Mungkin ini yang disebut kekuatan cinta.
Atau kemarahan?
Entahlah, yang penting Irna langsung berteleportasi ke belakang Rex Tenebrae kemudian memukul bagian belakang kepala lelaki itu dengan pedangnya yang sudah disarungi. Rasanya Irna ingin membunuh Rex Tenebrae saat itu juga tapi rasanya ia tidak bakal sanggup. Ada bagian di hatinya yang ikut sakit melihat ia menyakiti Rex Tenebrae. Padahal lelaki itu jahat tapi tetap saja Irna tidak bisa membunuhnya.
Rex Tenebrae berbalik kemudian memukul Irna. Gadis itu langsung terpelanting. Tapi Irna tidak menyerah. Ia berusaha bangkit kemudian menyerang lagi. Tapi sebelum itu, sayatan pedang membujur di punggungnya. Entah sejak kapan tapi Rex Tenebrae sudah berada di belakang Irna. Dan seketika Irna langsung menjadi bulan-bulanan. Dipukuli, diayunkan pedang, ditendang, diinjak, dan sebagainya. Irna rasa ia sudah tidak tahan lagi.
Perlahan sinar bulan mulai terlihat. Irna mengumpat dalam hati. Pasalnya Rex Tenebrae tanpa kekuatan super saja sudah membuatnya nyaris sekarat. Bagaimana jika dengan kekuatan super juga? Irna ngeri membayanginya.
Ia harus berlaku cepat. Irna berdiri kemudan dibukanya pedangnya lagi. Irna mengayunkannya lemah ke Rex Tenebrae. Tapi ternyata Rex Tenebrae kembali bergerak gesit. Ia menghindar dengan anggun kemudian berlari menghampiri Lay yang sudah tidak berdaya. Lelaki itu mencengkeram kerah kemeja Lay disusul mengangkat lelaki berlesung pipi itu tinggi. Seolah Lay hanyalah gumpalan kapas.
"Mendekat selangkah maka katakan selamat tinggal pada lelaki yang kau cintai," Rex Tenebrae tersenyum licik dan Irna bersumpah akan menginjak muka angkuh itu.
Amarah kembali menyelimuti Irna. Entah bagaimana tapi kekuatan Irna seolah bertambah. Listrik mengaliri pedangnya. Siapa pun tahu jika itu ditancapkan di jantung mereka maka siap-siaplah mengatakan selamat tinggal dunia.
"Lepaskan Kak Lay!" desis Irna dingin.
"Seperti ini?" dan Lay dihempaskan begitu saja seolah lelaki itu adalah sampah. Pekik tertahan lolos dari bibir Lay walau lelaki itu sudah berniat untuk menahannya.
"Sialan kau!"
Irna melakukan telekinesisnya untuk memindahkan Lay ke tempat yang aman. Setelahnya Irna berlari sambil melepaskan bola-bola api menuju Rex Tenebrae. Beberapa kena walau lebih banyak meleset. Maklum, Irna sudah tidak sempat berpikir untuk membidiknya. Irna kemudian terbang tepat di atas Rex Tenebrae. Dan tanpa memberi lawannya waktu untuk menghindar, Irna menjatuhkan dirinya sehingga Rex Tenebrae tidak bisa ke mana-mana. Terlebih, Irna menginjak kuat kedua lengan lelaki itu supaya tidak bisa mengeluarkan kekuatan super lagi.
"Matilah kau," Irna menunduk kemudian menancapkan pedang tepat di jantung Rex Tenebrae. Setelah pedang tertancap, Irna terlempar karena kekuatan yang dihasilkan pedang itu begitu besar.
Irna terkapar di sisi Lay, pingsan setelah pertarungan. Beberapa luka mulai terlihat karena Irna tidak punya kekuatan untuk menyembuhkan dirinya lagi seperti tadi. Apalagi di saat terakhir tadi Rex Tenebrae ternyata sempat menusuk dada Irna dengan pedangnya sebelum pedang Irna membunuhnya. Darah mulai membanjiri lantai putih. Dan wajah serta beberapa bagian tubuh Irna terlihat lebam dan mengeluarkan darah bekas serangan Rex Tenebrae tadi.
Lay menggeser tubuhnya mendekati Irna kemudian memeluk tubuh mungil itu. Perlahan Lay mencabut pedang yang masih bersarang di dada kanan Irna kemudian berusaha menyembuhkan Irna sebelum akhirnya lelaki itu tak sadarkan diri juga karena kehabisan tenaga. Jika Irna dan Lay adalah sebuah lukisan, maka siapa pun yang melihat akan bisa merasakan perasaan tulus keduanya pada satu sama lain. Dan lukisan itu pasti jauh lebih romantis daripada apa pun di dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[EXO] Regnum Draco
Hayran KurguRegnum Draco, kerajaan terbesar di dunia. Tengah berada di ambang kegelapan. Bisakah Irna dan 12 kakak kelasnya menyelamatkan Regnum Draco dari kegelapan yang telah memusnahkan kerajaan lain?