Chapter 10

58.8K 898 15
                                    

***********

Jessica mengerjapkan mata nya. Berusaha untuk tersadar dari tidurnya. Ia merasakan ada tangan yang merangkul pinggang nya dari belakang. Jessica pun menoleh dan di dapati Alex sedang tertidur pulas sembari merangkul pinggang jessica. Matanya terbelalak.

Bagaimana bisa aku tidur dengannya? Batin jessica.

Di buka nya selimut nya, jessica menghembuskan nafas lega ketika ia melihat dirinya masih mengenakan baju kantor nya -yang sedari tadi malam belum ia lepas-

Kemudian di dorong nya Alex agar menjauh dari nya. Jessica beranjak dari ranjang nya untuk membuka jendela agar sinar matahari memasuki kamarnya.

Merasa terganggu, Alex mengerjapkan mata nya karena silauan matahari tepat mengenai mata nya. Sedetik kemudian Alex menarik selimut hingga menutupi kepalanya dan kembali melanjutkan tidur nya.

Jessica berkacak pinggang dan menggelengkan kepalanya melihat Alex yang susah untuk bangun pagi.

Jessica menepuk nepuk bokong Alex dan berusaha menarik selimut nya agar Alex segera bangun.

"Bangun! Aku harus bersiap siap berangkat kerja!" Pekik jessica yang masih berusaha menarik selimut nya. Dengan pasrah, alex membuka selimut nya dengan mata nya masih tetap tertutup.

"Hei! Aku bukan pembantu mu yang harus membangunkan mu! Tapi karna ini apartemen ku, jadi sekarang juga kau harus bangun dan cepat keluar! Kalau tidak ..." ucap jessica terpotong ketika Alex secara tiba - tiba menarik tangan jessica. Kemudian jessica jatuh dalam pelukan Alex dan dengan sigap alex memeluk jessica erat.

"Lepaskan!" Jessica memberontak. Tapi apa daya pelukan erat alex membuat jessica tidak dapat berkutik.

"Berisik! 10 menit lagi..." ucap Alex yang masih tetap menutup matanya.

"Brengsek, kau Alex!" Pekik jessica yang tetap memberontak walaupun hasilnya nihil.

Jessica menghembuskan nafasnya kesal. Akhirnya, dengan sangat terpaksa jessica menunggu alex dalam waktu 10 menit!

Keparat kau Alex! Umpat jessica

Tiba - tiba ponsel Jessica berbunyi. Jessica mencoba meraih ponselnya tetapi tidak bisa karna pelukan erat dari alex yang membuatnya tidak dapat bergerak.

"Please Alex! Ponsel ku berbunyi!" Pekik jessica kesal.

Alex pun melepaskan pelukannya dan mengela nafas.

Kemudian di raihnya ponsel nya dan terlihat di layar Marvel menelpon nya. Segera di tekannya tombol hijau.

"Halo, marvel. Ada apa?" Sapa jessica riang.

Mendengar nama Marvel membuat Alex terkesiap duduk di tepi ranjang mencoba menguping pembicaraan mereka berdua.

"Menjemputku? Sekarang?" Mata jessica mendelik seakan ingin keluar. Kemudian ia menoleh ke arah Alex.

Bisa kacau jika marvel tau bahwa saat ini ada Alex di apartemen nya.

"Emm... sayang, sebaiknya kamu gak usah jemput aku deh. Karna .... " jessica menggigit bibir mencoba mencari alasan yang logis.

"Karna... aku... ingin pergi ke laundry dulu. Ya, laundry.. untuk mengambil baju ku" ucap jessica berbohong.

"Ohh.. tidak usah. Aku bisa pergi sendiri kok. Okey, da-ah.." jessica memutuskan sambungan telpon dan menghembuskan nafas dalam - dalam.

"Marvel?" Celetuk Alex yang sedang memperhatikan jessica.

Entah kenapa, mulai detik ini Alex seakan tidak suka dengan orang yang bernama Marvel. Mendengar nama nya saja membuat dia muak apalagi dengan orang nya. Ingin sekali ia memusnahkan nya.

JESSIE (Addiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang