Bab Empat Belas

2.4K 251 26
                                    

"Aku suka modelnya. Membuatmu semakin tampan. Juga membuatku semakin yakin bahwa aku tidak salah sudah menaruh hati padamu," jawab Rafter.

Tenggara menyengir mendengarnya. "Kau bisa saja. Ucapanmu terlalu tinggi sampai-sampai aku tidak bisa mengerti satu kata pun yang kau ucapkan."

Beberapa detik kemudian, satu persatu anggota tim Viva Squad mulai muncul hampir secara bersamaan. Angela, Jenna, Reyori, Seergrowl, Laydrown, serta Mastrix yang muncul paling terakhir.

"Wow! Kau mengganti gaya rambutmu?" tanya Seergrowl sambil mendekat dan mengacak-acak rambut pendek White.

White langsung menepis tangan Seergrowl dari kepalanya. "Hentikan! Nanti rusak!"

"Kapan kau mencukur rambutmu?"

"Kemarin, di salon dekat sini, Mastrix yang mengantarku ke sana."

Angela tersenyum senang. "Kau tampak jauh lebih baik dengan model rambut seperti ini. Lagipula kau sama sekali tidak cocok dengan rambut panjangmu. Lihat saja sekarang. Kau dan Mastrix seperti sepasang kembaran. Yang berbeda hanya warna rambut dan kostum kalian."

White menggaruk-garuk tengkuk. "Hehehe... Sungguh? Tapi ngomong-ngomong kalian tidak segera turun ke bawah? Upacara pembukaan babak kedua kan hampir dimulai."

"Benar juga. Baiklah kalau begitu, kami turun dulu. Kau dan Rafter tetap disini dan beristirahat supaya luka-lukamu cepat sembuh. Aku tidak ingin kau ikut bertanding dulu," Angela mengucapkan titahnya.

White sudah menduga mengenai hal itu. Ia tersenyum sambil melirik Rafter yang tampak mengangkat alis. "Iya, Kak. Aku dan Rafter akan tetap disini dan menonton pertandingan kalian lewat layar virtual."

"Good boy! Sampai jumpa nanti!" kata Angela lalu berjalan duluan diikuti anggota tim yang lain. Sedangkan Mastrix berjalan mendekati White.

"Doakan supaya kita menang di babak kedua ini," kata Mastrix sambil mengusap pipi kanan White dengan lembut.

"Doaku selalu menyertai kita semua. Termasuk kau."

Mastrix tersenyum dan mengecup kening White. "Sampai jumpa nanti dan cepatlah sembuh."

White tertawa kecil. "Lucu ya? Tadi sebelum Log-In, aku mengatakan 'cepatlah sembuh' padamu. Sekarang kau yang mengatakan hal itu padaku."

Mastrix jadi ikut tertawa. Dia langsung memeluk White dengan erat. "Ku pikir hati dan pikiran kita sudah terikat satu sama lain."

Rafter membuang pandangan ke arah lain. Ia merasa seakan menjadi manusia paling menyedihkan di dunia ini. Merasa dianggap tidak ada sama sekali. Tapi dia senang jika White dan Mastrix bisa akur seperti ini.

***

Pertandingan tim Viva Squad berjalan cukup cepat daripada kemarin. Hari ini mereka menang mudah dari tim Underground dan lolos ke babak delapan besar. Nama tim yang benar-benar terdengar sangat misterius. Tapi itu tidak jadi masalah, karena pada babak ini seluruh tim inti Viva Squad mengerahkan kemampuan mereka dengan cukup baik dan hasil yang memuaskan.

Apalagi hari ini, Reyori tampak tampil dengan sangat prima dengan kapak raksasanya. Dia mencuri perhatian para penonton dengan ayunan senjata andalannya dan mengalahkan tiga pemain lawan sekaligus, sedangkan tiga sisanya dikalahkan bersama seluruh anggota tim.

Sekarang tim Viva Squad sedang berkumpul bersama di ruang perawatan. Seergrowl dan Jenna mendapatkan sedikit luka pada bagian betis, dan Angela yang terkena luka sabetan pedang di pundak kanannya.

"Kalian benar-benar menakjubkan! Apalagi kau, Reyori! Kau bertanding dengan sangat mengagumkan hari ini!" seru White menggebu-gebu. Dia dan Rafter tampaknya sudah sangat membaik hari ini. Buktinya sebagian banyak perban mereka sudah dilepaskan.

Secondary 2 (boyxboy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang