Chapter 18

52 5 6
                                    

Louis Pov

Kalian tahu tidak? Bagaimana rasanya jika kita ingin menyatakan perasaan cinta kita kepada orang yang kita cintai? Rasanya itu deg - degan, senang, takut, sedih dan itu semua bercampur aduk.

Saat ini aku sedang berdua didalam mobil dengan kerry. Dia hari ini terlihat cantik pakai banget. Kalian tau gak, selama aku kenal dengan kerry aku tidak bisa bersikap konyol didepannya mungkin, karena aku ingin menjaga sikapku dan selalu tampil cool di hadapannya.

Aku dari tadi melirik kerry dan sambil senyam senyum tapi, itu membuat kerry bergedik ngeri terhadapku.

" louis kamu kenapa sih? Dari tadi aku perhatiin kamu senyam senyum gak jelas " akhirnya kerry bertanya. Tapi aku akan menggodanya dulu dan gimana reaksinya.

" cie yang merhatiin calon suaminya. Aduh kamu itu calon istri yang baik " dan perkataanku membuat kerry salting hahaha.

" apaansih lou , calon istri. Aku gak mau nikah sama kamu tau " katanya cemberut.
" yakin gak mau nikah sama babang louis ganteng? Hah? " kataku.
" ew! Pede banget sih " katanya

Dia hanya diam dan bibirnya masih di monyongkan dan itu membuatku gemas kepadanya.

" gak usah bibirnya di moyong - monyongin. Ntar aku cium nanti " kataku menggoda dan dia langsung mengatupkan bibirnya.

Kerry' s Pov

Dari tadi aku bingung sebenarnya louis mau ngajak aku kemana sih?

Sekarang kami telah sampai di sweet caffe. Untuk apa kita kesini. Kulihat louis sudah turun dari mobilnya dan memutari mobilnya setelah itu membuka pintu yang berada di dekatku.

Dia menawarkan tangannya dengan senang hati aku terima tangannya dan berjalan masuk ke dalam caffe itu. Sedari tadi tanganku terkait dengan tangannya louis. Dia seperti mengalirkan kehangatan melalui tangannya.

Kami sekarang duduk di meja yang telah di pesan oleh louis. Dari tadi para pengunjung memperhatika aku dan sambil berbisik - bisik. Apa ada yang salah dengan penampilanku?

" hmm lou? " tanyaku.
" yes honey? Ada apa? " tanyanya balik.
" kenapa mereka melihat ku sambil berbisik - bisik? " tanyaku.
" entah? Mungkin karena mereka baru pertama kali melihat bidadari disini? " kekehnya. Dia berdiri.
" Kerr aku ke toilet dulu yah, kalau kamu mau pesan makanan duluan aja yah " katanya dan aku mengangguk mengerti.

Sepeninggalan louis aku langsung membuka buku menu yang tersedia diatas meja. Tiba - tiba semuanya mati. Astaga! Mati lampu! Aku takut gelap!

Aku mendengar suara seperti balon? Tak lama muncul tulisan ' I Love You Kerry ' dengan balon yang bercahaya, entah dari mana bisa seperti itu. Indah sekali.

Dan muncullah tulisan dari lampu kecil ' Will You ' apa selanjutnya? Aku tahu pasti ini dari louis yah aku yakin! Dan nyalalah lilin berbentuk mawar yang membentuk tulisan ' Marry Me? ' astaga tulisan itu sungguh membuat detak jantungku semakin cepat.

Lampu pun menyala, dari jauh tampak Louis sedang berjalan kearahku dan di pinggir semua pengunjung memegang bunga mawar putih dan merah. Louis mulai mendekat dan dia terjatuh kebawah dengan satu kaki menumpu berat badannya.

" Will you marry me Kerry ? " tanyanya lagi. Aku meneteskan air mata dan mengangguk dengan senang.
" Yes " hanya kata itu yang bisa aku katakan. Perasaan senang, sedih, malu menjadi satu.
Semua pengunjung bersorak gembira.

Louis merogoh kantung jasnya dan mengeluarkan kotang berwarna dark blue. Dia membuka kotak itu, tampak lah sepasang cincin yang sangat indah. Dia menarik lembut tanganku dan memasangkannya di jari manisku.

Dia bangkit sambil tersenyum dan langsung menarikku kedalam dekapannya. Dia berbisik sesuatu.
" thank' s, aku sangat bahagia atas jawabanmu karena menerimaku " bisiknya, aku mengangguk di dekapannya.

Ya tuhan aku sangat senang saat ini. Terima kasih karena Kau telah memberikan aku kebahagiaan seperti ini. Aku berharap selamannya akan seperti ini. Selamanya.


Yaampun... aku terhura...

Aku update lagi, maaf kalau kelamaan...

Ini belum ending loh...

Tetap tunggu aku. Beri votemments kalian yah

Stand By Me ( Louis )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang