Chapter 9

86 11 1
                                    

Kerry' s Pov

Dan saat ku lihat ternyata dia louis... . Saat ku bangkit dengan kaki yang gemetar tetapi aku jatuh dan pingsan.

✴✴✴✴
Ku buka mataku dengan perlahan -lahan. Aku merasa aku bukan berada di kamarku. Aku tertidur diatas tempat tidur  yang ukuran king dan kamarnya begitu luas. Dan aku mulai merasa pusing lagi. Tiba - tiba ada yang membuka pintu kamar ini. Dan ternyata itu louis. Apakah aku berada di kamarnya ? Kataku dalam hati.

" hai.. kerr apakah kau sudah merasa baikan?" Katanya sambil berjalan menuju tempat tidur.

" iya lumayan tapi kepalaku masih sedikit pusing" kataku.

" yasudah kau istirahat saja. Tadi malam aku sangat lelah menjagamu karena badanmu panas sekali. Aku melakukan ini karena khawatir denganmu. Dan dengar mulai saat ini kau harus bersamaku agar aku dapat menjagamu" katanya panjang lebar.

" tapi kenapa kau tidak mengantarkanku ke rumah saja? " kataku.

" yah karena saat aku mengetuk pintu rumah mu tidak ada yang menanggapi dan lebih baik aku membawamu kerumahku" katanya dengan nada santai.

" yah terserah kau saja " kataku.

" oh iya tadi kakakmu Joly menelfon ku katanya dia akan pergi ke Paris bersama William untuk urusan bisnis" katanya.

" APA!!! KENAPA MEREKA MENINGGALKAN KU??  SUDAH TAU AKU SEDANG SAKIT.  ARGHHH MENYEBALKAN!!! " kataku sambil kesal.

" hei...hei.. tenang dulu dia menyuruhku agar kau tinggal di rumahku jadi kau bisa aman". Katanya.

Sumpah demi apapun aku benar - benar kesal. Sudah ditinggal malah harus serumah sama si louis lagi.

✴✴✴✴

Sudah dua hari aku tinggal di rumah louis. Aku selalu dilarang untuk pergi kemana - mana apalagi pergi bersama markus. Jadi sudah dua hari juga aku dan louis tidak masuk kampus.

Saat kuturun dari tangga, aku melihat louis sedang menonton tv.

" hei..loui aku mau ke starbuck, kau mau ikut apa gak? " kataku.

" heh tumben sekali kau engajakku? Kata louis dengan mengangkat sebelah alis nya.

" yah kalau gak mau juga gak papa , aku kan disana bisa bebas bersama alice dan markus di sana" kataku.

" apa!!!  Disana ada sih rakus oke maaf markus? Aku harus ikut " katanya dengan nada kaget.

" wait, tunggu kenapa kau selalu melarangku dengan si markus? Wah...kau cemburu yah?  Kataku sambil menyolek dagu nya.

" hei..aku tidak cemburu dengan sih markus tapi jangan mencolek daguku" katanya.

" ah.. bohong gak mungkin kamu gak cemburu sudah jelas kok" kataku.

Dan dia berhenti berkata dan dia menatapku tajam. Dan dia mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku dan disaat itu hatiku berdegup sangat kencang. Dan dia mengecup bibirku sekilas. Aku hanya bisa mematung dan kurasa aku blushing.

" hahahahaahahaha.... kau blushing hanya karena aku kecup bibirmu" katanya sambil tertawa terbahak - bahak.

" untuk apa kau mengecup bibirku heh? " tanyaku kesal.

" lagian kamu meledekku terus dan lebih baik aku berhentikan ocehanmu dengan kecupan" katanya santai.

Ah menyebalkan, tapi kenapa aku merasa nyaman saat dia mengecupku? Dan hati ku selalu tidak karuan saat dia di dekatku. Perasaan apakah ini? Apakah aku menyukainya? Itu tidak mungkin aku hanya menganggapnya sebagai teman dan tidak lebih.

Stand By Me ( Louis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang