Chapter 7

4.5K 269 1
                                    

Malam hari , Alea sangat gelisah , karena sejak sore ia tidak melihat Jaxon .

Alea terus berdiri di balkon menunggu Jaxon pulang , namun tanda-tanda ia pulang pun tak ada .

Kegelisahan dan ketakutan mulai melanda , hatinya tak tenang .

Tiba-tiba terdengar suara panik dari arah ruang utama . Alea yang mendengarnya segera turun ke bawah .

Dan yang ia lihat adalah , Jaxon yang tengah terbaring lemah dengan keadaan lengan yang berdarah dan wajah penuh bekas pukulan .

"Ada apa ?" tanya Alea saat turun di tangga .

"J..jaxon Lea" jawab Cody tergagap

"Jaxon kenapa ?" Alea menghampiri Jaxon yang tengah terbaring di shofa dengan mata berkaca-kaca .

"Jaxon , apa yang terjadi , kenapa kamu seperti ini ? siapa yang melakukannya ?" Alea duduk di bawah shofa dan tangisnya pecah .

"Aku tidak apa-apa Lea tidak usah khawatitkan aku" Jaxon menjawabnya dengan nada lirih .

"Tidak apa-apa bagaimana , lengan mu berdarah wajah mu penuh bekas pukulan" omel Alea

"Hey , jangan menangis sayang aku akan sembuh" Jaxon berusaha menghentikan tangisan Alea .

"Bagaimana aku tidak menangis , tadi kau pergi dengan keadaan baik-baik saja tapi sekarang kau pulang dengan keadaan seperti ini ! yang melakukannya pasti vampir liarkan yang berebut buruan dengan mu ?!" omelan Alea semakin menjadi .


"Tadi aku berburu dan mendapatkan tupai tapi vampir liar tapi dia merebut buruan ku dan kami sempat bertarung" jelas Jaxon


"Kau ini bodoh huh ! kau bisa mencari kan buruan lain dan jika buruan yang lain tidak ada , minum saja darah ku !" Ucap Alea seraya memukul lengan kiri Jaxon .


"Maaf" hanya kata itu yang bisa Jaxon ucapkan .

"Alice aku minta ramuan apa saja yang bisa membuat lukanya sembuh dengan sekejap dan Cody bawakan aku air hangat serta handuknya" pinta Alea .


"Tidak usah , aku bisa menyembuhkannya sendiri" Jaxon bersikeras agar lukanya ia sembuhkan sendiri .


"Jangan membantah calon istri mu !" bentak Alea masih dengan tangisan .

Kemudian Cody dan Alice datang dengan membawa ramuan dan air hangat .

"Jangan bergerak aku akan mengompres dan membersihkan luka mu" Alea mengompres luka di bagian wajah Jaxon .

Saat Alea mengompres luka di bagian sudut bibir Jaxon tangannya memegang lengan Alea .

"Diam , luka mu tidak akan sembuh jika kau seperti ini !" Alea memukul tangan Jaxon .

"Jax , Alea mudah marah jika melihat mu terluka seperti ini jadi diam dan ikuti perintahnya" sahut Jacob .

"Lea , berikan ini pada Jaxon tiga kali dan setelah satu botol ini habis lukanya akan hilang dengan sendirinya" Alice memberikan satu botol ramuannya pada Alea .


"Semua luka mu sudah ku bersihkan sekarang minum ini" Alea membantu Jaxon untuk meminum ramuan dari Alice .


Setelah meminum ramuannya , Alea masih tetap menemani Jaxon di ruang utama sedangkan yang lain kembali ke kamar masing-masing .


Malam semakin larut tapi Alea tidak juga beranjak dari tempat ia duduk .

"Kau tidak kembali ke kamar ?" Jaxon memecah keheningan .

"Aku akan menemani mu di sini semalaman" jawab Alea seraya mengusap rambut Jaxon .

"Tapi kau tidur kan ?" Jaxon sangat khawatir jika Alea tidak tidur .

"Aku akan tidur" jawab Alea seraya tersenyum tulus .


"Terimakasih sudah mau ada untuk ku" Jaxon mengelus pipi Alea lembut dengan ibu jarinya .


"Lain kali jika hasil buruan mu di rebut jangan mencoba menyerangnya kau mengalah saja lalu kau mencari buruan lain" Alea menasehati Jaxon .


"Iya , aku terbawa emosi tadi" Jaxon hanya menjawab dengan kalimat itu .

"Sekarang kau tidur ini sudah malam" Alea meminta Jaxon untuk tidur , Jaxon mengangguk lalu menutup matanya .


"Selamat malam sayang" Alea mengucapkan itu lalu di akhiri dengan ciuman di kening Jaxon .

***

Alea terbangun sebelum Jaxon bangun . ia melihat wajah lembut , tenang milik Jaxon , ia nyaman melihatnya .

Aku akan bahagia jika menjadi miliknya .

Tiba-tiba saja Jaxon mengerang kesakitan karena luka di lengannya yang tersentuh tangannya sendiri .

"Ish.. kau ini jaga tangan mu saat tidur" Alea menjauhkan tangan kiri Jaxon dari lengan kanannya yang terluka .

Sesaat setelah itu Jaxon terbangun dan menatap Alea dengan tatapannya yang indah .

"Pagi sayang" Alea menyapa Jaxon lalu mengecup pipi kirinya

"Lebih baik aku terus seperti ini agar setiap aku akan tidur dan bangun tidur aku mendapat kecupan dari mu" ucap Jaxon seraya membalikan tubuhnya menghadap Alea .

"Kalau seperti itu kau tidak bisa menikah dengan ku" Alea mengerucutkan bibirnya , namun itu terlihat manis oleh Jaxon .

"Aku bercanda , oh ya besok kita menikah dan malamnya adalah first night kita" Jaxon nyaris berbisik saat mengucapkan kata first nigt .

"Kau ini , lihat luka mu saja belum sembuh sudah memikirkan itu , tentang itu besok saja di fikirkan , sekarang minum ramuan ini lagi" Alea menjawabnya dengan nada kesal lalu menyodorkan botol yang berisi ramuan .


Setelah itu Jacob , Alice , Edmund dan Cody turun ke bawah dan menyapa kami .

"Pagi , kau semalaman tidur di sini ?" tanya Alice

"Hm.." jawab Alea malas


"Oh ya , nanti sore Alea ikut aku ya kita fitting baju pengantin" lanjut Alice


"Iya" jawab Alea singkat .










"Destiny"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang