Pagi menjelang. Sinar matahari menyapa wajah Jessica dengan hangat. Tetapi Jessica masih saja nyenyak dalam mimpi indahnya. Semalam ia menangis habis-habisan sampai matanya nyaris bengkak.
Ia bangun dan duduk di tepi ranjang. Kepalanya mendadak pusing. Lalu ia bangkit dan mengambil sebutir aspirin di atas nakas tempat tidur. Meminumnya dengan air mineral sampai rasa pusing tersebut kian menghilang.
Ia meraih ponselnya dan mengeceknya. Sebelas panggilan tak terjawab dari Alex. Jessica sengaja tidak mengangkat telepon dari Alex semalam. Ia butuh waktu untuk sendiri.
Jessica merasa seperti barang yang di perebutkan oleh orang-orang di sekitarnya. Sampai-sampai ia tak habis pikir.
Tiba-tiba bel pintu berbunyi nyaring. Cepat-cepat Jessica beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu. Terlihat Nada yang berdiri dan tersenyum ramah kepada Jessica.
"Oh Nada? Untuk apa kau kemari?" Tanya Jessica yang bingung melihat Nada.
"Bertanya nya nanti dulu. Diluar sedang hujan dingin sekali" ujar Nada yang langsung ngacir masuk ke dalam rumah Jessica. Jessica melihat keluar sebentar dan ya ternyata hujan. Jessica tidak menyadarinya sama sekali.
"Jess.. kau tidak ada minuman hangat atau apapun itu?" Suara melengking Nada terdengar yang membuat Jessica langsung masuk ke dalam dan menutup pintunya.
"Apa? Kau butuh sesuatu?" Tanya Jessica.
"Kopi atau teh atau apalah yang kau punya. Ku lihat dapurmu kosong sekali"
"Oh itu. Aku punya persedian bubuk coklat. Kau bisa menyeduhnya dengan air hangat. Anggap saja rumah sendiri" ujar Jessica menunjuk ke arah lemari tempatnya menaruh persediaan makanan.
"Oke" ujar Nada kemudian ia menyibukkan dirinya sendiri.
Jessica beralih masuk ke kamar mandi. Mencuci mukanya dan menggosok gigi. Masih terlalu pagi dan ia malas untuk mandi.
Lalu setelah selesai, ia keluar dan melihat jam yang menempel di dinding. Matanya terbelalak lebar.
"Astaga!!! Sudah jam 10?!! Bagaimana bisa?" Pekik Jessica yang membuat Nada menoleh ke arahnya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Nada enteng.
"Aku belum siap-siap dan---"
"Tidak perlu pergi ke kantor. Pak Alex tidak turun hari ini. Dan kantor terasa sangat sepi sekali. Karna bosan, makanya aku ke rumahmu" Mendengar itu, Jessica menghembuskan nafas lega.
"Kemarilah, aku membawa makanan. Aku tahu pasti kau belum sarapan" ujar Nada dengan membuka kantong plastik yang ia bawa tadi. Jessica duduk di meja makan bersama Nada.
"Apa yang kau bawa?"
"Bulgogi, bibimbab dan kimchi" ujar Nada sumringah.
"Hah? Makanan apa itu?" Tanya Jessica yang bingung melihat Nada menghidangkan makanan yang menurutnya baru pertama kali melihatnya.
"Iss kau ini" Nada mendecak. "Ini makanan khas korea. Kau harus coba! Ini enak. Jangan hanya makanan jepang saja yang kau makan" ejek Nada yang langsung memasukkan bulgogi dengan sumpitnya ke dalam mulut.
"Makanan Indonesia juga tak kalah enak. Baiklah aku akan mencobanya. Selamat makan" ucap Jessica yang langsung mengambil sumpitnya dan menikmati makanan yang Nada berikan.
***
"Jess.. hubunganmu dengan Marvel bagaimana? Kalian baik-baik saja kan?" Tanya Nada dengan nada rendah. Takut menyinggung hati Jessica yang sebenarnya sedang kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
JESSIE (Addiction)
RomanceNC21++ CERITA INI BERKONTEN DEWASA! DIHARAPKAN BAGI READERS UNTUK MENYESUAIKAN DENGAN UMURNYA **** Jessica Swift atau yang biasa di panggil Jessie. Kehidupan Broken Home sangat mempengaruhi hidupnya sehingga ia bekerja sebagai Pekerja Sex Komersial ...