Chapter 3

7.4K 402 3
                                    

Setelah Alea siap , ia segera menemui Jaxon yang menunggunya di tangga .

"Ayo , aku udah siap" ucap Alea seraya menepuk pundak Jaxon

"Ya sudah ayo , kami pergi dulu berjalan-jalan di sekitar hutan" jawab Jaxon berpamitan pada saudaranya lalu menggenggam tangan Alea .

#luar rumah

"Sekarang tutup mata mu dan naik ke punggung ku" pinta Jaxon

"Memangnya kita tidak berjalan ?" tanya Alea

"Tidak , berjalan terlalu santai , kita coba yang baru , aku akan membawa mu melesat" jawab Jaxon panjang lebar

"Aku penasaran bagaimana rasanya , aku mengikuti perintah mu" ucap Alea dan naik ke punggung Jaxon .

Wuzzz...

Alea memaksa matanya untuk terbuka untuk melihat sedang di mana dia .

Saat membuka mata Alea berdecak kagum karena sekarang ia sedang berada di udara , Jaxon tidak membawanya berlari melainkan terbang .

"Sudah ku bulang tutup mata mu" ucap Jaxon yang mengetahui Alea membuka matanya .

"Aku tidak takut ketinggian , aku suka di sini" jawab Alea seraya tetap melihat sekelilingnya .

Baru saja sebentar , mereka sudah sampai di sebuah rumah pohon tempat istirahat Jaxon dan saudaranya sesudah berburu .

"Kita di sini ?" tanya Alea saat duduk di rumah pohon tersebut

"Ini tempat aku dan saudara ku istirahat saat berburu" jawab Jaxon seraya duduk di samping Alea

"Kau suka ?" tanta Jaxon

"Ya , aku suka di sini apalagi aku menyukai ketinggian , di sini aku bisa melihat semuanya" jawab Alea panjang lebar , tanpa ia sadari ia menyenderkan kepalanya di pundak Jaxon dan melingkarkan lengannya di lengan Jaxon .

"Kau tahu ? aku belum pernah se bahagia ini . dari kecil hidup ku mendapat tekanan , dari kakak ku , ibu ku dan ayah ku . apa lagi saat kemarin kakak ku menyuruh ku untuk menjadi pelacur , saat di balkon kamar aku membayangkan bagaimana jika aku menjadi seorang pelacur , dengan usia ku yang baru 19 tahun . aku fikir kakak ku menyayangi ku ternyata dugaan ku salah" cerita Alea dengan senyum kecut yang mengembang di wajahnya .

"Meskipun jika kakak mu menjemput mu ke sini , aku tidak akan memberikan mu padanya" jawab Jaxon , ada nada dendam saat ia bicara .

"Kenapa ?" tanya Alea seraya mendongakan wajahnya menatap Jaxon

"Karena kau milik ku , kau yang aku cintai , kau yang aku sayangi dan satu hal lagi you're my destiny baby.." jawab Jaxon seraya membalikan tubuh Alea menghadapnya dan pada kalimat terakhir ia berbisik di telinga Alea dengan nada mesra .

Deg !

Jantung Alea berdetak tak beraturan , pipinya memerah karena malu , dan yang membuatnya terkejut adalah Jaxon merengkuh tubuhnya dalan pelukan Jaxon dengan eratnya dan Alea mengetahui kalau Jaxon takut kehilangannya .

"Kau takut kehilangan ku ?" tanya Alea di sela-sela pelukannya

"Sangat , aku sangat tidak ingin kehilangan mu sayang" jawab Jaxon masih memeluk Alea

"Jika aku kembali ke New york ?" tanya Alea

"Tidak mungkin aku membiarkan mu kembali ke tempat terkutuk itu , apalagi jika aku tahu kau menjadi seorang pelacur" jawab Jaxon seraya melepaskan pelukannya

"Destiny"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang