Jaxon yang mendengar teriakan Alea segera berlari ke atas untuk menyusulnya .
Saat Jaxon membuka pintu kamar dengan kasar ia melihat Alea yang tengah terkapar lemah di lantai dan seorang wanita yang berdiri dengan senyum devilnya seraya memegang pedang tajam di tangannya .
Dengan emosi yang sudah sampai di ubun-ubun , Jaxon segera menghampiri Christy yang sedang menatap Alea yang sudah terkapar dengan senyuman devilnya .
Brug !!
Suara benturan punggung Christy yang terdengar sangat jelas di kamar istana .
"Itu untuk isteri ku yang kau sakiti" ucap Jaxon seraya menghampiri Christy .
"Sayang apa yang kau lakukan pada ku ?" tanya Christy dengan polosnya .
"Diam wanita gila ! sekarang kau pergi atau aku yang akan membuat mu pergi selamanya !" bentak Jaxon .
"Harusnya kau berterimakasih pada ku , aku hampir saja membuatnya mati jika kau tidak datang" ucap Christy dengan wajah sok manisnya .
Dan langsung saja emosi Jaxon sudah tidak dapat di tahan lagi dan ia segera mengeluarkan cahaya biru dari telapak tangannya dan munculah api yang menyambar tubuh Christy dan membuatnya menjadi abu seketika .
"Aku lebih bahagia melihat mu mati" ucap Jaxon dengan senyum sinisnya .
Dan ia segera melirik ke arah Alea yang tengah terkapar lemas , ia segera mengangkat tubuh Alea , membalut lukanya dengan baju kaos yang di kenakannya dan membawanya ke mobil .
"Tolong bertahan untuk ku sayang" setelah itu Jaxon melajukan kecepatan mobilnya di atas kecepatan normal .
***
Sepuluh menit kemudian , Jaxon dan Alea sampai di rumah dan tanpa harus mengetuk pintu Alice sudah membukanya .
"Astaga , ada apa dengan Alea ?" tanya Alice panik .
"Dia di serang Christy , tangannya terluka aku tidak bisa mencegahnya karena saat itu aku di bawah , tapi ku pastikan Christy tidak akan kembali karena ia sudah menjadi abu" Jaxon menjelaskannya panjang lebar .
"Ya sudah aku akan menyembuhkan lukanya , sekarang kau bawa dia ke ruangan ku" pinta Alice dan Jaxon segera membawanya ke dalam .
Edmund , Jacob , Cody yang sedang berkumpul di ruang utama dan menonton tv segera mengalihkan pandangannya pada Alea .
"Dia kenapa ?" tanya Cody menautkan kedua alisnya .
"Jacob bantu aku ikut aku ke ruangan ku , dan itu akan aku jelaskan nanti kalian jangan mengikuti ku ke ruangan ku" jawab Alice seraya menarik Jacob membawanya ke ruangannya .
"Kalian membuat ku penasaran" gerutu Edmund .
Sesampainya di ruangan Alice , Alea di baringkan di blangkar .
"Jacob pastikan detak jantungnya masih stabil , aku akan mengambil tabung oksigen" ucap Alice seraya berlari ke ruangan satunya .
Dengan segera Jacob memasangkan infusan dan kabel yang di sambungkan ke dalam monitor .
"Dia akan baik-baik saja ?" tanya Jaxon cemas .
"Aku tidak tahu , kita lihat saja nanti apa yang Alice katakan aku hanya asistennya dam masalah darurat seperti ini aku tidak tahu apa-apa" jawab Jacob masih fokus pada kabel yang menempel di dada Alea .
*info
Di keluarga Jaxon yang mengerti tentang medis hanyalah Alice dan Jacob .
Dulu Alice selain sekolah sihir , ia juga sekolah kedokteran dan kebetulan Jacob adalah juniornya karena Jacob masuk ke sekolah medis baru setelah Alice naik ke kelas selanjutnya .