Alea terbangun karena Alice membangunkannya , ini memang masih pagi tapi ntah ada apa Alice membangunkannya sepagi ini .
"Kakak bangun" ucap Alice seraya mengguncang bahu Alea .
"Ada apa ? Ini masih pagi" erang Alea .
"Kakak aku sengaja membangunkan mu sepagi ini , kakak harus ikut aku" Alice kali ini nampak kelihatan panik .
"Oh ya Jaxon mana ?" Alea baru menyadari bahwa Jaxon tidak ada di sampingnya .
"Itu dia kak masalahnya" Alea segera berdiri seraya membawa infusannya yang tergantung pada besi .
Alea turun tergesa-gesa ke ruang utama , dan saat dia turun dia mendapati Jaxon yang tengah terbaring dengan beberapa luka di wajahnya .
"Jaxon , ada apa dengan mu ?" tanya Alea panik .
"Aku tidak apa-apa" Jaxon masih bisa memberikan senyuman pada Alea setelah tubuhnya terlihat sangat tidak baik .
"Tidak apa-apa bagaimana ?! lihat wajah mu !" perlahan air mata Alea mulai meluncur bebas di pipinya .
"Jangan menangis sayang" Jaxon masih berusaha menenangkan Alea meskipun rasa sakit di dadanya masih terasa .
"Siapapun tolong bawakan aku air hangat serta handuk , Alice bisa bawakan aku ramuan mu untuk membuat luka ini hilang ?" pinta Alea yang segera di turuti oleh Cody dan Alice .
"Ini tidak parah" ucap Jaxon dengan santainya .
"Berhenti bicara aku akan membersihkan luka mu" Alea mengusap air matanya kasar .
Alice datang bersama Cody dan memberikan ramuan juga air hangat .
"Kakak gunakan ramuan ini sebanyak dua kali sekarang dan nanti malam" jelas Alice seraya memberikan sebotol ramuan .
"Duduk , aku akan membuka baju mu , luka di dada mu cukup dalam" ucap Alea dengan suara serak karena baru saja menangis .
Selesai membuka baju Jaxon , Alea menyuruh Jaxon untuk kembali berbaring .
Setelah itu Alea mengusapkan handuk yang sudah di basahi oleh air hangat pada dada Jaxon .
"Kenapa bisa seperti ini ?" tanya Alea .
"Aku di serang" jawab Jaxon seraya menahan perih .
"Di serang siapa ?" tanya Alea , kali ini matanya menatap Jaxon .
"Vampir liar , aku hanya mengusir mereka dari perbatasan karena mereka melewati batas tapi aku malah di serang" jelas Jaxon .
"Kau sudah tahu sifat mereka ?" tanya Alea .
"Aku sudah tahu tapi emosi ku tidak bisa ku tahan bisa saja kau akan menjadi korban mereka" Jaxon menatap Alea .
"Kau ini vampir bangsawan tapi kenapa kau bodoh ! Vampir liar itu sangat brutal ia tidak tahu mana vampir bangsawan dan mana vampir biasa ! Kau mencari mati ?! kalau kau mati , siapa yang akan menjadi ayah dari bayi yang di dalam perut ku ?!" omel Alea panjang lebar , Jaxon hanya menyunggingkan senyumnya .
"Aku vampir dan tidak akan mudah mati begitu saja , kami hanya akan mati apabila kami di bakar" ucap Jaxon seraya mengelus pipi Alea .
"Aku melihat mu seperti ini saja sudah takut kau mati apa lagi kau di bakar" lagi-lagi air mata Alea meluncur .
"Beruntung aku memiliki istri seperti mu" gumam Jaxon .
Alea mengusap air matanya dan menumpahkan setengah ramuan Alice pada handuk yang satunya dan mengusapkannya pada dada dan wajah Jaxon .