Tiffany POV
Gue berjalan menelusuri koridor pesantren, semua orang natap gue dengan tatapan terkejut pas ngeliat penampilan gue.
Selamat datang di Neraka, Wahai Santri-Santri Pesantren! HAHAHAHAA. Ketawa devil dulu.
"Ya Allah. Itu bukannya Tiffany?"
"Astaghfirullah al'adzim."
"Masya Allah!"
"Subhanallah."
"Kok kaya gitu sih pakaiannya? Emang gak dimarahin umi?"
"Gue baru tau kalo cabe-cabean boleh masuk pesantren." Ujar seseorang cewe tepat dihadapan Gue. Gue langsung berhenti dan natap cewe itu dengan tajam.
"Nama lo siapa?" Tanya Gue ke Cewek itu. Cewek itu cuma diem. Wah minta ditabok nih orang.
"Nama lo siapa?" Ulang gue sambil natap cewek itu dengan tajam.
"Kina." Jawab si Kina-Kina itu dengan menunduk.
Gue naikkin dagu-nya dengan kasar. "Tadi kaya-nya elu berani banget sama gue, sampe-sampe nge-judge gue didepan telinga gue. Kenapa sekarang malah nunduk, takut?!"
Kina natap gue dengan tajam.
Lo salah nyari musuh--
'PLAK!'
Gue ditampar. Sekali lagi gue bilang.
Gue
Di
Tampar.
Dan Semua orang kaget. Gue tau itu.
"Satu orang pun bahkan BoNyok gue itu nggak pernah sama sekali nampar gue. Dan lo?" Ujar gue dengan geleng-geleng kepala.
"Long time no see, Tiffany." Kata Kina dengan tersenyum miring yang buat gue bingung. Emang gue pernah ketemu ama dia? Sarap dah ni orang.
Tiba-tiba Kina membuka Jilbabnya dan-- WAT DE FAK?!
"ARE U SERIOUS?! KINA! AAA GUE KANGEN BANGET SAMA LU ANJAS!" Jerit gue saat tau kalo dia itu Kina, temen gue dijakarta. Dan kita sama-sama Bad Girl. Wow.
"Gue juga kangen sama lu, bangsyat! Kenapa gak bilang sih kalo lu dipindahin ke pesantren?"
"Ini juga dadakan kali. Lo kapan pindah kesini?"
"3 hari yang lalu."
Gue menatap Kina dengan sinis, "Lo disuruh ama bunda gue kan?"
Kina menyengir polos, "Heheheh. Iya. Tapi tenang aja! Gue dipindahin kesini juga untuk bantuin lo buat onar."
"Okay. Let's start this game."
***
Author POV
Tiffany dan Kina berjalan menuju Kamar Tiffany dan Azza. Ia mengambil 4 kopernya dan memasuki semua barang-barangnya dibantu oleh Kina. Setelah selesai, Tiffany dan Kina menggeret koper itu dan berjalan keluar rumah.
Azzam yang baru saja ingin masuk kerumah memandang Tiffany dan Kina dengan bingung.
"Mau kemana kamu?" Tanya Azzam kepada Tiffany.
Tiffany menatap Azzam dengan sinis, "Bukan urusan lo."
Setelah itu Tiffany dan Kina kembali berjalan menuju Gedung Asrama Putri dan masuk kedalam kamarnya Kina. Satu kamar berisi 4 orang.
Tiffany dan Kina meletakkan koper itu diatas tempat tidur.
"Kok sepi banget ya?" Tanya Kina dengan bingung.
"Mana gue tau." Kata Tiffany sambil memasukan bajunya ke lemari.
"Eh yang cowo tadi itu namanya siapa?" Tanya Kina dengan mata berbinar.
'Pletak'
Tiffany langsung menjitak Kina dengan keras."I know, he is cute. But, he is MINE. Touch him and i will kill you, Bitch!"
"Wow. Gue makin tertarik untuk ngedeketin dia." Goda Kina sambil tertawa.
"Gakusah ngulangin kesalahan yang sama. Kalo aja lo ngulangin lagi, gue gak segan-segan untuk bunuh lo." Ancam Tiffany dengan wajah santai.
"Wih. Masih inget aja lo tentang cowo lo yang gue ambil. Tenang. Gue gak level sama cowo-cowo alim gitu. Gak seru." Ujar Kina dengan terkekeh.
"Bagus deh kalo gitu."
'Clek'
2 orang perempuan masuk ke dalam kamar dan itu ternyata Anna dan Lana. Mereka berdua menatap Tiffany dengan kaget.
"Hallo Anna dan Lana. Wanna play a game?" Tanya Tiffany dengan menyeringai.
***
Tiffany berjalan dengan was-was keluar pesantren untuk menemui Tiara dan Nathan.
"Mana kuncinya?" Tanya Tiffany ke Tiara.
Tiara menatap Tiffany dengan malas sambil memberi kunci mobil, "Pulang sebelum shubuh. Okay? Lokasinya ditempat biasa dan hati-hati."
Tiffany berdecak sebal, "Iya, bacot banget sih."
"TIFFANY TUNGGU!" Jerit Kina sambil menenteng high heels nya. Tiara dan Nathan melotot ketika melihat pakaian Kina sedangkan Tiffany hanya memutar bola matanya.
"Gilak. Pakaian lo mantab abis!" Ceplos Tiara sambil geleng-gelengkan kepalanya, Kina hanya menyengir.
"Cepetan masuk mobil!" Perintah Tiffany kepada Kina. Kina pun masuk kedalam mobil.
Tiffany menatap Tiara dan Nathan sebentar.
"Thanks." Ujar Tiffany dengan singkat sambil berjalan menuju tempat kemudi.
Tiffany dan Kina pun pergi dengan mobil Ferrari LaFerrari berwarna merah milik Tiffany yang dibelinya sendiri.
***
Tiffany dan Kina sudah sampai ditempat tujuan yaitu, tempat dimana ia sering balapan mobil.
Tiffany dan Kina keluar dari mobil, berjalan menuju Deandra, seseorang perempuan yang menyelenggarakan Balapan Liar ini.
"Hellow Deandra." Sapa Tiffany sambil ber cipika-cipiki bersama Deandra.
"Kemana aja lo? Gue udah lama nggak liat lo balapan." Kata Deandra menatap Tiffany.
Tiffany tersenyum miring, "Tinggal dipesantren bikin gue nggak bisa balapan. Jadi Sorry deh ya."
Deandra melotot, "Seriously?! I don't believe it! Oh, my God! It's impossible."
"Nothing is impossible, eh?" Celetuk Kina dengan terkekeh.
"Jangan bilang lo juga dipesantren?!" Tanya Deandra dengan tatapan horor kepada Kina dan Tiffany yang hanya tertawa.
"De! Ayo mulai balapan." Kata Seseorang cowok kepada Deandra.
"C'mon baby."
Tiffany dan Kina kembali masuk kedalam mobil dan menjalankan mobil menuju garis yang sudah ditentukan untuk memulai balapan.
"ARE YOU READY?" Tanya Deandra dengan keras kepada 4 mobil yang sudah siap untuk memulai balapan liar.
"One.."
Tiba-tiba Handpone Tiffany bergetar pertanda ada sms yang masuk.
"Two.."
Tiffany langsung melihat sms dari Azza?
"THREE..." 3 mobil pun langsung melaju dengan kecepatan tinggi---kecuali Mobil Tiffany.
"Tif! Lo kenapa?" Tanya Kina dengan wajah panik ketika melihat wajah Tiffany yang tiba-tiba pucat.
"Azzam kecelakaan."
***
Tuh yang minta fotonya Azzam. Gue kasih lagi. Baik kan gue?Mau lanjut? votenya 500+ dan 60+ comment dulu eaps.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl In Pesantren
Genç Kurgu[TELAH DITERBITKAN] Takdir benar-benar tidak bisa ditebak. Ia mampu merubah kehidupan seseorang dengan waktu sesingkat mungkin. Siapa sangka Tiffany yang bandel dan keras kepala ini akhirnya masuk ke dalam pesantren? Ingin rasanya ia menertawai...