Chapter 15

42.1K 768 29
                                    

***

Aku telah kembali ke kantor setelah menemani Alex untuk makan tadi. Sosok Alex yang tegas dan aneh ternyata ada sisi kelemahannya ketika ia menceritakan tentang Kakak nya. Ia begitu menyayangi Denzy. Aku tersenyum lega ketika mengetahui kebenaran yang sebenarnya.

Aku menyenderkan punggungku di kursi dan memainkan ponselku. Mencari lagu yang pas untuk suasana hati ku saat ini. Jari telunjuk ku melayangkan lagu taeyeon - I

Aku memakai headseat ku dan memejamkan mata. Mencoba menikmati alunan lagu yang ku dengar. Dengan cara mendengarkan lagu seperti ini, mood ku seakan naik menjadi semangat lagi!

Tanpa sadar sebuah senyuman terukir di bibir ku. Lalu aku kembali berkutat dengan berkas - berkas yang menumpuk. Dengan meendengarkan musik, suasana hati menjadi sedikit enjoy!

Tiba - tiba ponselku bergetar. Pesan masuk. Alex

Ke ruangan saya, bawa laporan yang kemarin kau kerjakan

Aku menghembuskan nafas lega. Untunglah laporan yang Alex minta sudah selesai aku kerjakan. Aku menaruh ponselku di saku dan bangkit dari meja ku dengan membawa map dan berangsur menuju ruangan Alex.

"Permisi.." ucapku saat membuka pintu ruangan Alex

"Ini laporan saya kemarin, bisa di cek ulang jika ada kesalahan"

"Aku anggap tidak ada yang salah. Sekarang, ambil berkas di atas meja pojok itu, harus di kerjakan secepatnya, mengerti?" Ucap Alex dingin sembari menunjuk setumpuk berkas di meja pojok ruangannya. Mata ku terbelalak melihat apa yang baru saja dia suruh.

Apa dia gila? Mana mungkin aku mengerjakannya dengan cepat!

Aku melihat jam yang melingkar di tangan ku. Pukul 11.30. Oh tuhan! Setengah jam lagi Marvel akan berangkat! Aku harus menemaninya!

"Umm.. Maaf pak bisa saya tunda dulu untuk mengerjakan berkas ini? Saya ada urusan mendadak sepertinya"

"Urusan apa?"

"Saya ingin mengantarkan Marvel ke bandara. Hanya sebentar saja, baru saya akan kembali lagi ke kantor dan mengerjakannya"

"Ke bandara?" Alex mendongkakkan kepalanya menatapku lekat - lekat. "Kalau begitu aku juga akan ikut mengantarnya"

Aku mengedipkan mata berkali - kali tidak percaya apa yang baru saja di ucapkannya.

"Benarkah?" Tanya ku mencoba memastikan lagi.

"Apa muka ku terlihat berbohong? Ayo kita pergi sama - sama" Alex bangkit dari kursinya dan mengambil kunci mobil di atas meja nya.

Aku mematung sejenak melihat Alex. "Ayo, kenapa kau diam saja?"

"A-a iya.."

Kami pun berjalan keluar kantor menuju parkiran. Alex membukakan pintu mobilnya untukku aku pun masuk dan duduk manis di dalam. Suasana hati Alex kadang berubah - ubah. Tidak salah jika aku menyebutnya pria aneh! Aku tersenyum sendiri mengingat Alex memanglah Aneh

"Kenapa kau tersenyum? Ada yang lucu?" Tanya Alex tiba - tiba yang membuat raut wajah ku berubah menjadi datar.

"Tidak papa" jawab ku santai dan memandang keluar jendela. Alex mengemudikan mobilnya dengan cepat. Aku nyaris tersentak ketika ia menginjak rem secara tiba - tiba.

JESSIE (Addiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang