*****
"Dasar wanita murahan! Kau sama saja seperti pelacur yang lainnya. Bertindak semaunya! Dengar baik baik, aku tidak akan membiarkanmu menyentuh Alex sedikitpun! Karna dia adalah milikku! Camkan itu!"
Emosiku meluap luap dan tanganku mengepal hingga buku-buku jariku memutih. Madam lebih brengsek dari semua pelacur yang ku kenal.
Aku langsung berbalik meninggalkan madam yang entah meneriaki ku apa. Aku tak peduli. Tak akan ku biarkan dia menyentuh Alex sedikitpun.
Aku menaiki taxi yang mengantarkan ku ke apartemen Alex. Tidak tahu mengapa aku menjadi kepikiran dengan Alex. Bagaimana kalau madam memang merencanakan sesuatu. Mengingat dia begitu licik.
Tak menunggu lama karna jarak dari restaurant menuju apartemen Alex tidak lah jauh. Aku segera turun dan langsung bergegas menemui Alex.
Tepat di depan pintu apartemennya, aku mencoba menekan bel berkali kali. Tapi tak kunjung Alex membuka pintunya. Apa dia sedang tidur?
Aku mencoba untuk memasukkan password yang pernah ia beritahu padaku. Terbuka.Aku pun segara masuk dan langsung mencari Alex.
"Alex.. kau dimana? Alex?" Pekik ku yg hanya di balas dengan hembusan angin dari jendela.
Tidak biasanya Alex membuka jendela dan membiarkan angin masuk. Aku pun berjalan ke arah jendela dan menutupnya.
"Alex.. alex.. jawab aku. Kau..."
"Ada apa jess? Apa hal yang membuatmu kemari?" Jawab Alex yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Oh Tuhan... Pria ini membuatku gila
"Oh tidak.. aku hanya ingin memastikan kau ada di rumah. Ya itu saja"
"Ku kira kau ingin bermain denganku. Tapi sayang, aku lagi tidak mood"
"Jauhkan pikiran kotormu itu lex.. aku juga sedang tidak mood untuk sekedar bercanda"
Aku melihat ke sekitar ruangan apartemen Alex, kurasa tidak ada yang mencurigakan. Oke baiklah, pikiranku bisa tenang hanya dengan memastikannya.
"Kalau begitu, aku balik. Maaf mengganggu" aku membalikkan tanpa memandang Alex. Sebenarnya perasaan canggung masih ada diantara kami
"Aku minta maaf.."
Kata-katanya barusan membuatku berhenti melangkah.
"Maaf aku sudah membuatmu tidak nyaman berada di sampingku. Sebenarnya aku tidak pandai mengucapkan kata maaf, tapi kali ini aku benar-benar minta maaf"
Aku terdiam dan tertegun tidak bisa berkata apa-apa. Berbalik badan pun rasanya tidak sanggup. Tubuhku mendadak kaku.
Lalu aku merasakan dekapan yang begitu hangat. Alex memelukku dari belakang dengan sangat lembut. Perasaan apa ini, kenapa tiba-tiba jantungku berdetak lebih cepat?
"Jess.. kenapa kau diam saja? Kau tidak mau memaafkanku?" Tanya Alex yang menopangkan dagunya di bahuku. Suaranya begitu lembut terdengar di telingaku.
Oh tidak, mungkin aku sekarang sudah gila karenanya
"Hmm.. a..aku..me..maafkan..mu"
Sial! Kenapa harus gugup!!
Lalu secara tiba-tiba Alex membalikkan tubuhku. Dia menatap manik mataku dengan pandangan bertanya.
"Kau kenapa? Gaya bicaramu tidak seperti biasanya. Pipimu juga memerah. Apa kau kedinginan di luar sana?" Pertanyaan Alex membuatku gagal fokus
Aku memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam. Bisa gila aku jika berada terlalu dekat dengan Alex
"Aku tidak papa. Mungkin sebaiknya aku balik, karna ini sudah malam. Bye.." ucapku begitu canggung
KAMU SEDANG MEMBACA
JESSIE (Addiction)
RomanceNC21++ CERITA INI BERKONTEN DEWASA! DIHARAPKAN BAGI READERS UNTUK MENYESUAIKAN DENGAN UMURNYA **** Jessica Swift atau yang biasa di panggil Jessie. Kehidupan Broken Home sangat mempengaruhi hidupnya sehingga ia bekerja sebagai Pekerja Sex Komersial ...