Chapter 14

4K 193 1
                                    

Alea terbangun karena Alice membangunkannya , ini memang masih pagi tapi ntah ada apa Alice membangunkannya sepagi ini .

"Kakak bangun" ucap Alice seraya mengguncang bahu Alea .

"Ada apa ? Ini masih pagi" erang Alea .

"Kakak aku sengaja membangunkan mu sepagi ini , kakak harus ikut aku" Alice kali ini nampak kelihatan panik .

"Oh ya Jaxon mana ?" Alea baru menyadari bahwa Jaxon tidak ada di sampingnya .

"Itu dia kak masalahnya" Alea segera berdiri seraya membawa infusannya yang tergantung pada besi .

Alea turun tergesa-gesa ke ruang utama , dan saat dia turun dia mendapati Jaxon yang tengah terbaring dengan beberapa luka di wajahnya .

"Jaxon , ada apa dengan mu ?" tanya Alea panik .

"Aku tidak apa-apa" Jaxon masih bisa memberikan senyuman pada Alea setelah tubuhnya terlihat sangat tidak baik .

"Tidak apa-apa bagaimana ?! lihat wajah mu !" perlahan air mata Alea mulai meluncur bebas di pipinya .

"Jangan menangis sayang" Jaxon masih berusaha menenangkan Alea meskipun rasa sakit di dadanya masih terasa .

"Siapapun tolong bawakan aku air hangat serta handuk , Alice bisa bawakan aku ramuan mu untuk membuat luka ini hilang ?" pinta Alea yang segera di turuti oleh Cody dan Alice .

"Ini tidak parah" ucap Jaxon dengan santainya .

"Berhenti bicara aku akan membersihkan luka mu" Alea mengusap air matanya kasar .

Alice datang bersama Cody dan memberikan ramuan juga air hangat .

"Kakak gunakan ramuan ini sebanyak dua kali sekarang dan nanti malam" jelas Alice seraya memberikan sebotol ramuan .

"Duduk , aku akan membuka baju mu , luka di dada mu cukup dalam" ucap Alea dengan suara serak karena baru saja menangis .

Selesai membuka baju Jaxon , Alea menyuruh Jaxon untuk kembali berbaring .

Setelah itu Alea mengusapkan handuk yang sudah di basahi oleh air hangat pada dada Jaxon .

"Kenapa bisa seperti ini ?" tanya Alea .

"Aku di serang" jawab Jaxon seraya menahan perih .

"Di serang siapa ?" tanya Alea , kali ini matanya menatap Jaxon .

"Vampir liar , aku hanya mengusir mereka dari perbatasan karena mereka melewati batas tapi aku malah di serang" jelas Jaxon .

"Kau sudah tahu sifat mereka ?" tanya Alea .

"Aku sudah tahu tapi emosi ku tidak bisa ku tahan bisa saja kau akan menjadi korban mereka" Jaxon menatap Alea .

"Kau ini vampir bangsawan tapi kenapa kau bodoh ! Vampir liar itu sangat brutal ia tidak tahu mana vampir bangsawan dan mana vampir biasa ! Kau mencari mati ?! kalau kau mati , siapa yang akan menjadi ayah dari bayi yang di dalam perut ku ?!" omel Alea panjang lebar , Jaxon hanya menyunggingkan senyumnya .

"Aku vampir dan tidak akan mudah mati begitu saja , kami hanya akan mati apabila kami di bakar" ucap Jaxon seraya mengelus pipi Alea .

"Aku melihat mu seperti ini saja sudah takut kau mati apa lagi kau di bakar" lagi-lagi air mata Alea meluncur .

"Beruntung aku memiliki istri seperti mu" gumam Jaxon .

Alea mengusap air matanya dan menumpahkan setengah ramuan Alice pada handuk yang satunya dan mengusapkannya pada dada dan wajah Jaxon .

"Destiny"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang