Pagi ini aku mulai sekolah lagi, dan ya, tidak lupa aku membawa pakaian ganti untuk di cafe nanti, aku lebih memilih menggunakan sepeda ku daripada mobil.
Aku mengayuh sepeda ku dengan santai, karna ini masih pukul 6 pagi, dan jalanan mulai sedikit ramai, tak lama aku sampai di sekolah, aku memakirkan sepeda ku dan berjalan ke kelas, rupanya sudah mulai ramai.
"Mal! " aku menoleh dan mendapatkan sahabat sahabat ku, aku hanya tersenyum dan melanjutkan langkah ku
" tunggu dulu Mal" ucap Alex sambil menahan lengan ku
" ada apa lagi? "
" kita mau minta maaf atas kejadian waktu itu, kita gak niat buat nyiram kamu " jelas Alex, aku tersenyum dan memegang pundak Alex
" aku udah maafin kalian, tapi mulai sekarang aku mohon, jangan pernah berbuat seenak nya, karna kalian bukan siapa siapa disini "
" kita janji Mal! " ucap Franz dengan seyuman yang mengembang di wajahnya
" yaudah aku ke kelas dulu ya! Bye "
Akupun melangkahkan kaki ku kelas kimia. Aku bukan menghindari mereka, tapi menghindari tatapan yang diberikan oleh Grant, dia menatap mata ku, entah apa maksudnya menatapku seperti tadi.
" Mal, akhirnya aku bertemu dengan mu, aku rindu sekali dengan mu Malvia Edwards! " ucap Steven sambil memeluk ku erat, aku membalas pelukan nya
" kau terlalu berlebihan Stev, aku hanya tidak sekolah satu hari, dan kau berfikir seolah olah aku meninggal kan mu lebih dari satu tahun " aku melepas pelukan nya dan berjalan ke arah tempat duduk
" jika kau tak ada aku sendirian, tidak memiliki teman, meskipun sekarang banyak perempuan yang menggoda ku " aku terkekeh dengan ucapan nya
" bagus dong, mengapa kau tidak mengajak perempuan itu untuk makan di kantin, atau sekedar berjalan jalan di taman sekolah? "
" kau ini, melihat mereka saja sudah membuatku mual " dia memasang muka jelek nya, akhirnya tawa ku pecah
" tidak ada yang perlu di tertawakan Mal" lanjutnya sambil menatap ku tajam
" baiklah, Steven yang tampan yang digilai para wanita cantik " aku masih tertawa, walaupun tidak seperti tadi
" lebih baik kau tidak masuk saja selamanya Mal " aku menghentikan tawaku dan menatap nya
" kau serius dengan ucapan mu? " dia mengangguk
" baiklah jika itu mau mu, jangan salahkan aku jika suatu saat kau tidak dapat menemukan ku dimanapun " lanjutku , dia malah mengangkat satu ujung bibir nya
" aku tidak takut dengan ancaman mu nona Edwards "
***
Aku sedang membersihkan piring piring kotor yang ada di cafe ini, sore ini cafe sangat ramai, aku sangat lelah, tapi bagaimana lagi, aku harus bekerja
" kau lelah mal? " ucap David salah satu pelayan disini
" lumayan " jawabku sambil menaruh piring piring di rak
" kau bisa istirahat dulu, para pembeli sudah pulang tadi, jadi sekarang sudah sedikit sepi " aku berhenti dari aktivitasku dan menoleh kearahnya
" aku baru saja memulai kerja david, dan apakah benar sudah sepi? " dia terkekeh lalu mengangguk
" yasudah aku kedepan dulu ya " aku berlalu meninggalkan david
---
" page, ada yang bisa ku bantu "
" nah, kebetulan sekali kau datang, tolong antar ini kemeja nomer 8 " ucapnya sambil memberiku dua buah nampan, aku segera membawa nampan ini di satu tangan ku, aku sudah diajarkan oleh page sebelumnya.
Ternyata orang yang ada dimeja 8 adalah teman teman ku, aku bingung harus bagaimana, aku menurunkan topi cafe yang ku pakai hingga alis ku
" terimakasih " ucap Joey setelah aku menurunkan isi nampan itu
" ada yang bisa ku bantu? " ucapku, mereka langsung menoleh semua
" tunggu, kalian dengar suaranya, seperti Mal " aku melihat dari ekor mata ku, dan yg berbicara ada Billy
" tidak mungkin dia Mal " Alex angkat bicara
" baiklah jika tidak ada " aku segera berjalan meninggal kan mereka
Tiba tiba
-----------------------
HAIIIII
GUE TAU INI JELEK
GUE TAU INI ABSURD
TAPI BOLEH KAN MINTA
VOTE KALIAN SEDIKIT AJAOKELAH HANYA ITU
SORRY TYPO EPRIWERVOTE = GUE DOAIN PINTER #krik
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only
RandomSemua nya datang kepadaku. Kebencian. Hinaan. Kehancuran. Aku hanya menunggu kapan itu semua akan berakhir