Part 6

543 48 0
                                    

Kyuhyun menyandarkan tubuhnya di depan mobilnya, yang terparkir sembarangan di depan gedung Fakultas Kedokteran SNU, sambil sesekali melihat arlojinya kemudian kembali memandang gedung yang ada di depannya. Ia tengah menunggu gadisnya menyelesaikan jam kuliahnya. Ia berdiri disana sejak setengah jam yang lalu, dan seharusnya gadis itu sudah keluar sejak sepuluh menit yang lalu.

Ia mengambil ponselnya kemudian menghubungi nomor ponsel gadis itu. Tidak ada jawaban. Kyuhyun berdecak kesal, kemudian memutar tubuhnya menatap sekeliling.

"Kau sudah lama?"

Gadis itu menuruni tangga dan menghampiri Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum kemudian memeluk gadisnya sebentar dan mengecup keningnya. "Kau kemana saja? Aku menunggumu sejak tadi.."

"Ada konsultasi sedikit dengan Kang Songsaengnim. Aku tidak memintamu menjemputku, ingat? Jadi bukan salahku kalau kau menunggu.." gadis itu tersenyum miring menatap Kyuhyun.

Kyuhyun menghela nafas, "ya. Ini salahku. Ayo, aku lapar. Kita makan dulu.."

"Kau belum makan?"

Kyuhyun menggeleng, "aku ingin makan denganmu. Kau sudah makan?"

"Aku membeli salad tadi di kantin.."

"Hanya salad, 'kan? Kau harus menemaniku. Tidak ada penolakan.."

Gadis itu mendesah, kemudian berbalik meninggalkan Kyuhyun mengitari mobil dan masuk. Kyuhyun mengikuti gadisnya memasuku mobil sambil tersenyum kemudian mendudukkan tubuhnya di belakang kemudi.

*

"Apa?" gadis itu menghentikan acara membacanya kemudian menatap Kyuhyun yang tengah memandangnya sambil memicingkan mata.

Kyuhyun tidak menjawab, ia hanya memiringkan wajahnya. Mengamati gadis itu dengan saksama.

"Kyuhyun-ssi.."

Kyuhyun mengalihkan pandangannya, menatap rerumputan berbunga, tempat favoritnya menghabiskan waktu bersama gadis itu.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya gadis itu. "Kau terlihat aneh hari ini. Tidak banyak bicara dan tidak mendebatku seperti biasanya. Apa yang terjadi?"

Kyuhyun menghela nafas kemudian menatap gadisnya, "aku hanya merasa aneh.."

Gadis itu menaikkan sebelah alisnya menatap Kyuhyun, "kenapa?"

"Soal Kwon Yuri. Dia tidak pernah menghubungiku lagi setelah hari itu.."

"Kau merindukannya?"

"Tidak. Hanya saja..."

"Apa?"

"Jangan jual saham itu. Apapun yang mereka katakan padamu besok, jangan lakukan. Usahakan agar saham itu sebisa mungkin kau tahan."

"Kalau mereka menariknya atau membekukannya jika aku tidak memenuhi permintaan mereka, bagaimana?"

"Biarkan saja. Itu akan merugikan mereka. Setidaknya, kau punya kuasa untuk melakukan apapun terhadap saham itu."

"Kalau keadaannya tidak menguntungkan buat kita?"

"Nilai saham itu cukup konstan. Kecil kemungkinan jika nilainya anjlok dalam waktu dekat. Spekulasinya, sekitar lima atau enam bulan lagi, nilainya mencapat duakali lipat nilai sekarang. Saat itulah saat yang tepat untuk menjualnya."

Gadis itu menghela nafas, "kita lihat apa yang akan terjadi besok. Kalau keadaan benar-benar menjadi sangat tidak menguntungkan, aku akan melepasnya.."

"Aku hanya tidak ingin kau terluka.."

"Aku baik-baik saja. Ini soal bisnis.." katanya tersenyum.

AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang