Robin POV
Saat ingin ku langkahkan kaki menuju kamar mandi, tiba-tiba alunan lagu milik Jhon Legend - All of Me berbunyi, kuraih benda kecil itu dan kulihat nama yang tertera, akupun tersenyum saat melihat nama "My Baby Girl" segra ku geser dial warna hijau
"Hallo baby girl.. Kamu sudah sampai? "
" Iya baby aku sudah sampai, sekarang kamu lagi apa? "
"Aku sedang bersiap untuk mandi, nanti siang kita makan bersama ya?" ajakku
"Hemm.. Maaf baby, nanti siang aku harus menemani boss ku untuk menemui clientnya"
"Baiklah, kalau begitu jangan lupa makan siang ya"
"Iya baby, kamu juga ya, dahh.. "
"Iya baby girl, muuahh.." ucapku saat mengakhiri percakapan kami
Haahh.. Rasanya ingin sekali kukecup dirinya, padahal baru saja semalam kami bergulat hingga tanpa sadar sudah dini hari dan membuatnya hampir terlambat bekerja, entah kenapa aku sudah merindukan dekapannya lagi.
Tak lama alunan lagu Jhon Legend terdengar kembali, membuyarkan khayalan ku tentangnya, kulihat nama yang tertera "My Lovely Wife" astaga aku lupa padanya, dengan cepat ku geser dial warna hijau tersebut
"Hallo honey, kamu lagi apa? Kenapa tidak kasih kabar? " terdengar suara istriku yang panik
"Maaf honey aku lupa, semalam aku sangat lelah sekali, jadi lupa untuk memberikan kabar" jawabku berbohong, maafkan aku hanita
"Baiklah kalau begitu, kamu jangan lupa makan ya honey"
"Iya honey, kamu juga ya jangan lupa makan, kasihan anak kita kalau kamu sampai sakit"
"Hehe.. Iya honey, kalau begitu sudah dulu ya, muuahh.."
"Baiklah, salam untuk anak kita ya, katakan padanya bahwa daddy merindukannya, muuahh.."
"Hehe.. Baiklah daddy, dahh"
Bip! Berakhirlah percakapan kami, Haah.. Entah sampai kapan sandiwara ini berlanjut, jujur aku sedih dan tak tahu sudah sebesar apa dosa yang sudah kutanggung.
- - - -
Kulirik benda kecil yang terpasang manis di tanganku, menunjukkan angka 12.05, Pas sekali waktunya untuk makan siang, saat ini aku sedang berada ditempat makan yang bentuk bangunannya sudah terlihat jelas berciri khas asia, mungkin korea.
Aku memilih duduk ditempat paling pojok yang dekat dengan jendela yang menyuguhkan pandangan di luar, karna hanya disinilah posisi yang sedikit tenang sebab suasana di café ini sudah sedikit ramai mungkin karna sekarang waktunya untuk makan siang. Akupun langsung memesan pesanan ku saat salah satu pelayan menghampiri ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Brother-in-law
RomansaHanira Resmawan Dosa!! Ya.. hubungan yang sedang kujalani dengan kekasihku adalah dosa, tapi aku mencintainya dan rasa bersalah yang kurasakan pada kakakku Hanita Resmawan semakin tak terkatakan lagi.. Robinson Respatih Maafkan aku istriku, Ya...