Pkl 19.40
Jam tanganku menunjukkan hampir pukul delapan malam, sebetulnya aku sudah lelah karena seharian makan dan shopping bersama mereka, rasanya ingin sekali seg'ra pulang ke apartement ku.
Tapi aku tak enak hati mengatakannya pada kakakku, karna sepertinya ia sedang dalam suasana hati yang bahagia, dan aku tak mau merusaknya.
"Habis dari sini kamu mau kemana dek?" tanya kakakku
"Gak kemana-mana sih kak, memangnya kenapa?" tanyaku balik
"Yaudah kalau gitu nonton yuk.." ajak kakakku
"Bertiga?"
"Iya, memangnya kenapa?"
"Gak ahh, yang ada nanti aku jadi nyamuk lagi" tolakku
"Ya ampun, lebay banget sih dek gak bakalan lah"
"Yakin!!" tegasku
"Iya yakin, benarkan sayang" tanya kakakku yang minta persetujuan dari bang Robin
"Iya sayang.. udah kamu ikut aja Ra gak apa-apa kok" bang Robin pun ikut mengajakku
"Yaudah, kita nonton" akupun pasrah
_ _ _
Studio 5 telah dibuka---
"Yei.. akhirnya, yuk masuk" ajak kakakku girang pada kami
Setelah perdebatan kecil antara aku dan kakakku untuk memilih film apa yang akan kami tonton akhirnya kami menyetujui pilihan dari bang Robin "Insidious Chapter 3" adalah film yang akan seg'ra kami tonton.
Duuh.. bang Robin malam-malam begini pilihannya serem amat sih, tak lama kami pun seg'ra masuk kedalam studio dan disinilah aku duduk dikursi paling pojok.
Kakakku duduk dipinggir alasannya karena ia takut, bang Robin duduk ditengah antara aku dan juga kakakku. Film pun dimulai.
20 menit kemudian---
"AAHH..." jeritan diseisi ruangan gelap ini pun terdengar sangat menggelegar
Tanpa kusadari ternyata tanganku sudah memeluk erat tangan dan pinggang bang Robin, Astaga!!
"Maaf bang, aku gak sengaja" ucapku sambil kulepaskan tanganku dari tubuh bang Robin
"Iya gak apa-apa Ra" jawab bang Robin yang tersenyum
Kurasakan wajahku memanas saat melihat senyuman bang Robin, ya ampun ada apa denganku!!
"Ya ampun, hantunya serem banget sayang.." kulihat kakakku mengeluh sambil memeluk bang Robin
"Sudah sayang jangan takut, kan ada aku disamping kamu" ucap bang Robin sambil mengelus kening kakakku
JLEBB...!!
Jujur.. saat melihat itu dadaku terasa sesak seperti hampir tak bisa bernafas, apakah aku cemburu atau hanya iri? Astaga!! Awake Up Hanira, gak boleh!! gak boleh!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Brother-in-law
RomanceHanira Resmawan Dosa!! Ya.. hubungan yang sedang kujalani dengan kekasihku adalah dosa, tapi aku mencintainya dan rasa bersalah yang kurasakan pada kakakku Hanita Resmawan semakin tak terkatakan lagi.. Robinson Respatih Maafkan aku istriku, Ya...