Chapter 13. Shit Happens

8.1K 459 82
                                    

What a shit is shit!

___________________________

Tiiing
Mba Efie
dek tw ga kejadian td pagi

Gue
engga knp?

Mba Efie
Nenek lampir kaget di kasih tw hrd soal adek. Mereka berdua nangis di ruangan

Gue
lebay

Mba Efie
Ya engga lah. Mrk kan takut bgt dipecat. Coba yg dibully dia anak siapa?

Gue
Hmm..tinggal aja blg maaf.
beres, lupakan

Mba Efie
ya ga segampang itu kali, namanya karyawan. Apalg udh dpt jabatan, dpt fasilitas

Gue sebenernya pengen nangis mbaaaa. Gue kalau ga malu mungkin teriak. Gue masuk lift, salah mulu lantai yang dituju.
Gue salah apa sama Ardi?

"Raditya?"
"Ya Ma?"
"Kamu apain kantor Mama? Kenapa Manager HRD dan Manager finance minta resign?"
"Mereka bilang apa?"
"Mereka malu dan menyalahi wewenang? Itu khan tidak masuk akal? Abang bikin masalah apa?"
"Ma, abang yang salah, udah...yang dihukum abang aja!"
"Iya, salah kamu apa?"
"Abang ga mau ikutin mau mereka."
"Kemauan mereka apa?"
Gue diem

"Kok diam? Abang jawab Mama dong!"
"Ma, apapun yang dijawab Abang, itu cuma pembelaan diri. Abang mending diusir aja. Atau dihukum apa."
"Abang, Mama cuma pengen tahu masalahnya."
"Ma, sampai kapanpun abang diam. Abang udah ngalah sama mereka. Sekarang abang ngalah sama Mama!"
"Abang!!"
"Abang ngalah Ma! Abang ngalah Ma! Abang yang salah! Abang yang salah!
"Abang!"
Gue ga ada kata yang gue ucapin selain gue yang salah. Gue tertekan tadi dan sekarang lebih lagi."

"Sher, yang ada di ruangan bareng Abang siapa?"
"Bu Susi, dia supervisor disitu!"
Mama pun telephone Bu Susi.
Gue ga mau dengar apapun yang jadi percakapan Mama di telephone, gue pindah masuk kamar dan tengkurap. Liburan yang menyakitkan tepatnya.

Tiiing
Mba Efie
Bu Susi barusan di telp Big Boss. Bu Susi berapi2 ceritanya.

Gue
gue yg salah

Mba Efie
Kok bisa? Btr...gue jg disuruh telp Big Boss.

Gue
gue yg salah
gue yg salah
gue yg salah
gue yg salah
*
*
*
*
*

Gue ga bisa berhenti bicara itu. Sedih banget, sama sedihnya waktu jd gay pertama kali.
Gue udah gila....

Ada pelukan hangat dipunggung gue. Lama kelamaan basah. Mama nangis dipunggung gue.
"Abang ga salah! Jangan terus menyalahkan Abang!"
Gue diam
"Abang salah Ma! Hukum Abang Ma."
Mama peluk gue erat banget.
Pintu kamar diketuk
"Mba, tamunya udah datang. Meeting bisa dimulai?" Suara Tante Shery.

Gue bangun, ambil dompet, pakai hoody, jalan keluar. Gue cuma mengangguk sopan ke tamu Mama, tapi gue jijik liat Mas Putera yang banyak memar dan jontor.

Gue ke Bar dibawah, nyobain dari wine, tequilla, martini dan entah apalagi racikan bartendernya. Gue dipeluk dari belakang, tapi gue ngerasa asing dengan tubuh yang memeluk.
Gue nengok ternyata Tante Shery. Agak terhuyung gue dibimbing ke sofa.
Dia merebahkan gue dipangkuannya. Dia mengelus rambut gue.
"Meetingnya emang udah selesai Tan?"
"Udah, cuma Mama lagi jamu tamu makan!"
"Dit...!"
"Ya Tan?"
Gue nyalain rokok sambil tiduran.
"Berapa kali Radit mau nanggung terus salah orang?"
Gue diem
"Inget ga waktu kamu SD dulu? Ade kamu dorong temannya dari jembatan ke kali? Terus temannya masuk Rumah Sakit? Radit bilang ke Papa kalau yang salah Radit?
Waktu itu kamu dipukul Papa pakai kemoceng, dan Radit bilang abang yang salah berulang-ulang?"
"Ga mau nginget Tan."
"Radit sama saja menyiksa perasaan Mama atau Papa! Karena mereka menghukum orang yang sebenarnya ga salah. Itu sama kaya sekarang."
"Tan...! lebih baik biar cepat selesai, Radit aja yang disalahkan!"
"Ga boleh begitu!"
"Tan, kalau Radit ga minta magang, khan ga akan kejadian begini? Yang mulai siapa? Radit khan? Berarti Radit yang salah!"
Tante Shery menghela nafas panjang.
"Tan...! Radit pengen pergi."
"Kemana?"
"Ke luar negeri, jauh dari Papa Mama."
"Kenapa?"
"Banyak orang kenal Papa Mama disini. Mereka memperlakukan baik Radit karena Papa Mama. Bukan ngelihat sikap Radit sendiri."
Kembali Tante Shery menghela nafas.
"Di luar negeri siapa yang kenal Papa Mama? Mau bully Radit, mereka ga ada beban. Mereka mau apain Radit ga bakal kuatir setelahnya."
Tante Shery diam sambil mainin rambut gue.

Damn! I Really StupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang