Hemm.. segar sekali, akupun mulai menggosokkan wajah dan badanku yang basah. Saat aku ingin mengambil sabun ternyata sabun itu malah jatuh. Akupun seg'ra menundukkan badanku untuk meraih sabun itu, tetapi--
Aku terkejut melihat seseorang yang berada didepan pintu kamar mandiku, Astaga!! ternyata aku lupa menutupnya, sekarang apa yang harus kulakukan?
Kulihat bang Robin sedang menuju kearahku dengan langkah kaki yang cepat, dan.. kurasakan tangannya melingkar dipinggangku sambil mendekapku dalam pelukannya, tak hanya itu bibir kami bersentuhan--
Aku yang masih terkejut hanya bisa diam tak melakukan apapun, tiba-tiba..
"Hhm.." desahan dari mulutku meluncur begitu saja, saat ia menggigit bibir bawahku
Bukan itu saja saat ini tangan kirinya sedang meraba punggung ku yang polos dan tangannya yang satu lagi meremas bokongku dengan hasrat yang tak bisa kuartikan, dan tanpa kusadari tanganku sudah melingkar dilehernya, ternyata aku pun sudah membalas kecupan dari bibirnya.
"Emm.. Ahh.. bang.. Aww.." ucapku disela-sela desahanku
"Emm.. A-pa.. Hanira.." ia pun sama denganku
Sekarang tangannya sudah membuka bra ku dan meremas payudaraku sedangkan tangannya yang satu lagi menarik tali disetiap sisi underwear ku, alhasil saat ini tak ada apapun yang menempel dibadanku, permainan dari bibirnya pun makin memanas
"Ahh.. gi-mana Hmm de-ngan kak Hanita" tanyaku sambil berusaha mendorong badannya
"Aku juga tak tahu Ra.. itu bisa kita pikirkan nanti" ucapnya saat menghentikan aksi panas kami sejenak karna nafas kami yang sudah tersengkal-sengkal
"Tapi bang, aku merasa berdosa udah melakukan ini denganmu" kataku sambil menundukkan kepala karna malu dengan dosa yang sedang kulakukan ini
"Apa menurutmu aku gak Ra?" kutatap matanya yang terlihat sendu, sepertinya ia merasakan apa yang kurasakan
"Kalau begitu kita akhiri aja semuanya bang, anggap semua ini tidak pernah terjadi" seg'ra kuturunkan tanganku dari lehernya dan ku langkahkan kakiku menuju pintu.
Saat aku akan keluar dari kamar mandi tiba-tiba kurasakan tangannya menarik tanganku, alhasil akupun kembali berada didalam pelukannya dengan dinding kaca yang menjadi sandaran tubuh kami
"Gak Ra.. aku gak mau, sekarang saatnya aku jujur sama kamu, aku cinta sama kamu Ra.."
Apa aku gak salah dengar, bang Robin bilang cinta sama aku? Entah kenapa hatiku merasa senang dan kulingkarkan tanganku dipinggangnya, seakan tak ingin kehilangan dirinya
"Aku juga cinta sama abang.." jawabku
Dan aksi panas kami pun dimulai kembali, sekarang tempat tidurku lah yang menjadi saksi aksi panas kami saat ini
Tubuhku yang polos tanpa apapun dibaringkannya ditempat tidur, sedangkan tubuhnya yang gagah dan polos menimpa tubuhku diatas, bahkan bibirnya sudah melumat putingku yang sudah menegang serta tangannya yang kiri sedang meremas payudara ku dan yang satu lagi sibuk memainkan daerah intimku
"Hmm.. lebih dalam lagi bang" ucapku yang membuatnya semakin terpacu mengikuti hasrat kenikmatan yang sedang kami rasakan
Foreplay yang ia berikan saja sudah membuatku bergairah, apalagi nanti..
"Emm.. ternyata kamu udah basah baby girl, apa kamu udah siap?" tanyanya untuk meyakinkan ku
Kulingkarkan kembali kedua tanganku dilehernya sehingga wajahnya mendekat dengan wajahku
"Iya, aku udah siap" bisikku padanya
Dan kami pun seg'ra larut dalam gairah kenikmatan yang tak bisa dihindari
__o__
Haii readers, gimana udah panas belum? kalau belum maklumin aja ya aku gak ahli dalam menuangkan kata-kata kalau sudah menyangkut hal seperti itu, hehhe..
Janganlupa Voment'a yaa, Makasih.. Gbu muuahh...
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Brother-in-law
RomanceHanira Resmawan Dosa!! Ya.. hubungan yang sedang kujalani dengan kekasihku adalah dosa, tapi aku mencintainya dan rasa bersalah yang kurasakan pada kakakku Hanita Resmawan semakin tak terkatakan lagi.. Robinson Respatih Maafkan aku istriku, Ya...