Vote ya please
Maaf kalau tijel dan abal ya.
Happy reading
---------------------------
Akhirnya Mr.Frank pergi meninggal kan kelas, aku pun langsung bangkit dan berjalan ke arah kantin, ya. Sudah waktunya istirahat, aku pun melihat kedua sahabat ku, dan aku menghampiri mereka
" Aku iri dengan kalian, kalian selalu sekelas, sedangkan aku? " curhat ku saat baru duduk, mereka berdua pun terkekeh
" Yang penting kita bisa bertemu kapan pun kan? " Joey angkat bicara, aku pun hanya mengangguk
" Hi girls! " teriak seorang laki laki, akupun menoleh, karn posisi ku memblakangi nya. Ya, terdapat Grant dan yang lain nya, mereka langsung duduk di sebelah ku
" Mau apa kalian disini?! " tanya ku dengan nada acuh
" hanya makan, apa kalian keberatan jika kita bersama? " ucap Grant, dan dijawab gelengan kedua sahabat ku
" Hi Grant! " ugh! Stop! Kenapa saat aku baru mau menelan suapan pertama ku ada lagi yang menganggu ku! Ya Cassie yang menganggu ku!
Aku pun bangkit dari duduk ku dan pergi meninggal kan mereka, tanpa kuhiraukan Alex dan Joey yang memangil ku
Kenapa sih? Setiap aku mau menikmati waktu waktu santai ada aja yang menganggu?! Apa dosa ku tuhan! Cassie. Perempuan itu yang buat aku ingin pergi dari dunia ini! Dia itu cuma bisa ngambil ke bahagiaan orang lain.
Aku berjalan atau setengah berlari memandang sepatu ku, aku kesal saat ini!
" Mal! Kau kenapa sih?! " seseorang nenarik tangan ku
" Lepaskan! "
" Kenapa kamu lari kaya tadi? "
" Grant! Lepasin! "
Dia tetep menahan tangan ku, aku pun melepas paksa tangan nya, tapi apa boleh buat, dia lebih kuat dari ku, aku hanya diam melihat ke bawah
" Hi! Kalau ada masalah kamu bisa cerita! Ada Alex, Joey, aku dan yang lain nya! "
" Huh? Gak usah ikut campur masalah ku! " ucap ku dengan nada sinis
" Grant! Kamu kemana aja sih? Aku cariin tau gak sih! " teriak seseorang sambil berlari kearah kami
" lebih baik urusi gadis mu, dan biarkan aku pergi! " perintahku sambil melepaskan tangan nya, tetapi dia malah mengeratkan tanganya
" ada apa ini? Kenapa Grant memegang tangan mu Mal? " aku hanya menatap perempuan itu dengan sinis
" Grant! " bukan nya menoleh Grant malah menatap ku
" Grant! Kau itu tuli atau apa?! Jawab pertanyaan gadis mu itu! Suaranya bisa membuat kuping ku tuli! " teriak ku pada Grant, Cassie pun melebarkan bola mata nya
" Mal! Jaga ucapan mu! " tangan nya melesat ke pipi ku
" CASSIE! APA YANG KAU LAKUKAN?! " teriak Grant
" Aku melakukan apa yang harus aku lakukan! " bela nya, apa? Dia terlalu bawa perasaan!
" Dasar manja! Baru di bilang berisik aja udah main tangan! Gimana kalau dibilang murahan! " teriak ku kesal, bagaimana tidak kesal, dia menampar ku sangat kencang, perih sekali pipi ku.
" Apa yang dilakukan Cassie seperti nya benar, ucapan mu memang tidak bisa dijaga! "
Bagaimana bisa? Dia yang menahan ku agar tidak pergi, tapi malah dia yang mempojokan ku" KALIAN ITU SAMA SAJA! TIDAK PUNYA OTAK! KALIAN MANJA! DAN GAK PERNAH BISA HARGAIN ORANG LAIN " teriak ku dan melepaskan cengkraman nya
Aku langsung berlari, entah kapan air mata ku sudah menetes, cengeng! Ya aku cengeng! Aku tidak bisa menahan air mata ku!
-------------------
Hari ini guru guru rapat, tapi kita dilarang keluar sekolah, akhirnya semua murid pergi ke kantin, begitu juga Alex dan Joey.
Aku melangkahkan kaki ku ke dalam ruang musik, kubuka knop pintu itu, dan ku langkahkan kaki ku ke arah piano di tengah panggung itu, aku mulai bermain piano tanpa lagu.
Dulu aku tidak seperti sekarang, dulu aku adalah gadis yang periang, selalu tertawa, dan bahagia, tapi tidak setelah 'dia' menusuk hati ku.
Kita selalu bermain bercanda bersama, tertawa bersama, tapi setelah dia bilang kalau dia menyukai perempuan itu, dan meminta bantuan ku, aku langsung berubah.
Aku menolak permintaannya untuk membantu mendapatkan perempuan itu, karna aku yakin aku tidak akan mampu.Aku memberhentikan permainan piano ku, karna ada seseorang yang masuk kedalam.
Dia langsung duduk disamping ku
" Malvia, maafkan soal kemarin, aku tidak bermaksud menampar mu "
Aku menoleh menatap nya" Kurasa kau harus bisa mengendalikan emosi mu, dan aku juga minta maaf atas ucapan ku, karna saat itu, aku sedang kesal dengan Grant " dia tersenyum kepadaku
-skip-
Aku berjalan menuju parkiran, dan langsung duduk manis di mobil ku, tiba tiba ada dua orang mengetuk kaca mobil ku, aku pun terun dan menemui orang tersebut
" hi! Ayo kita belanja! " ucap Alex seperti anak kecil yang mendapatkan permen dari orang asing
" Maaf, aku gak bisa "
" Kok gitu? Kita udah gak pernah jalan bareng " Joey angkat bicara
" Aku mau, tapi maaf, aku gak bisa "
" Ada apa sih? Setelah kejadian itu, kamu jadi sering menghindar, sering murung, kenapa? Cerita sama kita! " ucap Alex sambil memegang ke dua bahu ku
" Aku mohon, mengerti lah, kalian selalu membuat ku pusing, bi " aku melepas kan tangan nya dan masuk kedalam mobil
Aku langsung menancap gas dan meninggal kan mereka.
Ya, aku menangis 'lagi' mengapa aku seperti ini! Cengeng! Sejujurnya aku seperti ini bukan karna Grant, tapi aku muak dengan semua yang ku lakukan, hanya bisa berpura pura bahagia, tapi hatiku hancur.----------------------
Udah agak panjang wkwk
Vote dong please, gue pengen banget cerita ini bisa kaya chat yang tembus 1K
Vote yaaaaa
Sorry for typo(s)
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only
RandomSemua nya datang kepadaku. Kebencian. Hinaan. Kehancuran. Aku hanya menunggu kapan itu semua akan berakhir