari ruang musik.

Aku dapat merasakan sorot mata Lay yang masih menatapku bingung, tapi aku tak terlalu memperdulikannya. Aku terlalu sibuk berkecamuk dengan pikiranku yang sudah terbang kembali ke masa lalu.

Lay POV

Kenapa dengan gadis itu? Aku terus bertanya tanya kepada diriku sendiri.

Aku meletakkan jari jari tanganku pada tuts piano lalu mulai menekannya, menghasilkan alunan melodi yang tengah menggambarkan moodku saat ini.

Sekilas, tergambar image Yoorin di benakku. Tergambar jelas mata biru indahnya, namun tergambar jelas pula segala beban yang tersimpan dibalik kristal mata itu pula.

Sebenarnya, apa yang terjadi denganmu? Batinku terus bertanya tanya.

Author POV

Sementata Lay masih berkutik dengan pikirannya, Yoorin sekarang tengah menyusuri jalan pulang.

"Kau sudah pu- ya! Kenapa kau menangis?" Tanya Sehun saat menyadari bahwa mata Yoorin sembab.

Ya, sepanjang perjalanan pulang, Yoorin mencurahkan segala air matanya. Semua perasaan yang terpendam, ia keluarkan seluruhnya melalui air mata. Karena hanya itulah yang dia punya. Hanya itu yang dapat dilakukannya.

"Ani" jawabnya singkat lalu beranjak keatas. Sehun hanya menatapnya dengan sedih.

Sehun membiarkannya pergi bukan karena ia tidak peduli terhadap Yoorin, tapi Yoorin adalah tipe orang yang tak ingin diganggu saat hatinya sedang kacau.

Yoorin juga adalah yeoja yang tertutup atas masalah yang dialaminya, dan itulah yang membuat Sehun khawatir.

Ia khawatir bahwa semua kesedihan yang terpendam akan membuat Yoorin semakin frustasi dan lama kelamaan akan membuatnya melakukan hal yang membahayakan.

Author POV

-Flashback-

Mata biru laut Yoorin yang tadinya selalu memancarkan keceriaan dan kegembiraan sekarang telah berubah. Semenjak kejadian di apartemen beberapa minggu silam.

You're Mine (EXO Lay FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang