Chapter 17

163 24 8
                                    

"Haruskah kalian pulang secepat ini?"

"Begitulah, Sweetheart. Lagi pula, 2 minggu lagi Mom dan Dad akan kembali ke London untuk menghadiri kelulusan kakakmu"

"Yeah... See ya, Mom" kataku dan memeluk Mom.

Setelah menyaksikan pesawat yang dinaiki Mom dan Dad lepas landas, aku dan Lou segera pulang. Tapi tanpa diduga Lou mengajakku makan siang.

Kami berdua makan siang di sebuah cafe yang dekat dengan bandara.

Aku hanya memesan kentang goreng dan jus apel. Karena aku memang sedang tidak terlalu lapar. Sementara Lou memesan ayam panggang. Mungkin dia sedang lapar af.

Melihat sekeliling, aku tersadar bahwa cafe ini tidak terlalu ramai. Terkesan sederhana dan nyaman. Jika saja cafe ini tidak terlalu jauh dari rumah, mungkin ini akan jadi tempat favoritku setelah Horando's. Mataku terus menyapu setiap inchi cafe ini, sampai akhirnya terhenti di sebuah meja yang berada di sudut. Jauh dari pintu masuk. Disana duduk 2 orang. Laki-laki dan perempuan. Aku mengenal siapa perempuan itu, tapi tidak dengan lelaki yang bersama wanita itu.

Aku meneliti lebih jelas. Ya, itu benar-benar Perrie. Apa yang dia lakukan disini? Siapa itu?

"Lou... Lihat" kataku hati-hati dan menunjuk kearah Perrie.

Omfsijddjskksdjsk.. Perrie sedang berciuman dengan lelaki itu! Dasar jalang! Zayn tidak pantas mendapatkanmu!

Aku melirik Louis dan wajahnya--Tunggu dulu! Bagaimana bisa dia setenang itu?

"Lou.. Kau.."

"Apa? Tidak terkejut? Sudahlah. Jangan campuri masalah yang satu ini"

"Aku tau kau dan Zayn tidak lagi berteman. Tapi aku yakin, bagaimanapun kau pasti masih peduli padanya! Zayn tidak pantas di perlakukan seperti ini!" Ketusku.

"Dan kau benar-benar berpikir aku peduli?" Dia tergelak "Dengar, Zayn tidak akan percaya apapun yang kau katakan tentang kekasihnya itu! Bahkan dia lebih memilih hampir membunuh Niall dari pada tidak percaya pada jalang licik itu!" Kata Louis tidak kalah ketus.

Mataku membulat sempurna! Apa? Hampir membunuh Niall? Apa mungkin ini yang membuat Niall enggan berpapasan dengan Zayn? Astaga! Zayn benar-benar keterlaluan. Kurasa, dia memang benar-benar berbahaya. Bagaimana tidak? Hampir membunuh? Yang benar saja. Itu perbuatan terkejam menurutku. Membunuh seseorang. Dan Zayn hampir melakukannya pada sahabatnya sendiri! Karena jalang itu? Cih, aku benar-benar membencinya. Bahkan aku lebih membencinya dari pada Jenni.

Aku merasa penasaran dengan apa yang sebebarnya terjadi antara Niall dan Zayn.

Flashback

Author POV

"Aku tau, kau membencinya. Tapi tidak seharusnya kau mencoba menghancurkan hubungan kami! Kau menjebaknya! Aku tidak percaya, otakmu selicik itu! Aku pikir kau adalah sahabatkku, tidak. Kau sudah seperti adikku! Tapi lihat, apa yang kau lakukan padaku!"

"Zayn... Aku tidak menjebaknya!"

"Persetan denganmu"

BUK

Satu pukulan tepat mengenai wajah Niall. Niall tersungkur di lantai.

Melihat itu tidak membuat Zayn tinggal diam. Dia menghampiri Niall dan memukulnya membabi buta. Seakan-akan amarahnya sudah tidak dapat dibendung lagi.

Maka, kasihanlah si pirang yang sebenarnya tidak salah apapun. Dia hanya mengatakan yang sebenarnya. Tapi lelaki berwajah timur tengah itu sudah terkena hasutan kekasihnya. Yah, cinta memang buta. Begitulah yang kutahu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang