Part 10

455 48 0
                                    

Kyuhyun memasuki ruang kerjanya sambil membuka kancing jasnya. Sebelum duduk di balik meja kerjanya, ia menyampirkan jas itu di gantungan yang terdapat di sudut dekat meja kerjanya.

Kyuhyun mengerutkan keningnya menatap sebuah amplop cokelat yang tergeletak diatas mejanya. Ia mengambil amplop tersebut dan membaca pengirimnya.

'Pengadilan Distrik Seoul'

Kyuhyun duduk di kursinya kemudian membuka amplop tersebut. Ia membaca isinya sekilas kemudian membulatkan matanya.

Sekretaris Kim masuk ke ruangan Kyuhyun setelah pria itu memintanya kesana.

"Ada apa, Sajangnim?"

"Sekretaris Kim, kau tahu siapa yang membawa ini kesini?"

"Tadi pagi resepsionis menyerahkannya pada saya, Sajangnim. Saya yang meletakkannya disana. Ada apa?"

"Coba kau lihat ini! Apa tadi kau sempat membacanya?"

Sekretaris Kim duduk di hadapan Kyuhyun. Dia mengambil surat yang diserahkan Kyuhyun padanya dan membacanya sekilas kemudian mengerutkan kening, "ini tidak mungkin, Sajangnim. Anda....ya Tuhan..."

Kyuhyun terkekeh, "ini konyol, bukan? Apa maunya sebenarnya?"

"Kurasa dia benar-benar ingin menghancurkan hubungan kalian..." Sekretaris Kim menyerahkan kembali surat itu pada Kyuhyun. "Apa rencanamu? Dan apa yang harus saya lakukan?"

"Biarkan saja dulu. Aku ingin melihat apa yang akan dia lakukan selanjutnya..."

"Apa anda akan memberitahu Nona Park?"

"Tentu saja. Dia harus tahu soal ini..."

Kyuhyun mengambil ponselnya kemudian berbicara dengan gadis itu, meminta untuk bertemu dengannya sore ini.

"Aku menunggumu, sayang.   Aku mencintaimu.." Kyuhyun tersenyum kemudian memutuskan sambungannya, lalu menatap Sekretaris Kim yang melihatnya sambil tersenyum geli. "Apa?"

Sekretaris Kim menggeleng, "anda benar-benar tidak melakukannya, 'kan, Sajangnim?"

"Kau meragukanku, Kibum-a?"

"Tentu tidak. Sekian lama ikut denganmu, saya tidak pernah melihat anda melakukan hal-hal memalukan apapun. Saya percaya padamu, Sajangnim."

"Terimakasih, Kibum-a.."

"Apa Nona Park akan percaya?"

Kyuhyun menatap Sekretaris Kim kemudian menghela nafas, "kuharap ia tidak terpengaruh.."

"Aku juga berharap begitu..."

*

Kyuhyun menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi menatap wanita di hadapannya sambil tersenyum. Ingin rasanya ia tertawa melihat wajah jengkel wanita itu yang dipermainkannya sejak tadi.

"Cho Kyuhyun, aku serius!"

"Aku juga serius. Lakukan sesukamu. Tuntut aku dengan apapun yang kaumiliki. Aku akan meladenimu.."

"Kau sombong sekali! Kau belum tahu apa yang bisa kulakukan padamu.."

"Coba saja..."

"Aku hamil anakmu!"

"Kau bermimpi?"

"Kau yang melakukannya!"

"Kapan?"

"Di klub saat kau mabuk berat.."

"Kapan aku pergi ke klub. Kalaupun aku pergi kesana, aku tidak pernah minum sampai mabuk."

AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang