"Kau benar-benar tidak melakukannya, 'kan?" Gadis itu menatap Kyuhyun.
Kyuhyun mendesah sekali lagi sambil mengusap wajahnya, "berapa kali harus kukatakan? Aku tidak melakukukannya. Kau masih tidak percaya?"
"Tapi bagaimana dia bisa melakukan tuntutan seperti ini? Kenapa pengadilan mengabulkannya?"
"Itu tuntutan konyol dan tidak masuk akal!"
"Lalu kenapa mereka meloloskannya?"
"Stempel pengadilan itu palsu.."
"Palsu?"
"Aku bertanya pada temanku yang bekerja di kejaksaan. Tidak ada tuntutan apapun yang masuk atas nama Kwon Yuri. Apalagi menuntutku. Tidak ada!"
"Tapi ini?" gadis itu mengancungkan kertas yang dipegangnya.
"Itu tuntutan palsu. Digunakan hanya untuk menggertakku.."
"Apa ada kekuatan hukumnya?"
"Sama sekali tidak. Bahkan kita bisa melaporkannya atas tindak pemalsuan dokumen dan pencemaran nama baik.."
"Begitu..." gadis itu menerawang. "Lalu tanda tangan ini?"
"Itu bukan tanda tangan ataupun stempel asli kepala kejaksaan. Aku tahu bagaimana rupa yang asli.." Kyuhyun tersenyum, menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya, "jadi, kau masih ragu?"
"Tidak. Hanya saja Yuri begitu berani melakukan hal-hal konyol dan...ini cukup berbahaya, 'kan? Aku hanya tidak habis pikir. Ayolah..surat tuntutan palsu?"
Kyuhyun terkekeh, "dia bisa melakukan apapun diluar akal sehat kita. Dia tipe seperti itu.."
"Bagaimana kau tahu?"
"Kau pernah dengar tentang psikologi? Aku mempelajari itu..."
"Lalu, kira-kira apa yang akan dia lakukan setelah ini?"
"Yang pasti bukan hal yang bagus. Dan pasti diluar dugaan kita..." Kyuhyun tersenyum, "kau jangan khawatir. Dia tidak lebih pintar dari kita..."
"Semoga saja..."
"Ayo pulang. Aku lapar..." Kyuhyun berdiri, mengambil jasnya di gantungan kemudian memakainya.
Gadis itu mengikuti Kyuhyun keluar ruangan. Kyuhyun menggenggam tangannya, menuntun gadisnya. Mereka berbicara pada Sekretaris Kim sebentar. Kyuhyun meminta ijin untuk pulang terlebih dahulu dan menginstruksikan pada Sekretaris Kim agar segera pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya.
"Jadi, kau mau makan dimana?" gadis itu menatap Kyuhyun sambil berjalan bergandengan keluar dari lobi kantor Kyuhyun. Mereka berjalan perlahan sambil sesekali tertawa atau hanya sekedar melempar senyum.
"Di rumahmu saja. Aku sedang ingin makan masakanmu.." Kyuhyun mengerling ke arah gadisnya yang dibalas senyuman dan anggukan gadis itu.
"Oke.."
Tanpa mereka sadari, Yuri tengah memandang mereka dari dalam mobilnya dengan tatapan mengerikan. Tangannya menyentuh persneling mobilnya kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke arah kedua orang itu. Ia berusaha menabrak mereka.
"Sayang, awas.." Kyuhyun menarik gadisnya ke pinggir menjauhi mobil yang melaju kencang dari arah belakang sesaat setelah ia melihat mobil itu berlari kencang ke arah mereka.
Mobil naas itu menabrak tembok pembatas areal kantor Kyuhyun menyebabkan tembok itu retak dan mobil itu terjebak di lubang besar di tembok itu. Semua orang yang menyaksikan kejadian itu terkejut langsung mengerumuni mobil naas itu. Beberapa menghampiri Kyuhyun dan memastikan keadaan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd
Fanfiction"Aku mencintaimu..." "Aku tahu..." "Katakan kalau kau juga mencintaiku..." "..." "Sayang...." "Hm?" "Baby..." "You know I love you too..." "Menikahlah denganku..." "No!" ============================================== was published on my private blog...