Chapter 25

3.8K 454 8
                                    

Mata gadis ini terus menerus bergantian menatap kearah luar jendela dan jam dinding nya yang tergantung.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluhalam, yang berarti sudah lewat satu setengah jam dari janji mereka di cafe. Langit pun sudah gelap.

Yoorin masih terus mempertimbangkan apakah ia harus bertemu dengan Lay malam ini.

"Kau masih menunggunya?" Tanya Jongin tak percaya kepada Lay yang masih termenung di salah satu tempat duduk di dalam XOXO cafe.

Lay hanya terdiam mendengar pertanyaan itu. Sudah satu setengah jam ia menunggu gadisnya, namun hasilnya nihil.

"Ia tak akan datang. Percayalah padaku" ucap Jongin menepuk bahu kiri Lay untuk menyadarkannya.

"Dia akan datang. Aku tahu itu" ucap Lay. Padahal ia pun tak yakin akan ucapannya barusan. Setidaknya ia berharap bahwa gadis itu akan datang dan bertatap wajah dengannya. Ya, setidaknya.

"Lalu bisa kau beritahuku apa yang sedang terjadi sekarang? Kenapa ia tak kunjung datang?" Tanya Jongin, mendudukkan diri di hadapan Lay.

"Mungkin ia masih siap-siap" ucap Lay dengan nada ragu namun ia tetap berusaha untuk terdengar yakin.

"Terserah kau. Tapi aku akan pulang" ucap Jongin lalu bangkit dari tempat duduknya bergegas keluar cafe, meninggalkan Lay sendiri dalam pikirannya yang rumit.

"Aku berharap kau akan datang"

Gadis berrambut cokelat ini berjalan dengan cepat menyusuri jalanan kota London sambil mengedarkan pandangannya ke sisi kanan dan kiri jalan.

Setelah beberapa menit, ia pun sampai di depan sebuah cafe bertajuk 'XOXO' ini. Ia melirik ke arah jam tangan yang terlingkar di pergelangan kirinya.

Jam sudah menunjukkan jam 10 malam. Ya, ia 2 jam terlambat.

Dengan langkah ragu dan keringat dingin yang terus membasahi telapak tangannya itu, gadis ini melangkah masuk kedalam cafe, mencari cari sosok namja yang tidak lain adalah Lay.

Namun hasilnya nihil.

Cafe ini sudah kosong.

Yeoja ini menundukkan diri di sofa pojok cafe lalu menyenderkan punggungnya.

Tentu saja. Ia sudah telat selama 2 jam. Mana mungkin Lay akan menunggunya. Pikiran itu terus melantun jelas di benak Yoorin.

Kling. Suara bel yang tergantung di atas pintu cafe ini berdenting karena seorang pelanggan masuk.

"Ge, kau mau kemana?"
"Beli makan. Kau mau ikut?" Tanya Luhan.
"Ani, gege pergi saja sendiri" ucap Lay lalu beranjak masuk ke kamar, sementara Luhan hanya berdecak kesal karena perlakuan dongsaengnya itu.

Harapannya bertemu gadis itu pupus sudah. Ia tidak jadi bertatap muka dengannya. Kesempatannya hilang. Lay menenggelamkan wajahnya di bantal karena putus asa.

"Apakah tidak ada restoran yang buka jam segini?" Desah Luhan kesal sambil memandang kearah sekitar, mencari cari tempat makan.

"Ah! Itu ada" ucapnya sambil menunjuk keaeah sebuah kafe di sebelah kanan jalan. Tanpa ragu, Luhan langsung beranjak kesana. Perutnya sudah minta diisi sedari tadi.

Luhan membuka pintu kafe itu mengakibatkan suara bel di pintu berdenting. Ia mengedarkan pandangan ke seisi kafe, mencari tempat duduk dan tanpa sengaja sebuah figur tertangkap di matanya.

Ia mengingat figur itu, figur seorang yeoja yang selalu dibangga banggakan oleh dongsaeng kesayangannya.

Yoorin.

••

JENGJENG~
NEXT CHP KAYAKNYA ENDING
MAKASIH YANG UDH MAU BACA SAMPE AKHIRR
VOMMENT YA
Btw tggl 12 Okt kemaren si author (istrinya bang ixing) ini ultah lhoo #pentingbangetapa -.-

Xoxo,
Zhryxfangirl

You're Mine (EXO Lay FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang