Chapter 7

5.8K 720 18
                                    

Author POV

"aku pulang" ucap Yoorin sembari menaruh tasnya pada sofa ruang tamu. Ia mrngistirahatkan badannya sebentar dan siapa yang menyangka, kejadian itu kembali terputar.

-flashback-

Air mata gadis ini terus mengalir, sementara Jongin hanya menatapnya datar.

"Apa yang kau lakukan, oppa?" Tanya Yoorin lirih, masih dengan aliran air mata yang mungkin tak akan berhenti mengalir.

"Siapa dia, jagi?" Tanya yeoja yang ditiduri Jongin dengan manja, sambil melingkari tangannya di pinggang Jongin.

"Jagi?!" Tanya Yoorin tak percaya. Ia membalikkan badan lalu berlari keluar secepat kilat. Untuk menghindar dari kenyataan yang tengah dihadapinya di depan mata.

Namun langkahnya terhenti oleh kaitan tangan Jongin di pergelangan tangannya.

Yoorin menoleh. Menatap manik mata Jongin yang hanya menatapnya datar. Seolah tak bersalah atas segala yang dilakukannya.

"Dia, Park Seo Ra. Adalah kekasihku, tidak, tunanganku." Kalimat itu terlontar dari mulut Jongin dengan lancar dan tanpa nada bersalah.

Setelah mengatakan itu, Jongin melepas genggamannya pada Yoorin dan berkata sambil menyeringai nakal.

"Dan kau tak ada apa apanya dibanding Seo Ra"

Jongin langsung berbalik badan, berjalan masuk krmbali menuju apartemennya.

SeoRa mengaitkan lengannya di pundak Jongin dengan manja dan mengajaknya masuk. Sementara Yoorin, air matanya bahkan turun lebih deras daripada air terjun.

Namja yang ia percayai sampai hampir satu tahun dengan mudah membuangnya, hanya karena yeoja murahan yang baru ditiduri nya semalam..

Apakah ini akhir dari semuanya? Apakah..

"Yoorin-ah" panggil Sehun. Menyadarkan Yoorin untuk kembali ke dalam realita.

"Bagaimana sekolahmu?" Tanya Sehun lagi.

"Ya, begitulah" ucap Yoorin seadanya lalu berjalan keatas, meninggalkan oppanya yang hanya mengerdikkan bahu atas sikap dongsaengnya itu.

Ya, Sehun sudah terbiasa atas sikapnya yang tertutup dan tak pernah berbicara banyak.

Sehun adalah namja yang periang. Namun itu bukan berarti ia tak terbebani masalah dalam hidupnya. Ia merasakan semua yang Yoorin rasakan, bahkan lebih parah. Karena banyak hal pahit yang datang dari keluarganya yang Yoorin tidak tahu. Semua yang Sehun simpan dalam lubuk hati nya.

Sehun merogoh saku celananya, mengeluarkan selembar kertas, yang merupakan sepucuk surat, lalu menghela nafas berat.

>>skip>>
Yoorin POV

Aku melangkah dengan berat menuju mejaku dengan menundukkan kepala.

"Kau datang pagi juga" siapa lagi kalau bukan Lay. Yoorin hanya membalas dengan anggukan, lalu duduk pada kursinya.

Yoorin mengeluarkan selembar kertas dan sebatang pensil dari tasnya, lalu menggambar gambar sesuatu yang membuat Lay menoleh.

"Kau bisa membuat lagu?" Ya, sedari tadi Yoorin menggambar not not balok yang akan ia rangkai menjadi sebuah lagu.

"Ya" jawabnya singkat, matanya masih terfokus pada lembaran itu.

"Instrumen apa yang bisa kau mainkan?" Tanya Lay lagi.

"Piano dan biola"

"Jinjja?! Aku juga bisa main piano. Kau mau kuajak ke ruang musik sepulang sekolah? Aku ingin melihat kau main!" Ujar Lay penuh semangat, menatap Yoorin dengan mata berbinar.

"Boleh" ucap Yoorin. Walau ia bersedia, namun tak seberkas senyum pun terukir di bibirnya. Ia masih berekspresi datar seperti sebelumnya.

••

Haaii author apdet lagi niih~

Kalau suka,
Vote
Comment

Kalau menurut readers ada kekurangan,
Comment kritik dan saran.

Sekiann dulu
Xoxo,
Zahragymnast13

You're Mine (EXO Lay FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang