Kyuhyun menatap gadis yang berdiri di depannya dengan malas. Ia sedang sibuk memeriksa berkas-berkas laporan perusahaannya tapi kegiatannya terganggu oleh kedatangan gadis itu.
"Kyu...ini sudah jam makan siang. Ayo....aku lapar..." rengeknya berusaha menarik perhatian Kyuhyun.
"Sudah kubilang Kwon Yuri. Aku tidak lapar. Aku sibuk.. bisakah kau pergi sekarang?" kata Kyuhyun jengkel.
"Tapi..aku sengaja datang untuk mengajakmu makan siang.."
"Aku tidak berniat makan denganmu!"
"Lalu kau akan makan dengan siapa? Bocah ingusan itu? Yang benar saja!?" kata Yuri mengejek sambil bersedekap. "Dia bahkan tidak peduli padamu. Kau masih mengharapkannya?"
"Dia peduli! Jangan mengada-ada!"
"Bukankah kau yang selalu sibuk mencarinya kemana-mana? Dia tidak peduli padamu!"
"Kwon Yuri!"
"Bocah ingusan seperti itu saja. Apa lebihnya dia dibandingkan aku? Aku cantik, seksi, jauh lebih darinya...!"
Kyuhyun menghela nafas dan tersenyum, "mungkin bagimu dia hanya bocah ingusan. Tomboy dan urakan. Tapi bagiku, dia lebih segalanya dibandingkan kau. Dia gadisku. Gadis yang kuinginkan. Gadis yang kucintai. Dia bahkan jauh lebih dewasa dibandingkan denganmu! Jadi berhentilah! Aku tidak akan pernah berpaling darinya.."
"Kyuhyun, kau....! Kau menghinaku?"
"Terserah bagaimana menurutmu. Hanya, jangan menggangguku lagi. Jangan ganggu gadisku. Jangan mengganggu kami!"
"Jadi itu maumu? Baik. Aku akan meminta ayahku untuk memutuskan hubungan kerjasama kita."
"Lakukan saja. Tidak ada pengaruhnya untukku.." kata Kyuhyun santai, menatap balik Yuri yang kini tengah menahan amarahnya.
Seseorang membuka pintu ruangan Kyuhyun tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Kyuhyun tersenyum melihat gadisnya masuk ke ruangannya.
"Ops, maaf. Kukira tidak ada orang...apa aku mengganggu? Kurasa aku datang di saat yang tidak tepat.."
"Tidak, sayang. Kau datang di saat yang tepat. Kami sudah selesai," kata Kyuhyun tersenyum kemudian bangkit dari kursi menghampiri gadisnya. Mencium kening gadis itu sekilas. "Kau membawa makan siang untukku?" tanyanya menatap kotak makanan yang dibawa gadisnya. Gadis itu mengangguk sambil tersenyum.
Yuri menatap pasangan itu dengan kilatan api kemarahan yang terlihat jelas dimatanya. Tangannya mengepal, menahan keinginan untuk menghancurkan barang disekitarnya.
Kyuhyun berbalik, menatap Yuri yang masih berdiri ditempatnya memperhatikan mereka, "Kwon Yuri..."
"Ck! Kau..tunggu pembalasanku, Cho Kyuhyun.." kata Yuri geram kemudian berbalik, berjalan cepat menuju pintu. Ia berhenti sebentar di samping gadis itu, memberinya tatapan yang sarat akan kebencian. Gadis itu menatap Yuri sambil tersenyum lembut, membuat Yuri semakin dibakar kemarahan. Yuri membanting pintu ruangan Kyuhyun begitu ia sampai diluar ruangan itu.
"Jadi....apa yang kau lakukan padanya sampai dia bersikap seperti itu?" gadis itu menatap Kyuhyun dengan tatapan penasaran.
"Menurutmu?" Kyuhyun tersenyum jahil.
"Kau seharusnya bersikap lebih lembut padanya..."
"Dia sudah menghinamu dan kau masih membelanya?" Kyuhyun menatap gadisnya.
Gadis itu tersenyum, "dia hanya tidak mengenalku.."
"Kau dengar sendiri 'kan apa yang dia katakan tentangmu? Aku tahu kau mendengarkan pembicaraan kami sejak tadi.." Kyuhyun merengkuh gadisnya, menenggelamkannya di dadanya. "Aku merindukan mu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd
Fanfiction"Aku mencintaimu..." "Aku tahu..." "Katakan kalau kau juga mencintaiku..." "..." "Sayang...." "Hm?" "Baby..." "You know I love you too..." "Menikahlah denganku..." "No!" ============================================== was published on my private blog...