Chapter 19

3.8K 456 10
                                    

Author POV

Yeoja ini masih mendudukkan diri di tepi tempat tidur nya sesenggukan dengan beberapa helai tisu di genggamannya.

Entah sudah berapa jam ia menangis dengan bodohnya. Menangisi pria itu.
Pria yang selalu menjadi sumber kebahagiaannya.

Ia sungguh tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hubungannya bersama Lay. Sudah 3 hari terhitung setelah kejadian itu ia belum bertatap muka dengan Lay. Ya, karena sekarang sedang libur musim panas.

Ting.

Ia meraih ponsel nya yang berada tepat di sampingnya.

"Hh.." Ia menghembuskan nafas sedih ketika melihat gambar yang ia pasang sebagai lockscreennya. Fotonya bersama Lay.

Ia membuka sms dan mendapati oppa nya yang berkata bahwa ia akan pulang agak malam hari ini.

Yeoja ini melempar ponselnya kembali ke tempat tidur lalu bangkit dari duduknya menuju cermin. Nampak sekali aura menyedihkan terpancar dari pantulan dirinya di cermin.

Ia mengacak rambutnya pelan, dan dengan frustasi mendudukkan dirinya di lantai kamarnya, kedua telapak tangan menangkup wajahnya. Ia dapat merasakan air mata yang mulai mengalir lagi.

Kenapa aku seperti ini? Gerutunya pada diri sendiri. Ia sungguh tak ingin menangis, tapi kenapa air mata ini terus mengalir? Bahkan lebih deras daripada sebelumnya.

Ditatap kembali cermin dihadapannya. Ia memgernyitkan dahi ketika melihat bahwa matanya bengkak akibat terlalu banyak menangis.

Ini sungguh perasaan yang sama dengan tahun lalu, saat ia merasakan sakitnya jatuh cinta. Namun kali ini lebih parah

Ya, Lebih parah.

Dan yang lebih parah,

Ia merasa bahwa ia tak akan bisa melupakan pria itu.

••

"Kau bisa ke rumahku sekarang?"

"Kau kenapa?"

"Aku akan menjelaskannya. Kau bisa kan je rumahku?"

"Hm.. Oke"

Tumben sekali ia meneleponku. Batinku. Aku dan Yoorin memang sudah jauh lebih dekat dibanding saat kita pertama bertemu. Ia mulai membuka dirinya padaku. Ya, walaupun aku tahu bahwa masih ada bagian dari masa lalunya yang belum aku ketahui.

Sungguh jarang gadis itu meneleponku, apalagi menyuruhku datang ke rumahnya. Mungkin memang ada masalah penting?

Tanpa ragu, aku meraih tas selempang ku lalu berjalan menuju rumah gadis bernama Oh Yoorin itu.

"Masuklah" ucapnya membukakan pintu saat aku sudah sampai

"Yoorin ma-"

Matanya membengkak. Ia menangis? Ada apa? Oh, astaga. Bahkan aku tidak tahu.

"Ya, aku tahu. Karena itu aku menyuruhmu kesini" ucapnya santai sambil melangkah masuk. Aku mengikutinya dari belakang.

"Ada sesuatu yang aku ingin ceritakan padamu" ucapnya sambil mendudukkan diri di sofa yang sama.

••

Sementara Lay, kondisi nya pun tak jauh beda dengan Yoorin. Hanya saja ia tifak menangis. Ya, ia masih menahan semuanya.

Namun tak bisa dipungkiri, penampilannya benar benar kacau dan nampak seperti orang frustasi.

Dia memang frustasi. Karena yeoja itu.

Tingtong

Terdengar suara bel. Pria ini melangkah menuju pintu dan membukakannya. Tampak sesosok namja berdiri di hadapannya dengan tas koper di tangan kanannya.

"Gege (bahasa mandarin untuk kakak laki laki ), kau sudah pulang?"

••
Short update miaann~
VOMMENT

Xoxo,
Zahragymnast13

You're Mine (EXO Lay FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang