Chapter 10

2.3K 119 0
                                    

*Author's pov*

The boys sedang berada di studio. Serius sekali. Mereka semua sedang serius-seriusnya menggarap album ketiga.

Bercandaan tentang Zarry yang gay sudah basi.

Bercandaan tentang Zayn dengan Carly Rae Jepsen juga sudah basi.

Mereka semua lagi serius.

One Direction sedang rekaman untuk album ketiga. Sudah ada sekitar 4 lagu yang baru saja proses mixing. Lagu yang lain masih dalam proses. Semua sedang bekerja keras... Tidak ada waktu lagi untuk bercanda.

Siang sampai malam semua orang bekerja keras. Ada sekitar 7 lagu yang masih mentah sekali, belum diapa-apakan. Niall membuat 2 dari 7 lagu yang masih mentah itu. Harry 1 lagu, Zayn 2, Liam 1 dan Louis 1 lagu.

"GOSH..... I'M SOOOOO TIRED!!!!!!!"

Tiba-tiba ditengah keseriusan mereka semua 'mengulik' lagu, suara Niall dengan accent Irishnya terdengar lelah sekali. Dia menaruh gitarnya.

Semua diam.

Semua orang memandangi Niall.

Niall langsung grogi dilihat oleh sebegitu banyak pasang mata.

Dia merasa tak enak. Untuk menutupi groginya, dia menutup mukanya dengan bantal.

"Sorry...." Ucapnya dari balik bantal. The boys yang lain cuma bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Niall.

"Tapi sebenarnya aku juga bosan sekali nih!" Tiba-tiba Zayn membuka suara sambil menaruh kertas-kertas lirik lagu yang daritadi dipegangnya.

Tiba-tiba semua saling tengok-tengokan. Mungkin mereka semua merasakan hal yang sama.

Tapi tiba-tiba pula............

Tawa mereka membludak.

"HAHAHAHAHAHAHAHAAAAA...."

Ternyata.............

NIALL KENTUT!!!!!

Mereka semua berlarian keluar studio. Hari itu latihan sampai pada saat Niall kentut, karena kentut Niall mengontaminasi udara di dalam studio. Latihan dibubarkan karena gangguan alam tersebut.

Terimakasih Niall. Hahahahahha.

---------------------------

"Kalian kenapa boys?" Tanya Paul ditengah tawa the boys yang masih membahas kentut Niall.

Mereka semua sudah tiba di rumah. Setelah insiden kentut Niall yang mengontaminasi studio rekaman, mereka semua memutuskan untuk pulang.

"Aku bosan di studio terus!" Niall yang merasa bertanggung jawab atas kejadian hari ini membuka suara.

"Iya, sepertinya aku merindukan berada di panggung." Liam mengungkapkan isi hatinya. Harry mengangguk ke arah Liam, tanda dia setuju dengan Liam.

"Iya Paul, aku juga rindu perform di stage!" Lanjut Louis.

"Me either.." Zayn berkata tanda setuju.

Suara bulat. The boys bosan terus-terusan berada di studio. Mereka ingin perform di atas stage.

"Boleh, satu minggu lagi bagaimana? Ada tawaran perform di suatu acara di O2 London. Tadinya aku menolaknya karena kalian bilang ingin konsentrasi di studio beberapa bulan ini. Tapi, sepertinya masih bisa kuatur." Paul dengan suara berwibawanya menenangkan the boys yang sedang bosan dan 'merengek' meminta perform.

"AGREED!" Semua menjawab dengan kompak.

----------------------------

*skiiiiippppp*

7 LUCKY DAYS // Z.M [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang