Absurt

11.3K 970 93
                                    

" Tuan.. anda sudah kembali?" Tanya seorang pria berpakaian serba hitam membukakan pintu mobil untuk Raidif.

Pemuda itu turun dari mobilnya dengan seringai yang mencurigakan.

" Ikut aku!" Perintahnya melangkah menuju rumah megahnya, sementara seorang pelayan lain membawa mobilnya melaju ke tempat parkir berderet bersama mobil mewah lainnya. Pria itupun mengikutinya.

" Apa ada perintah tuanku ?" Tanyanya setibanya di sebuah ruangan. Raidif mengambil sesuatu dari balik saku jasnya. Pemuda itu kemudian menulis sesuatu lengkap dengan stempelnya lalu menyerahkannya ke tangan pria tadi.

" Berikan ini pada Ratu! Ingat, harus kau sendiri yg memberikannya dan aku tidak mau tahu. Ini harus sampai pada ratu hari ini juga!" Tegasnya memberi perintah.

Pria itu mengangguk mengerti.

" Sesuai perintah tuanku."

" Bagus. Pergilah !!" Raidif mengambil segelas anggur di meja kerjanya lalu meneguknya santai. Sesungging senyum memancar di bibir manisnya menatap kepergian orang itu.

" Kau sudah terlalu lama bersenang senang Damian. Terimalah kehancuran kalian. Booomm!!!" Tawanya senang.
Entah rencana apa yang dia pikirkan
tapi.. sorot matanya menyiratkan kobaran dendam tiada akhir.

Apa yang Raidif rencanakan?

***

Hari berlalu sama seperti hari hari lainnya.

Waktu begitu cepat berubah.

Hanya satu yang tersisa, sepenggal perasaan yang hampa.

Pagi itu..

Seminggu setelah kepergian Raidif dari kediamannya, Aira duduk di taman sembari menatap harmonika di tangannya.

Kita pasti akan segera bertemu

Senyumnya merekah mengingat kata kata Raidif waktu itu.

Mata indahnya mengarah pada Arthur yang tampak bermain dengan Aiden di antara bunga bunga.

Apa aku sudah bersikap tidak adil?
Aku memiliki Arthur
Pria yang menyayangiku sepenuh hati
Tapi..kenapa..
Hatiku..tidak bisa berpaling darinya?

Aira kembali menggenggam harmonika itu. Tapi....

Ciiiiittttzzzz

Wajahnya memetung menatap beberapa mobil mewah yang saat itu tiba tiba masuk halaman rumanya. Ada sekitar 10 pria berpakaian serba putih ke luar dari sana.

" Arthurrr!!!" Teriak Aira memanggil.

Arthur menggendong Aiden kecil kemudian melangkah ke arahnya.

" Mereka siapa?"Tanya Aira penuh tanya.

Arthur memicingkan matanya. Sepertinya dia tahu, tapi belum yakin hingga mereka berada tepat di hadapannya

" Selamat siang Nona, Tuan, apa Aaron Damian ada di sini?" Tanya mereka dengan mimik muka serius

" Kalian siapa?" Tanya Aira tak suka

Pria itu menyerahkan sesuatu seperti sebuah pin pengenal dihadapan Aira

" Kami pengawas Ratu. Kami datang ke sini atas perintah ratu secara langsung. Apa kami bisa menemui tuan Aaron?" Tanya mereka mulai membuat Aira pucat

" Ada perlu apa?" Tanyanya gemetar

Arthur memegang tangannya lembut agar Aira bersikap baik

" Mari tuan.. ikuti saya!" Senyum Arthur ramah kemudian melangkah menunjukkan jalan. Pria pria itupun mengikutinya.

THE LORD NOBLASSE 2 ( The Devil Come Back ) - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang