Chapter 21

34.4K 633 47
                                    


Lalu tak lama pintu toilet dengan mudahnya terbuka dan menampilkan sosok yang sangat aku kenal.

Aku menelan ludah dengan berat saat mataku bertatapan dengannya. Kenapa bisa aku bertemu dengannya? Pertemuan yang sangat tidak tepat.

"Jessica?"

Aku mengerjapkan mata berkali kali. Nafasku seakan tercekat.
"Ng..oh..hai..Nada. Haha lama tak jumpa. Kau sedang apa di sini?"

"Aku sedang dinner dengan rekan kerja yang lain, dan ada pak Alex tentunya. Dan kau...hey penampilanmu terlihat berbeda"

"Penampilanku? Oh hahaha kau tahu di sini restoran mewah dan tidak mungkin aku datang hanya memakai pakaian biasa" ucapku risau dan langsung beralih ke wastafel untuk mencuci tanganku.

Aku melihat nada yang sedari tadi menatapku dari bawah hingga atas. Aku tahu dia pasti sangat bingung denganku.

"Tidak mungkin" gumamnya yang membuatku menoleh kepadanya. aku mematikan keran dan berusaha mengulas senyum padanya. "Apa yang tidak mungkin? Eoh?"

"Katakan yang sejujurnya siapa kau sebenarnya. Dan kenapa kau memakai pakaian seperti ini? Ini tidak seperti Jessica Swift yang aku kenal!"

Aku menghembuskan nafas dalam - dalam. Mungkin sudah saatnya Nada tahu bahwa aku adalah seorang pelacur.

"Maaf.. maaf aku menyembunyikan identitasku yang sebenarnya padamu. Tapi itu bukan maksud awalku, aku berani bersumpah ini kejadian yang sangat sangat kebetulan" ujarku yang mendapat tatapan bingung dari Nada.

"Maksudmu? Aku tidak mengerti"

"Okey, aku mengakui bahwa aku ini adalah seorang pelacur club malam. Dan alasan mengapa aku menjadi pelacur? Karna ini adalah hidupku. Bebas dari apapun. Bekerja di kantor hanya lah sampingan yang menurutku sangat melelahkan dan tidak ada manfaatnya bagiku. Jadi, aku minta maaf yang sebesar - besarnya padamu. Bukan maksudku untuk menutupi siapa aku sebenarnya, tapi..."

"Cukup! Cukup Jessica. Aku paham. Aku mengerti semuanya. Sebelum kau mengatakan ini, aku sudah tahu siapa kau sebenarnya. Bagaimana aku bisa tahu? Ya, karna aku tidak sengaja mendengar perbincangan antara kau dan pak Alex. Awalnya aku terkejut dan tidak menyangka kau adalah seorang pelacur. Tapi, pada akhirnya aku mulai berfikir, kau pasti memiliki alasan tersendiri yang menjadikan mu seperti ini"

Aku di buatnya tercengang. Nada tahu siapa aku sebenarnya. Nada tahu tentang rahasiaku. Nada tahu segalanya.

"Aku... aku... aku minta maaf" ucapku parau dan tak terasa air mataku turun secara tiba - tiba. Aku merasa bersalah sekali dengan Nada yang sudah sangat baik padaku. Dan aku malah membohonginya dengan menutup rapat rapat identitasku yang sebenarnya sebagai pelacur.

"Hey, kau tidak perlu meminta maaf seperti itu jess.. aku mengerti dirimu. Aku memahimu, dan aku juga menyayangimu. Kau tidak perlu menutupi siapa dirimu sebenarnya. Ini juga pekerjaan! Ya, walaupun tidak lazim, tapi aku mengerti" ucap Nada yang langsung menghapus air mataku dengan jarinya. Lalu aku langsung berhambur ke dalam pelukannya. Baru kali ini aku merasa memiliki sosok yang mengerti keadaanku. Baru kali ini aku merasa memiliki sahabat yang setia padaku. Nada bisa di katakan sebagai sahabat karna dia selalu membimbingku di kala aku sedang kesusahan.

"Thank you.." aku makin mengeratkan pelukanku pada Nada.

"You're Welcome" Balasnya dengan mengelus rambutku lembut. Lalu aku menarik diri darinya dan menatapnya.

"Aku boleh minta tolong padamu?" Ujarku di tengah kesunyian toilet.

"Minta tolong apa? Aku akan membantumu dengan senang hati"

JESSIE (Addiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang