Chapter 7

119K 1.2K 29
                                    


*******

"Hah? Budak sex?" Pekik ku terkaget. Bagaimana tidak, menjadi budak sex adalah hal yang paling menjijikan menurut ku.

"Iya, menjadi budak sex ku. Apa kau menolak? Aku akan memberikan mu apa saja, i promise, slut" ucap Alex sedikit meyakinkan menurut ku.

"Aku butuh waktu untuk menjawab nya. Permisi..." ucap ku tertunduk dan keluar dari ruangan Alex.

Huhhh...

apa dia gila? Dia ingin aku menjadi budak sex nya??

***********

Malam yang mulai dingin menyapa tubuh ku. Aku segera bergegas menuju club agar tidak terlambat. Mengenakan mantel tetap saja membuat ku merasa kedinginan. Bagaimana tidak, aku memakai mini dress di dalam nya. Aku berdiri sedari tadi menunggu taxi yang tak kunjung lewat.

Oh shit! Geram ku.

Tiba - tiba sebuah mobil berhenti di hadapan ku. Seperti kenal dengan mobil nya. Kaca nya pun terbuka dan tampaklah Alex di dalam nya

"Sedang apa kau di sini? Menunggu pelanggan yang tak kunjung datang? Murahan sekali kau ckck" celetuk Alex.

"Bukan urusan mu" ucap ku tanpa memperhatikan nya.

"Masuk lah ke dalam mobil ku, di luar sangat dingin"

"Tidak, terima kasih"

"Heii.. kenapa kau angkuh sekali pada ku?" Tanya nya yang tidak aku hiraukan sama sekali

"Apa aku berbuat salah padamu?" Tanya nya lagi yang membuat ku kesal.

Oh tuhan! Tolong lah keajaiban mu, jauh kan alex dari pandanganku.

"Hei, jessica swift. Apa kau mendengar...."

"Bos, saya duluan" ucap Alex terpotong dengan kehadiran taxi yang langsung aku tumpangi.

Thanks god!

Mungkin Alex akan marah padaku. Ah masa bodoh! Aku tidak peduli

Sesampainya aku di club, seperti biasa madam telah menungu di depan pintu dengan bodyguard nya. Aku segera melepas mantel ku dan memegangnya. Menampilkan tubuh ku yang indah berbalutkan dress ketat berwarna merah. Aku berjalan melewati madam.

"Jessie..." tegur madam yang membuat jalan ku terhenti.

"Yes, madam?" Aku pun menoleh ke arah nya

Madam menyentuh bibir ku "lipstik mu sedikit berantakan sayang, jangan sampai kau tidak dapat pelanggan kali ini" ucap madam dengan sedikit seringai.

"Sorry madam, aku akan memperbaiki penampilan ku.." ucap ku tertunduk. Madam mengangguk dan menyuruh ku masuk ke dalam club.

Aku pun segera pergi ke toilet. Berhadapan dengan cermin, melihat wajah ku sendiri. Seperti bukan diriku. Diriku yang dulu telah hilang. Jessica swift yang lugu dan manis kini berubah drastis 180 derajat.

Bayang - bayang masa lalu ku kini muncul di benak ku. Canda tawa kini serasa hilang dalam diri ku. Broken home yang aku alami sejak kecil sangat berpengaruh pada keadaan ku saat ini.

**************

#flashback

Dulu ketika usia ku 16 tahun, Mama papa ku bercerai. Karena Mama selingkuh dengan orang lain. Saat itu juga mama meninggalkan ku dengan adik ku yang trauma secara psikologis. Pertengkaran hebat yang sering terjadi antara mama dan papa membuat aku dan adik ku ketakutan. Setelah mama pergi, aku tinggal dengan papa ku. Setelah bercerai, papa selalu pulang malam dengan mabuk - mabukan. Kadang sampai membawa wanita pulang ke rumah.
Aku juga pernah memergoki nya sedang berjudi dengan menghambur - hambur kan uang nya. Suatu ketika, pernah preman menggrebek rumah untuk mencari papa dengan cara membabi buta. Preman tersebut membawa seorang boss dengan muka sangar nya. Menagih hutang papa yang menumpuk karna kalah dalam berjudi.
Papa habis di hajar preman yang membuat aku dan adik ku ketakutan. Adik ku berteriak histeris melihat papa luka parah.

Tiba - tiba boss tersebut memperhatikanku dan adik ku dengan seringai nya yang menakut kan.

"Siapa gadis ini?" Tanya nya yang menunjuk adik ku.

"Anak ku.."

"Aku akan membawa nya jika kau tidak bisa melunaskan hutang mu!"

Adik ku di tarik dengan paksa oleh preman tersebut dan kali ini aku yang berteriak histeris.

"Paa.. jangan bawa adik pa.."

Papa diam diam saja tidak berkata apa - apa. Dan adik ku telah di bawa nya pergi.

Setelah kejadian itu, aku mengurung diriku di dalam kamar tanpa berbicara sedikit pun kepada papa.

Tiba - tiba papa memasuki kamar ku

"Ayo kita bertemu adik mu.." ucap nya yang membuat ku sangat senang.

Kemudian aku di ajak nya ke sebuah tempat gelap di mana hanya ada banyak kerumunan bodyguard berbadan tegap dan seorang wanita di tengah nya.

"Aku membawa nya, ambil lah.." ucap papa ku kemudian mendorong ku ke arah wanita itu.

"Masih mulus, pilihan yang bagus. Kau ingin aku memberi mu seharga berapa?" Tanyanya yang membuat ku terperanjat kaget.

"500 juta" ucap papa yang berniat menjual ku? Aku memberontak ingin sekali rasanya memukul papa yang sangat tidar waras. Aku telah di bohongi.

Wanita itu menyerah kan koper penuh dengan uang di dalam nya. Air mata ku mulai menetes. Papa menatap ku sebentar kemudian berbalik meninggalkan ku begitu saja.

"Papaaaaa.... jangan tinggalkan aku..." teriak ku dengan air mata yang terus mengalir.

Sejak kejadian dimana aku di jual oleh papa ku, aku tidak berhenti nya menangis. Aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Kemudian wanita tersebut datang menghampiriku.

"Jangan nangis terus dong, sayang. Kamu pasti senang tinggal di sini. Di jamin aman deh" ucap wanita tersebut dengan menghapus air mata ku.

"Panggil saja aku madam pearl.." ucap nya dengan mengusap usap rambut ku.

Setelah mulai akrab dengan madam, aku mulai di bekerja dengan nya. Awalnya aku tidak tahu harus bekerja sebagai apa. Sampai aku harus melihat dengan mata kepalaku sendiri.
Wanita yang mungkin umurnya tidak jauh berbeda dengan ku sedang melakukan 'itu' dan aku harus melihat nya hingga selesai. Aku shock dengan pekerjaan yang harus aku lakukan ini.

"Kamu sudah lihat kan sayang, itu pekerjaan yang harus kamu lakukan untuk ku. Kau ingin uang kan? Maka lakukan lah" ucap madam yang membuat air mata ku mulai menetes lagi untuk kesekian kalinya.

Saat dimana aku harus melakukan hal seperti itu, menggoda om - om yang hanya untuk sekedar mengambil uang nya. Membuat ku seperti pelacur murahan.

Dan kegiatan seperti ini membuat ku harus terbiasa. Menjadikan diriku sudah tidak perawan lagi. Mengingat nya membuat ku sangat sedih.

Setelah aku terbiasa dengan profesi ku saat ini, aku bertemu dengan seorang pria berparas tampan sedang duduk di bar. Meminum vodca dengan tatapan kosong. Segera aku menghampiri dan menggoda nya. Ketika ia membalas ku, aku pun mengajak nya 'bermain' dan di saat itu lah aku mengenal sosok seorang Marvel.

Marvel mulai terpikat dengan ku dan sering mengunjungi ku di club. Dan aku mulai merasa nyaman berada di samping nya. Marvel berasal dari keluarga terpandang. Tetapi marvel ingin hidup mandiri dengan bekerja sendiri tanpa bantuan orang tua nya.

Dengan bekerja di perusahaan sebagai staff manager

.

*******************



A/N : hay hayyyyyyyy...... kambek nih dengan part 7 hahaha
Gimana? Gimana? Memang di part ini gak ada bagian 'sex' nya yaa. Aku lebih menekan kan adegan flash back dimana jessica dulu broken home. Karna ada yang minta adegan plesbek gituu. Nihh buat kamu yang di sanaa wkwk
Vote dan komen jangan lupa ya guys. Kritik saran juga tentu nya. Semakin banyak komentar, semakin cepat aku bikin chap selanjut nya okeyyy..
Maap kalau ada typo..
Oh iya, ini nih bonus aku kasih foto untuk lebih mendalami sosok jessica swift haha
Untuk readers yang setia nungguin cerita ku makasih yaa *cipok mesra* :*:*
buat new readers, welcome! Bakal aku balas satu per satu komentar kalian, okeyy
Thanks for reading❤


JESSIE (Addiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang