Chapter 9

1.1K 112 4
                                    

"Baiklah, sepertinya sampai disini dulu pembelajaran kita. Jangan lupa kerjakan tugas tadi," ucap Mr. Adam panjang lebar.

"Yes, Mr," seru murid sekelas.

"Okay, good afternoon all. Thanks for today," ucap Mr. Adam lagi lalu keluar dari kelas sastra.

Beberapa murid pun mengikuti langkah Mr. Adam dan beberapa juga ada yg memilih untuk di kelas sejenak.

"Baik, jadi apa yang mau kau ceritakan, Nadine?" tanya Elena seraya merapihkan mejanya.

"Sepertinya aku tidak bisa menceritakannya sekarang," kata Nadine.

Ashley mengernyitkan dahinya lalu menghela nafas. "Hh, tadi kau yang bilang kalau ada yang ingin kau ceritakan pulang sekolah. Sekarang malah tidak bisa,"

"I-iya ini juga mendadak. Besok? Aku janji," kata Nadine.

"Memangnya ada acara apa yang mendadak?" tanya Elena.

"Hmm.." gumam Nadine seraya berjalan menjauh dari Ashley dan Elena.

"Hey, kau ini malah jalan kesana!" seru Ashley.

"Jacob mengajakku pulang!" seru nya lalu berlari meninggalkan kelas.

Seketika beberapa orang di kelas menoleh ke asal suara Nadine. Mendapati Nadine yang sudah tidak ada di tempatnya tadi, mereka melihat ke arah kedua temannya. Tetapi kemudian melanjutkan aktivitas dengan di tambah fikirannya masing-masing.

Ashley dan Elena yang tadi diperhatikan, saling menatap satu sama lain dengan berbagai macam pertanyaan yang terlintas di otak masing-masing.

"Jadi, apa maksudnya?" tanya Ashley tidak mengerti.

"Entah, dan yang jelas dia berhutang cerita," kata Elena.

***

"Matt, kau langsung pulang?" tanya Nash.

"Hmm, sepertinya iya," jawab Matthew.

"Kau terlihat buruk. Bagaimana jika kau ikut aku?" tawar Nash.

"Kemana?"

"Cafe dekat pertigaan jalan ini. Shawn tadi mengirimi aku pesan. Dia, Aaron, Johnson, dan Cam ada disana,"

Matthew berfikir sejenak. "Baiklah,"

"Kau tahu cafe itu kan?"

"Ya." jawab Matthew seraya menganggukan di kepalanya.

"Baiklah, kalau begitu kita bertemu lagi disana. Aku ingin memeriksa loker ku dulu," kata Nash lalu berjalan keluar kelas.

Matthew bangkit dari duduk nya lalu memakai jaketnya lalu meraih tas berwarna hitam nya. Dia keluar kelas lalu berjalan menuju parkiran. Matthew cukup dibuat terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Hayes dan Elena.

Matthew melanjutkan langkah nya. Sialnya, motor Matthew dan Hayes cukup berdekatan.

"Aku tidak merepotkanmu?" tanya Elena.

"Tidak sama sekali. Aku malah senang  bisa mengantarmu," jawab Hayes.

"Baiklah, terima kasih," ucap Elena seraya tersenyum.

"Hey, kau jangan tersenyum seperti itu!"

"K-kenapa?"

"Senyuman mu manis sekali. Seperti mengalihkan duniaku," jawab Hayes.

Elena tertawa kecil.

"Yo, Matt!" sapa Hayes yang menyadari keberadaan Matthew.

can we fall in love? // m.eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang